Ratusan Pengguna Narkoba Antre di Panti Rehabilitasi BNNP

Banda Aceh, (Analisa). Penyalahgunaan narkoba di Aceh terus meningkat. Dampaknya, ratusan pengguna narkoba yang ingin ditanggulangi pemerintah harus antre di panti rehabilitasi narkoba milik Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Aceh.

Sementara, panti rehabilitasi yang berada di gedung lama Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA) itu hanya bisa menampung 14 orang. Tempat tersebut disediakan untuk rehabilitasi pengguna narkoba yang kurang mampu.

Kepada Analisa di Banda Aceh, Rabu (18/6), Penyuluh BNNP Aceh, Ponirin, mengatakan, untuk penanganan pengguna narkoba secara maksimal, BNNP telah melakukan kerja sama dengan Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Banda Aceh dalam penyediaan panti rehabilitasi.

“Panti rehabilitasi BNNP hanya mampu menampung 14 orang dan itu bagi orang miskin. Orang yang mampu bisa ke RSJ dengan membayar Rp 2.750.000/orang. RSJ bisa muat sampai 20 orang,” ujarnya.

Dikatakannya, akibat padatnya antrean, bila ada pengguna narkoba yang mendaftar saat ini, baru bisa masuk ke panti rehabilitasi delapan bulan kemudian. “Daftar tunggunya sudah ratusan. Sekarang saja banyak yang dibawa ke luar Aceh,” katanya.

Dikatakan, selain panti milik BNNP dan RSJ, terdapat satu panti yakni Rumah Geutanyoe di Banda Aceh yang hanya menampung 14 orang. Bila pecandu narkoba memiliki keuangan yang mapan, dapat dibawa ke panti rehabilitasi luar daerah, seperti di Bogor.

Penghuni panti rehabilitasi BNNP Aceh hanya ditangani selama enam bulan, selanjutnya masuk pendaftar baru sesuai urutan antrean. 

Untuk itu, dia meminta Pemerintah Aceh untuk membangun panti rehabilitasi narkoba yang layak dan dapat menampung banyak penghuni.

Sementara, puluhan tokoh masyarakat di Banda Aceh mengikuti lokakarya tentang peran ulama dan tokoh masyarakat dalam penanggulangan narkoba di Aceh. Acara tersebut, menghadirkan para pemateri, di antaranya Ponirin (BNNP Aceh), Salamuddin (Kapolsek Jaya Baru Banda Aceh), dan lainnya.

Salamuddin memaparkan materi tentang bahaya mengonsumsi narkoba. Dikatakan, dampak penyalahgunaan narkotika cukup besar, seperti emosi tidak terkendali, cenderung berbohong, dan tidak memiliki rasa tanggungjawab.

“Jauhilah narkoba karena cukup besar dampaknya,” katanya.

Sedangkan Ponirin, mengatakan, pengguna narkoba itu, biasanya akan tewas karena overdosis. Sebab, bila mengonsumsi narkoba pertama kali, akan ketagihan. 

“Kalau misalnya hari ini narkoba masuk ke tubuhnya sekian banyaknya, besok bertambah terus, dan akhirnya mati sia-sia,” jelasnya. (bei)

()

Baca Juga

Rekomendasi