5 Strategi Bali Kendalikan Rabies

Denpasar (ANTARA News) - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali telah melakukan lima strategi pengendalian jumlah kasus rabies di seluruh Kabupaten/kota di Bali.

"Lima strategi pengendalian rabies tersebut yakni KIE pembentukan kader desa, vaksinasi, euthanasi, pengawasan HPR, dan kontrol populasi,"kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali drh Nata Kesuma, di Denpasar, Minggu.

Lima strategi tersebut sudah dilakukan secara terus menerus untuk mencegah dampak terburuk dan menekan jumlah anjing yang teridentifikasi penularan rabies di Bali.

Dampak penyebaran rabies tersebut, lanjut dia, sangat berpengaruh pada aspek ekonomi masyarakat karena akan mempengaruhi citra pariwisata Pulau Dewata dan dampak psikologis bagi masyarakat.

"Masyarakat menjadi tidak nyaman dengan adanya isu rabies tersebut dampat mengancam manusia apabila tergigit oleh anjing yang terinfeksi penyakit itu," ujarnya.

Ia menuturkan bahwa pola hidup masyarkat Bali memelihara satwa berkaki empat tersebut sebagai penjaga rumah. Namun, akibat pembiaran hewan tersebut maka akan cepat menularkan rabies dari satu hewan ke yang lainnya.

Pihaknya mengakui bahwa dalam kurun waktu enam bulan pada tahun 2008 seluruh Kabupaten/Kota di Provensi Bali semua anjing sudah tertular penyakit rabies. Namun, menginjak tahun 2010 hingga 2014 kita sudah memiliki strategi melalui faksinasi masal.

"Rentang waktu 2008--2009 langkah-langkah tersebut belum terpola. Namun, menginjak tahun 2010 samapai sekarang kita sudah memiliki strategi itu" ujarnya.

Pihaknya mencatat sebanyak 36 ekor anjing yang tersebar di seluruh kabupaten/kota teridentifikasi positif rabies.

"Data kasus anjing yang positif rabies tersebut terhitung mulai Januari--Mei 2014 dengan jumlah yang tercatat sebanyak 36 ekor," ujarnya.

Ia mengatakan data tersebut mencatat anjing yang teridentifikasi positif rabies terbanyak di Kabupaten Buleleng sebanyak 11 kasus, Kabupaten Jembrana (10), Gianyar (5), Klungkung (4), Tabanan (3), Karangasem (2), Bangli (1).

"Sedangkan untuk Kota Denpasar dan Kabupaten Badung tidak ditemukan adanya anjing yang teridentifikasi positif rabies," ujarnya.

()

Baca Juga

Rekomendasi