Kelebihan Karbohidrat Memicu Timbulnya Obesitas

Oleh: Suci Rahayu Barus. Pada umumnya setiap makhluk hidup di dunia ini membutuhkan energi untuk beraktifitas, di mana sumber energi yang paling utama itu dapat diperoleh dari karbohidrat. Buku “penuntun diet” karangan Dr.Sunita Almatsier,M.Sc 2004 menulisakn bahwa kebutuhan karbohidrat normal pada manusia adalah 60-75 % dari kebutuhan energi total.

Saat ini banyak orang  yang salah menafsirkan akan pentingnya asupan karbohidrat dalam tubuh, karena begitu banyaknya akitifitas yang memerlukan energi lebih.

Dari itu untuk menyiasati kebutuhan energi itu banyak orang mengkonsumsi karbohidrat secara berlebih, karena sumber karbohidrat itu sangat mudah ditemukan dan harganya juga tidak terlalu mahal dibandingkan sumber zat gizi lain sperti protein dan vitamin.

Berdasarkan hal itulah saat ini orang berlomba-lomba mengkonsumsi karbohidrat untuk menimbun cadangan energi dalam tubuh. Tetapi tahukah anda bahwa karbohidrat itu adalah pemicu timbulnya obesitas (kegemukan).

Semakin menjamurnya makanan cepat saji dan semakin canggihnya teknologi, maka semakin banyak pula kasus obesitas. Obesitas seperti masalah yang mudah diselesaikan, namun pada kenyataanya kasus obesitas kian bertambah dan bahkan sulit untuk ditangani.

Apa sebenarnya yang menyebabkan obesitas sulit ditangani. Salah satunya karena obesitas terkadang dianggap sebagai simbol kemakmuran seseorang. Seorang yang dianggap makmur berarti  hidup serba enak, dan makan serba enak. Paradigma seperti itulah yang membuat sebagian orang untuk menerapkan hidup sehat.

Dari segi nutrisi, obesitas dikaitkan dengan berat badan yang tidak proporsional bila dibandingkan dengan tinggi badannya. Namun, obesitas bukan hanya karena berat badan yang meningkat, tetapi adanya kelebihan akumulasi lemak tubuh. Dengan demikian, jika akan menurunkan berat badan, kita harus berupaya mengurangi kadar lemak dalam tubuh. Apa yang menyebabkan akumulasi lemak dalam tubuh? Apakah karena kita mengkonsumsi makanan tinggi lemak semata? Ternyata akumulasi lemak dalam tubuh juga dapat diakibatkan karena adanya kelebihan asupan karbohidrat. Mengapa demikian?

Bila asupan karbohidrat berlebih sedangkan kapasitas hati dan otot dalam menyimpan glikogen terbatas, maka karbohidrat akan disimpan dalam bentuk lemak dan akan disimpan dalam jaringan lemak.

Sehingga kelebihan karbohidrat berarti kelebihan lemak. Bagaimana karbohidrat bisa berubah menjadi lemak?

Asupan karbohidrat yang tinggi akan memicu peningkatan glukosa darah. Untuk menyesuaikan kondisi ini, pancreas mengeluarkan hormone insulin ke dalam aliran darah untuk menurunkan kadar glukosa darah. Yang menjadi masalah adalah insulin merupakan hormone penyimpan yang memiliki fungsi menyimpan kelebihan karbohidrat dalam bentuk lemak untuk membuat cadangan energi.

Oleh karena itu, insulin yang dirangsang oleh karbohidrat akan mendorong akumulasi lemak tubuh. Selain mendorong akumulasi lemak tubuh, insulin juga berfungsi untuk tidak mengeluarkan lemak yang tersimpan.

Kondisi seperti ini tentu akan membuat seseorang dengan asupan tinggi karbohidrat mengalami peningkatan berat badan dan sulit untuk menurunkannya.

Jadi tidak heran jika kebanyakan perempuan atau pria yang ingin memiliki bentuk proporsional mereka sangat menghindari karbohidrat dalam makanan mereka. Bahkan ada yang sampai rela tidak mengkonsumsi karbohidrat dalam jangka waktu panjang demi penampilan semata.

Tetapi hal itu adalah salah, karena sesuai dengan yang disampaikan di awal tadi, bahwa karbohidrat adalah sumber utama penghasil energi dan bukan untuk di hindari. Hanya saja dalam mengkonsumsinya tidak boleh berlebihan dan harus di sertai dengan makanan sumber zat gizi lainnya seperti protein,vitamin dan mineral.

()

Baca Juga

Rekomendasi