Oleh: Jekson Pardomuan. “Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita. Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.” (1 Korintus 15 : 57 – 58)
Judul renungan Minggu kali ini kiranya dapat membangkitkan semangat kita dalam menjalani hari-hari yang diberikan Tuhan kepada kita. Beberapa hari sebelum hari ini mungkin ada banyak permasalahan yang datang silih berganti menimpa kehidupan kita. Berdirilah teguh dan jangan goyah. Hari ini perasaan Anda masih terasa berat untuk melupakan sesuatu hal yang membuat hati Anda seakan tak percaya. Mungkin teman dekat Anda telah mengecewakan Anda kemarin, orang tua Anda menegur dan memarahi Anda, suami atau isteri Anda membuat anda kecewa.
Berserahlah kepada Tuhan dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu, percayakan segala keluh kesah Anda kepada Tuhan. Yakin dan percaya kepada Tuhan, pasti akan membuka jalan terbaik bagi kehidupan kita.
Senyum bahagia mungkin sedang terukir didalam hati kita karena kita sangat bangga menjadi anak Tuhan. Beberapa bulan lalu mungkin Anda adalah orang yang sangat yakin dan percaya diri untuk mencari pekerjaan, sampai beberapa bulan kemudian, Anda telah mengirimkan puluhan lamaran ke beberapa perusahaan.
Karena kita adalah anak Tuhan yang selalu berpengharapan kepada Tuhan dan tetap yakin berdiri teguh pada kehendak Tuhan, suatu ketika di dalam hati kita pasti akan berkata dan bersujud kepada Tuhan dan bertanya. Apa lagi yang harus aku lakukan ya Tuhan ? Mungkin selama ini kita sudah berdoa dan berbuat yang terbaik kepada sesame. Lantas, suatu waktu di dalam ibadah seorang pengkhotbah mengajak jemaatnya untuk berpuasa.
Kita pun harus bertekad untuk berpuasa sebelum berangkat melamar pekerjaan atau mengharap ada jawaban dari lamaran-lamaran yang telah dilayangkan. Percayalah kepada kebaikan Tuhan dan doakanlah semua lamaran yang telah kita kirim dan doakan juga surat lamaran yang akan kita antar.
Katakan dengan tulus kepada Tuhan, “Tuhan aku tidak mampu, tapi aku yakin sebelum aku memulai Engkau terlebih dahulu yang beracara, aku yakin yang terbaik yang Engkau berikan untukku. Aku percaya Tuhan, Engkau yang mengatur segala sesuatunya. Terimakasih Tuhan.”
Ayat firman Tuhan yang tertulis dalam Matius 17 : 20. “Ia berkata kepada mereka: "Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, --maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu.”
Dengan langkah kaki penuh keyakinan, kita akan mendapat jawaban yang sangat luar biasa dari Tuhan. Karena, apabila kita berani bergerak dengan iman yang agresif, maka Tuhan akan lebih agresif menyertai dan memberi kemenangan kepada kita. Kalau Anda memiliki iman, iman itu akan menginspirasi Anda untuk melakukan sesuatu yang berbeda, mungkin yang belum pernah ada, tapi saat Anda melakukannya, sesuatu terjadi.
Allah adalah Allah yang tidak pernah lupa untuk menepati janji-Nya; semua yang dikatakan-Nya, pasti akan digenapi! Oleh sebab itu, hati-hati dengan perkataan dan tindakan kita; karena itu yang akan membuat iman kita tumbuh atau mati, yang membuat iman kita berumur panjang atau pendek.
Seperti kisah yang tertulis dalam Alkitab tentang Daud. Ada suatu keadaan dimana Daud mengalami suatu tekanan yang cukup hebat. Ketika kota tempat dimana dia dan rakyatnya bermukim, diserang, dijarah, serta istri dan anak-anak mereka ditawan, sementara kota itu ditinggalkan dalam keadaan terbakar. Bahkan saat itu rakyat hendak melontari dia dengan batu karena pedih hati mereka, dan Daud merasa sangat terjepit. ( I Samuel 30 )
Tetapi apa yang dilakukan Daud, dia bertanya kepada TUHAN tentang apa yang harus dilakukannya. Dan TUHAN berkata kepada Daud bahwa dia akan dapat membebaskan para tawanan. Kemudian Daud dan pasukannya maju untuk merebut kembali apa yang telah diambil oleh orang Amalek.
Pada akhirnya Daud berhasil merebut kembali apa yang sudah hilang dari kota dimana dia dan rakyatnya tinggal, bahkan dia juga menyelamatkan seorang pemuda Mesir yang sudah payah dan mengajarkan pasukannya tentang apa yang benar dalam pembagian jarahan.
Seperti disampaikan di awal renungan ini, didalam hidup kita, kadangkala TUHAN ijinkan sesuatu hal yang kita anggap buruk menimpa kita. Sepertinya segala yang menjadi kepunyaan kita lenyap dan hilang begitu saja, tekanan dari orang-orang disekeliling kita membuat kita menjadi begitu depresi. Kita ada dalam keadaan yang rasanya sangat sesak.
Kita tidak mengerti apa yang harus kita lakukan lagi, segala upaya dan usaha kelihatannya sudah sia-sia. Namun justru disaat seperti itulah saat dimana kita menguatkan kepercayaan kita kepada Tuhan, disaat itulah Tuhan memberikan jawaban kepada kita.
Ketika pencobaan datang silih berganti, dan segala bentuk kesulitan menimpa kehidupan kita, percayakan saja kepada Tuhan. Selalulah mengucap syukur kepada Tuhan. Seperti firman Tuhan dalam 2 Tesalonika 2 : 13 menuliskan “Akan tetapi kami harus selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu, saudara-saudara, yang dikasihi Tuhan, sebab Allah dari mulanya telah memilih kamu untuk diselamatkan dalam Roh yang menguduskan kamu dan dalam kebenaran yang kamu percayai.” Amin.