Binjai, (Analisa). Pemerintah Kota (Pemko) Binjai bekerjasama dengan Yayasan Ekositem Lestari menerbitkan buku dengan topik Hutan Hujan Tropis. Negara Jepang yang berasal dari sekolah Meitoku Gijuku memberikan sosialisasi pendidikan kepada para guru pendidik dan siswa di Aula Pemko Binjai, Selasa (13/5).
Walikota Binjai, HM Idaham berterimakasih kepada Yayasan Ekosistem Lestari yang memilih Binjai sebagai kota pertama yang mendapat sosialisasi mengenai pendidikan hutan hujan tropis di Sumatera Utara.
“Suatu penghormatan Kota Binjai diberi kesempatan untuk mendapat sosialisasi, karena tidak ada suatu bangsa yang bisa maju tanpa ada pendidikan,”kata Idaham.
Idaham menegaskan, kepada para pelajar Kota Binjai yang berprestasi berkesempatan untuk mendapat beasiswa belajar di Meitoku Gijuku Jepang dan Yayasan Graha Kirana Medan sudah bekerjasama dengan sekolah tingkat SMA di Kota Binjai untuk memberikan beasiswa kepada pelajar berprestasi yang ingin melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi untuk Fakultas Ekonomi Manajemen dan Fakultas Ekonomi Akuntasi.
“Kita harus bersiap untuk memasuki ASEAN Ekonomy Comunnity pada awal 2015 mendatang, untuk itu para pelajar khususnya harus memiliki kemampuan pengetahuan untuk dapat bersaing, sehingga Binjai menjadi kota yang lebih maju dan mampu bersaing,”harap Idaham.
“Kepada para guru pendidik saya berpesan, buka hati untuk membangun anak-anak menjadi generasi muda yang tanggung dan mampu bersaing menjadikan pendidikan di Kota Binjai menajdi lebih baik,” pinta Idaham.
Ketua Yayasan Ekosistem Lestari DR Sofyan Tan dalam arahannya mengatakan, proses pembuatan buku dengan tema Hutan Hujan Tropis memerlukan waktu yang lama, karena buku tersebut harus dapat memberi informasi yang lengkap untuk para pembacanya.
Pemko Binjai terpilih menjadi kota pertama di Sumatera Utara untuk peluncuran buku Hutan Hujan Tropis, karena kami menilai Walikota Binjai adalah satu tokoh yang mencintai alam.
“Buku ini terlahir karena kami menyadari, hutan tropis di Indonesia besar, namun pemanfaatannya semakin hari semakin berkurang, untuk itu Yayasan Ekosistem Lestari adalah konserfasi terhadap hutan hujan tropis, yang mempunyai misi bukan hanya ingin menyelamatkan hutan tropis tetapi juga menyelematkan manusia,” tegas Sofyan.
“Saya berharap orang Binjai dapat memberi pengaruh kepada masyarakat Langkat untuk menerapkan dan melestarikan hutan tropis, dan saya juga berharap Kota Binjai dapat mempertahankan ikon Kota Binjai yaitu kota rambutan,”harap Sofyan.
Yoshida Keichi Kepala Sekolah Meitoku Gijuku Jepang senang mendapat undangan untuk dapat memberikan sosialisasi mengenai hutan tropis di Kota Binjai.
Dikatakannya, suatu kebanggaan diberi kesempatan untuk memberi sosialisasi pendidikan di Kota Binjai, mengingat Indonesia adalah negara yang memiliki hutan hujan tropis yang luas.
“Saya berharap dengan kunjungan kami ke Kota Binjai untuk memberikan sosialiasi dapat terjalin hubungan yang lebih baik antara Indonesia dan Jepang untuk dapat lebih meningkatkan pendidikan,”harap Yoshida.
Yoshida Keichi beserta para tamu yang hadir yaitu Edi Susanto dari Panasonik Jakarta, Ketua Yayasan Ekosistem Lestari DR Sofyan Tan mengunjungi salah satu Sekolah Menegah Atas (SMA) yang ada di Kota Binjai yitu SMA Negeri 5.
Disana para tamu disuguhkan dengan keahlian dan keterampilan dari para siswa, seperti keterampilan menari, menyanyi, membaca puisi, stand up comedy dalam bahasa Jepang. (nov)