Lukisan Akrilik

Oleh: Dr. Agus Priyatno, M.Sn. Lukisan akrilik (acrylics) merupakan lukisan yang dibuat dengan media akrilik. Media ini dikenal luas belakangan ini setelah media cat air dan cat minyak. Media ini unik, karena karakteristiknya bisa menyerupai cat air maupun cat minyak. Akrilik diencerkan dengan air seperti halnya cat air, tetapi cat akrilik dapat bersifat transparan (seperti cat air) maupun menutup (impasto) seperti pada cat minyak.

Media ini lebih cepat kering dibandingkan cat air. Cat akrilik yang dikuaskan pada suatu permukaan, mudah kering tanpa mengalami perubahan warna. Cat yang sudah kering dapat ditimpa dengan warna lain tanpa merusak lapisan cat di bawahnya.

Akrilik dapat digunakan pada berbagai permukaan benda seperti kertas, kanvas, kayu, bahkan logam. Sifat cat akrilik yang kuat dalam segala macam temperatur (cuaca) menjadikan media ini digunakan secara luas, tidak hanya untuk menciptakan lukisan di atas kertas atau kanvas, juga untuk mural pada permukaan dinding atau panel kayu dan sebagainya.

Pelukis perintis penggunaan cat akrilik sebagai media senilukis adalah Jose Clemente Orosco (1883-1949), Diego Rivera (1886-1957) dan David Alfaro Sequeiros (1896 -1974). Tahun 1950an cat akrilik digunakan secara luas di Amerika Serikat. Sejumlah pelukis menggunakan media ini antara lain Jackson Pollock (1912-1956), Mark Rothko  (1903-1970), Kenneth Noland (lahir 1929) dan Robert Motherwell (lahir (1913).

Sejak 1960an, cat akrilik mulai digunakan secara luas di Inggris. Seniman yang menggunakan media ini antara lain Davis Hockney (lahir 1937), Leonard Rosoman (lahir 1912), Bridget Riley (1931), Peter Blake (lahir 1932) dan Tom Pillips (1937). 

Perjalanan Cat Akrilik

Cat akrilik terdiri dari beberapa warna, seperti pada warna cat lainnya. Cat akrilik antara lain terdiri dari warna kuning (lemon yellow), kuning kecoklatan (yellow ochre), coklat (raw sienna), merah (venetian red), merah muda (cadmium red), ungu (deep violet), biru (cerulean blue, cobalt blue, ultramarine), hijau (hooker’s green, monastral green, bright green, phthalocyanine green), dan ungu kebiruan (purple). Selain itu juga terdapat hitam dan putih. Setiap cat warna pada cat akrilik dapat dicampurkan dengan warna lainnya, sehingga memunculkan warna baru. 

Peralatan yang digunakan untuk melukis dengan media cat akrilik tidak berbeda dengan peralatan melukis cat air atau cat minyak. Peralatan yang digunakan adalah kuas atau pisau palet, papan palet, wadah pengencer dan easel. 

Sifat cat akrilik yang cepat kering, mengharuskan peralatan segera dicuci dengan air dicampur sabun, hingga bersih setelah selesai melukis. Jika cat mengering pada kuas atau peralatan lainnya, peralatan sulit dibersihkan. 

Selain digunakan dengan peralatan tradisional, cat akrilik juga bisa digunakan untuk mewarnai dengan peralatan air brus (disemprotkan). Dengan peralatan ini, cat akrilik dapat digunakan untuk mewarnai berbagai model lukisan, bahkan dapat untuk menciptakan lukisan realis dengan baik. 

Teknik Cat Akrilik

Sifat cat akrilik yang bisa digunakan secara transparan seperti cat air, juga dapat digunakan secara impasto (menutup permukaan) seperti cat minyak, menjadikan media ini bisa digunakan untuk berbagai teknik melukis. 

Efek transparan cat akrilik bisa diciptakan dengan menambahkan air sebagai pengencer. Cat akrilik encer bersifat transparan seperti halnya cat air. efek-efek lukisan yang dihasilkan seperti halnya lukisan cat air.

Efek impasto atau menutup dapat diciptakan jika cat tidak dicampur dengan pengencer (air) terlalu banyak. Efek-efek lukisan yang dihasilkan seperti lukisan cat minyak. Cat akrilik dapat digunakan dengan cara menimpa cat di bawahnya.

Penulis dosen pendidikan seni rupa FBS Unimed & Pengelola Pusat Dokumentasi Seni Rupa Sumatera Utara

()

Baca Juga

Rekomendasi