Waisak Bersama Walubi Kota Medan dan Pemerintah Kota

Medan, (Analisa). Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Kota Medan dan Pemerintah Kota (Pemko) Medan melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Medan menyelenggarakan peringatan Tri Suci Waisak 2558 B.E / 2014 Jumat (23/5) di Lapangan Asia Mega Mas Medan.

Peringatan Tri Suci Waisak dihadiri Plt  Walikota Medan  Dzulmi Eldin didampingi Kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Medan Drs. Busral Manan dan Ketua Walubi kota Medan Pdt. Earlnus Chen, unsur SKPD plus Kota Medan  dan sekitar 2000 umat Buddha kota Medan.

Plt Walikota Medan, Dzulmi Eldin dalam sambutannya mengajak umat Budha di Kota Medan agar kembali merenungkan nilai-nilai ajaran agamanya dalam menjalankan kehiduan sehari-hari.  

Menurut Eldin, nilai-nilai universal dharma Sang Budha sungguh penting artinya dalam membangun  Kota Medan. Ibukota Provinsi Sumatera ini akan menjadi kota yang bermartabat jika memiliki pondasi moral yang kuat. Pondasi moral itu bukan saja akan membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, tetapi juga akan mendorong semua untuk menjadi lebih baik lagi.

“Sebagai kota yang majemuk, Kota Medan memiliki keragaman etnis, suku, agama, bahasa dan budaya. Hal ini tentunya merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa. Meski majemuk  namun seluruh kelompok masyarakat hidup saling berdampingan, rukun dan bersatu,” kata Eldin.

Sebelumnya, Ketua Walubi kota Medan Pdt. Earlnus Chen, menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada Pemko Medan atas digelarnya Tri Suci Waisak. Untuk itu, atas nama umat Buddha di Kota Medan, dia mengucapkan terima kasih kepada Plt Wali kota Medan. Dia berharap melalui perayaan ini seluruh umat Buddha dapat menjaga kerukunan umat beragama di Kota Medan.

Tiga acara

Ketua Panitia Peringatan  Tri Suci Waisak 2558 B.E/2014, Sutjipto, ST zmenjelaskan peringatan Tri Suci Waisak tahun ini memuat tiga acara yakni spiritual keagamaan, kesenian dan penghijauan bumi.   

“Pujabhatti Waisak mengawali  spiritual keagamaan dan dilanjutkan dengan Dhammadesana disampaikan Bhante Indaguno, pemandian Buddha Rupang, prosesi lilin dan doa Waisak untuk keselamatan dan keutuhan bangsa,” katanya. 

Sedangkan, acara kesenian mencakup atraksi Barongsai, tarian Dewi 1000 Tangan, tarian Kasih Semesta dan persembahan lagu dan tarian yang bernuansa Buddhis lainnya. 

Acara penghijauan bumi ditandai dengan penyerahan 3000 bibit pohon produktif (mangga dan bunga pucuk merah ) dari Walubi Kota Medan kepada Pemko Medan sebagai bagian dari usaha menyukseskan motta Medan Berhias.

Peringatan Tri Suci Waisak 2558 B.E / 2014 ini didukung sepenuhnya oleh sepuluh majelis agama Buddha Walubi kota Medan yaitu Majelis Agama Buddha Theravada Indonesia (Magabudhi), Majelis Pandita Buddha Maitreya Indonesia (Mapanbumi), Majelis Agama Buddha Mahayana Indonesia (Majabumi), Majelis Agama Buddha Tantrayana Satya Buddha Indonesia (Madhatantri),Majelis Nichiren Syosyu Buddha Dharma Indonesia (MNSBDI), Majelis Agama Buddha Tantrayana Zhen Fo Zhong Indonesia, Majelis Agama Buddha Mahayana Indonesia Tanah Suci, Majelis Umat Buddha Mahayana Indonesia (Majubumi), Majelis Tridharma Mulia Indonesia (Maitrimi) dan Parisadha Buddha Dharma Nichiren Syosyu Indonesia (PBDNSI) serta didukung oleh Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Kota Medan. (maf)

()

Baca Juga

Rekomendasi