Ada Nobar Ada Lisensi

Oleh: Adelina Savitri Lubis. DARI awal Brazil sudah langsung menyerang. Lini pertahanan Kroasia masih cukup tangguh. Serangan demi serangan Brazil hanya berujung tendangan sudut. Keasyikan menyerang, Brazil lengah. Berawal dari tendangan pojok yang berhasil dibendung, Kroasia melancarkan serangan balik mematikan. Penyerang Kroasia menyisir sisi kanan pertahanan Brazil. Kecepatan Ivica Olic tak sanggup dikejar pemain bertahan Brazil, hingga dia mampu mengirim umpan silang mendatar yang berusaha dihalau Marcello. Sial, bola halauan Marcelo merobek gawangnya sendiri yang dikawal Julio Cesar. Argh!

Gol bunuh diri di menit kesebelas membuat penonton di Arena Corinthians, Sao Paulo pun di Kafe Champions Medan terdiam. Ekspresi tak percaya mengemuka pada wajah-wajah mereka yang berkostum kuning hijau. Beberapa dari mereka malah menutup mulutnya. Mereka sama sekali tak menyangka ketika bintang tim Samba, Marcello, memasukan bola ke gawangnya sendiri. Di sisi lain, mereka yang memakai kostum merah putih bercorak papan catur berteriak lepas. Puas.

Suasana di Kafe Champions Jalan dr Mansyur, Jumat dini hari lalu, memang cukup meriah. Semua kursi yang disediakan penuh. Pun, para pegawai bak tak istrahat mengantarkan makanan atau minuman untuk pegila bola yang matanya tak pernah lepas dari layar kaca yang dipasang di berbagai sudut kafe. Ekspresi mereka terus berganti. Dari tegang, hingga malas ketika operan tim kesayangannya tak mencapai sasaran. Delapan belas menit setelah Marcello yang merupakan bintang klub Real Madrid mencetak gol bunuh diri ke Brazil, bintang Barcelona, Neymar Jr menunjukkan tajinya. 

Tendangan kaki kiri terarah dari luar kotak penalti memperdaya kiper Kroasia. Mereka yang berseragam kuning hijau berteriak keras, sangat keras malah. Beberapa dari mereka malah melompat dari kursi atau sofa yang tersedia di kafe itu. Kegirangan pendukung makin menggila setelah babak kedua Neymar membuat tim balik unggul melalui titik penalti. Oscar melengkapi kemenangan sang tuan rumah pada menit 90.

Kafe Champions pun bernuansa kemenangan. Jumat dini hari itu, memang lebih banyak pendukung Brazil yang hadir di kafe berproperti sepakbola itu. Seorang penonton meneguk kopi terakhirnya dengan mantap. Dia tersenyum sambil memegang mug kopinya yang berlogo Brazil. Aah!

Melek Hak Cipta, Melek Hukum

Begitupun tak semua tempat bisa menyajikan hiburan piala dunia langsung ke pengunjungnya. Hanya tempat-tempat yang memiliki izin lisensi saja yang boleh menayangkan pertunjukan piala dunia 2014. Persis yang diungkapkan Penanggung Jawab Wilayah Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jambi dan Bangka Belitung PT. Nonbar, Putut L Wisnu kepada Analisa. Diungkapkannya hak siar media Piala Dunia Brazil 2014 dimiliki oleh PT. Inter Sports Marketing (ISM), Free-to-Air TV Broadcaster : ANTV & TV One, TV berbayar (K Vision & VIVA Sky). Disini PT. ISM menunjuk PT. Nonbar untuk mengelola dan melakukan pengawasan atas penayangan siaran Piala Dunia Brazil 2014 di area komersial dan atau untuk kepentingan komersial.

“Yang dimaksud dengan nonton bareng disini adalah menonton bersama siaran pertandingan Piala Dunia Brazil 2014 yang ditayangkan di tempat-tempat komersial; hotel, restoran, cafe, club, lounge, dan atau untuk kepentingan komersial. Dengan kata lain ada sponsor, tiket masuk, promosi komersial dan lain sebagainya,” katanya yang didampingi Koordinator Wilayah Sumatera Utara PT Nonbar, Hilarius Bistok kepada Analisa, Jumat (13/6).

Ditegaskannya kegiatan nonton bareng itu harus memiliki izin, artinya berbayar. Tentu ada tarifnya, disesuaikan dengan jenis tempat (venue). Jika dirinci, untuk kategori venue mandiri (stand alone venue), yakni cafe/resto/lounge/bar/club yang berdiri sendiri, tidak dalam chain group. Kapasitas di bawah 50 seat, Rp. 5.000.000,- kapasitas 51-200 seat, Rp. 10.000.000,- kapasitas 201-500 seat, Rp. 20.000.000,- kapasitas diatas 500 seat, Rp. 40.000.0000,-. Kategori mall (area mall dan tenants), yakni kategori yang mengakomodasi mall dan tenant-tenant yang berada di dalamnya. Atrium, lebih kurang dari 10 tenants, Rp. 55.000.000,- Atrium lebih dari 11-20 tenants, Rp. 100.000.000,- Atrium lebih dari 20 tenants, Rp. 150.000.000,-. Untuk kategori hotel bintang 3, Rp. 30.000.000,- kategori hotel bintang 4, Rp. 40.000.000,- hotel bintang 5, Rp. 50.0000.0000,-. Khusus untuk kategori area luar ruang (outdoor), yakni area lapangan, lahan parkir, plaza dan lainnya. Pengunjung di bawah 5000 orang, Rp. 70.000.000,- dan pengunjung lebih dari 10.000 orang, Rp. 100.000.000,-.

“Ini artinya kan bukan main-main. Sebagai warga negara yang baik tentu kita harus melek hukum dan hak cipta,” imbuhnya.

Hati-hati sahut Putut, karena pihaknya juga melakukan sweeping tempat-tempat komersil yang tidak memiliki lisensi hak siar Piala Dunia Brazil 2014. Tidak sembarangan pula pihak yang melakukan sweeping ini juga didampingi oleh pihak kepolisian.

Khusus hotel di Kota Medan, hanya ada beberapa hotel saja yang memiliki lisensi menayangkan Piala Dunia Brazil 2014. Grand Angkasa International Hotel Managed by Accor. Diungkapkan Public Relation Executive, Maggie, momen Piala Dunia Brazil 2014 ini ditangkap sebagai daya tarik bagi masyarakat Kota Medan.

“Tentunya, masyarakat Medan masih bingung menentukan lokasi untuk menonton ajang bola dunia kali ini. Tak perlu khawatir karena Piala Dunia Brazil 2014 bisadisaksikan dilayar besar hotel sembari menikmati Buffet Bubur Angkasa di Rainbow Cafe,” bebernya. 

Sebenarnya, bubur ini sudah lama terkenal akan penyajian puluhan jenis kondimen dan berbagai macam bubur yaitu ayam, phitan dan polos. Menu tambahan lainnnya juga disungguhi untuk menemani perut pengunjung sampai makanan penutup. Asal tahu saja, Maggie bilang makan bubur ala prasmanan ini adalah yang pertama kali di kota Medan dan harganya juga sangat bersahabat dengan saku pengunjung. Dan pengunjung dapat menikmati bubur sepuasnya mulai pukul 22.00 - 03.00 Wib.

()

Baca Juga

Rekomendasi