Manfaatkan Rambutan jadi Oleh-oleh Khas Kota Binjai

SIAPA sangka hanya dengan memanfaatkan hasil pertanian lokal Kota Binjai, Roy, mampu merekrut hampir 200 tenaga kerja. Sulit memercayai seorang developer bisa terjun ke bisnis pangan. Tapi, itulah Roy. Pengusaha bakery di Sumatera Utara ini memanfaatkan buah rambutan yang merupakan ikon Kota Binjai, sebagai bahan utama pembuatan bolu rambutan.

Ide itu muncul di benaknya saat ia melihat harga rambutan di kota Binjai murah dan kurang begitu dimanfaatkan untuk menghasilkan produk olahan siap saji. Karena belum ada toko roti yang melirik, Roy langsung tergerak membuat kue yang belakangan menjadi oleh-oleh khas Kota Binjai. “Saya bertanya-tanya dalam hati apa oleh-oleh unik yang bisa dibawa orang dari Binjai keluar. Ide itu yang mendorong saya berinovasi,” kisahnya.

 Pria kelahiran Pandeglang 12 April 1965 ini kreatif dalam mengelola usahanya. Saat akan membuka usaha bakery , ia benar-benar memikirkan seluruh strategi dengan matang. Kendati tidak memiliki pengalaman sama sekali dalam hal produksi makanan, ia nekad terjun langsung mendalami bidang tersebut.

Dengan bantuan beberapa sahabat seraya melakukan riset bisnis, Roy akhirnya tergerak menulis konsep usahanya. Hal yang pertama ia lakukan mengajar sejumlah ahli dalam bidang bakery untuk menghasilkan produk kue bercita rasa rambutan. Orang tersebut kemudian dimodali untuk uji coba selama beberapa kali untuk membuat bolu rambutan.

Bahkan, katanya, ia bersedia mengeluarkan uang banyak untuk mewujudkan impiannya sebagai pelaku usaha kecil menengah (UKM) yang sukses. Setelah beberapa hari ujicoba dan terus berinovasi untuk menghasilkan produk berkualitas, akhirnya, usaha bakery itu resmi dibuka pada 17 Mei 2013 lalu. Untungnya, saat itu Walikota Binjai Idaham mengapresiasi bolu hasil kreasi Roy. Usahanya langsung dibuka Idaham dan ditetapkan sebagai UKM binaan Binjai. Sejak itu, dukungan dari pemerintah Binjai pun terus mengalir.

Putra, salah satu dari manajer produksi Royyan House ini, menunjukkan cara membuat bolu rambutan. Untuk sekali membuat adonan bolu, ia memerlukan kira-kira 2 kilogram rambutan yang telah dikupas dan bijinya dikeluarkan. Rambutan itu kemudian diaduk dengan mixer sehingga adonan dan rambutan menjadi padu.

Per hari, Roy menyediakan rata-rata 48 loyang rambutan. Tidak hanya itu saja, ada sekitar 30 jenis produk yang disediakan Royyan House yang menggunakan rambutan sebagai penyedap rasa. Jika ditotal, dalam sehari kebutuhan tepung setiap hari mencapai 40 kilogram, khususnya di hari-hari besar seperti lebaran.

Selain menjual aneka bakery, Royyan House pun menyediakan sirup, buah rambutan kaleng, dan produk lainnya, yang juga menggunakan rambutan sebagai bahan utama. Produk-produk tersebut tidak kalah saing dengan produk lainnya yang sudah lama mendominasi pasar.

Ada 10 bawahan Putra yang mengurusi produksi usaha bakery yang terletak di kawasan lapangan merdeka Binjai ini. Untuk karyawan yang melayani pelanggan terdapat 30 pekerja, bekerja bergantian. Namun ada juga tenaga kebersihan dan lainnya. Itu masih di satu tempat. Royyan House juga memiliki empat tiga cabang di Mandala, Siantar, dan kawasan menuju Bandara Kualanamu.

Kini Roy, pengusaha perumahan itu tidak hanya dikenal sebagai pengembang. Tapi, ia juga dikenal sebagai pengusaha bakery yang memiliki prestasi kilat. Sebab, belum setahun Roy telah berhasil membuka tiga cabang usaha dan mendapat sejumlah penghargaan dari pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan Kota Binjai sebagai pelaku UKM terbaik.

Tak hanya sampai disitu, pelaku UKM sukses ini juga tengah mengupayakan kerjasama dengan para pelaku UKM lainnya. Ia berupaya menciptakan toko oleh-oleh Pulau Sumatera yang di dalamnya berisi seluruh produk unggulan masing-masing provinsi di Sumatera. Mulai dari souvenir, pakaian tradisional, makanan, minuman dan lainnya.

Seluruh upayanya dipusatkan kepada inovasi produk lokal. Ia berharap produk-produk lokal tidak hanya dikagumi dan dikonsumsi masyarakat lokal. Namun juga disukai para turis asing. “Yang paling utama, berkat inovasi produk lokal dalam hal produksi dan distribusi perdagangan mendatangkan rejeki melimpah,” katanya. (Damayanti)

 

()

Baca Juga

Rekomendasi