F U L A N

Syafrizal Sahrun
F U L A N

adalah fulan
seperti bunga bermekaran
harum yang ditunggu

sebut saja namaku pulan
tak lahir dari kata
tak mati untuk kata
jika gigil telah dikirim
aku hujan yang nyala
dalam neon lampu beranda

pulan
kau panggil aku
malam makin tajam
mimpi sesat
di panggung kolong gelap

pulan
jika lambai halang ilalang
miang sarang di badan
di situ mimpiku pulang
lari
rangkul berpelukan
Percut, 28 Juli 2013

 

JALAN LAIN

katupkan matamu

bayangkan daun-daun
tumbuh, kembang dan gugur
siapa bisa pastikan umur?

katupkan mulutmu
biarkan kali ini hatimu yang bicara
menelanjangimu di depan kaca
di dalam ruang yang sepi dan berdesakan

matikan badanmu
biarkan alam-alam itu
mengalir dan melumuri adamu
mengafanimu
kau akan menangis
meminta pengampunan
obat kepesongan


PULANG KAMPUNG
pada hari minggu aku pulang kampung
tadi malam mimpiku tentang ladang di dahi ibu
tinggi dan berbuah
ujungnya menujah langit-langit mulut ayah
pengairan sedikit bermasalah di utara
seperti raksasa dalam cerita yang mengintai perawan
di suatu desa
aku berlari meniti rambut ibu
membawa kabar kalau-kalau
kelaparan dan kesusahan jadi datang
sebelum kukuk ayam

“kamu mau kemana” tanya ibu
air sudah menggenang tempat tidurku
pulang kampung jadi makin tua
lebat pula ubannya
sekejap itu juga

Tanita Liasna

Senada Rindu
senada rindu menggantung di ubun hati
dentingnya ngambang
serukan irama pilu
sebarkan kecam semerdu luka
terakit usik
lekang dijamah bisu
kasih, berusang hati tersulut berang
menjerang semampai rindu di mimpian duka
bercumbu genderang pilu merutuk janji bermelodi airmata
Rumah Cerita, 140512-010314


Luka yang Menjalar dalam Mimpi
malam matang
bergegas mimpi menjalar
sapuan ringkih menari linglung
tak lagi pikir lembut megukir
hitam membayang
bunuh rindu mencekik
menjalar luka dalam mimpi
tumbuh tak henti
mimpi terjaga
walau luka masih basah
Rumah Cerita, 140512-010314

()

Baca Juga

Rekomendasi