Indrapura, (Analisa). Para petani di Batubara mengeluh akibat harga semangka merosot jatuh. Padahal semangka tersebut sangat digemari masyarakat sebagai santapan ringan usai makan nasi.
Qomaruddin, asal Dusun II Desa Tanah Tinggi Kecamatan Air Putih menjelaskan, Jumat (6/6), usai panen padi, banyak tetangganya memanfaatkan lahan menanam semangka.
Saat panen, agen semangka hanya menghargainya Rp500 per kilo gram (kg). Bila dipertahankan lama, semangka itu akan busuk dan akhirnya terbuang sia-sia. Karenanya meski hanya Rp500 per kg terpaksa dijual juga.
Menurut Qomar, agen membeli kepada petani Rp500. Dijual kepada pedagang Rp1.000 dan di pasaran harga semangka tersebut rata-rata Rp 2.000 per kg.
Para petani mengeluh biaya penanaman semangka itu tidak sebanding dengan hasil penjualan. Belum lagi dana pemeliharaan dan pemupukan lahan. Apalagi dikaji dari sisi upah kerja. Benar-benar tidak menguntungkan.
Semangka asal Desa Tanah Tinggi itu banyak diekspor ke luar daerah. Seperti Kisaran, Tanjung Balai, Aek Kanopan, Rantau Perapat, Labuhan Batu Selatan, Padang Sidimpuan, Madina, Sipirok dan daerah-daerah lainnya.
Sebelum dibawa dengan mobil semangka-semangka itu dipajangkan di pinggir Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum), dapat dilihat oleh setiap mereka yang melintas, ujar Qomaruddin. (al)