Mekar Sakura di Kema Sakuranomiya dan Osaka Castle

Perjalanan hari kedua, ke "Kema Park" ("Kema Sakuramiya Park") dan, ke "Osaka Castle" yang terkenal dengan ribuan pohon bunga sakuranya.

"Hanami" merupakan ungkapan dalam bahasa Jepang untuk berpiknik di bawah bunga sakura ("ume tree") dilakukan sejak periode "Nara" (710-794), tetapi baru dalam periode "Heian" (794-1185) muncul istilah "sakura" dan "cherry blossoms", "waka" atau "haiku" berarti bunga. "Sakurakai" berarti "cherry blossoms".

Bunga sakura, "Prunus sarrulata", disebut juga Yoshino cherry, merupakan bunga berwarna putih atau agak pink, berkelompok terdiri dari 5 - 6 bunga dengan buahnya menyerupai buah cherry yang mengandung cairan merah. Terdapat di mana mana di dunia (China, Korea, Amerika, Brasilia, Australia, Eropah, Canada, India).

Cuaca pagi itu sangat cerah, namun suhu udara sekitar 13O C, Mrs. Keiko telah siap menjemput kami di loby hotel. "Kema Park" letaknya tak jauh hotel "Monterey La Seour" (10 menit), begitu tiba kamipun seperti menyerbu masuk kedalam kebun bunga yang dominan berwarna putih. Tak terhitungkan jumlah pohon bunga sakura yang ditanam di sepanjang sungai yang kemarin kami layari dengan "Aqua Liner boat" (terdapat kira kira 5000 pohon bunga sakura sepanjang beberapa kilometer di tepi sungai "Okagawa river"). Bedanya kami dapat melihat dari dekat, memegang bunganya dan mencium aromanya, sungguh tak terkatakan bahagianya kami saat itu. Pohon bunga sakura itu sangat aneh, sebab pohonnya yang tanpa daun tetapi pohonnya penuh dengan bunga berwarna putih (ada yang berwarna merah muda dan pink). Suka cita kami dipuaskan pula dengan indahnya cuaca saat itu, sangat tepat untuk berkamera ria. Lebih 60 menit kami berwisata disana.

Bus melanjutkan perjalanannya menuju "Osaka Castle Park", yang letaknya juga tak jauh (30 menit). Begitu bus mendekat ke daerah tersebut terlihatlah banyak sekali bus bus parawisata yang parkir tersusun dengan rapi diatur oleh petugas. Kamipun bersorak gembira melihat begitu banyaknya pohon pohon bunga sakura (hampir 4000 pohon) bermekar ria di sepanjang jalan menuju istana tersebut yang berjarak lebih 2 km dan sepanjang jalan itu penuh bunga sakura kebanyakan berwarna putih. Saya sempat menanya kenapa orang Jepang menanam pohon sakura putih, dan Mrs. Keiko menjawab memang orang Jepang suka sakura yang berwarna putih.

Pagi itu sangat ramai dengan para turis yang berjalan menuju pintu gerbang "Osaka Castle". Kebanyakan pria Jepang berpakaian baju jas biru tua atau hitam dan ada juga perempuan berpakaian kimono dan bersandal jepit. Berfoto ria di siang hari yang terik dan cerah, tetapi tak terasa melelahkan karena udaranya sejuk dan banyak pohon sakura yang rindang penuh dengan bunganya, sehingga menutupi sepanjang jalan.

Lebih dari 2 jam lamanya kami berjalan-jalan dan berada di sekitar gedung "Osaka Castle" yang dibangun oleh Toyomi Hideyoshi (2 Februari 1583 sampai 18 September 1598). Kami tidak masuk kedalam "castle" ini, sebab waktu tidak memungkinkan. Kami teruskan perjalanannya menuju kota Kobe yang terkenal dengan "Kobe beef" nya itu dan untuk menuju pada suatu puncak gunung dengan "Ropeway (kereta gantung) ke daerah "Nunobiki Herbs Garden", dan ke "China Town", Kobe. (Edhie Djohan Utama)

()

Baca Juga

Rekomendasi