Oleh: Pramudito. pulang sekolah, Hadi merasa berdebar-debar, ada beban di pikirannya tapi sekaligus juga terselip rasa bangga. Tadi waktu di sekolah, sebagian teman-teman mencalonkan dia untuk menjadi ketua kelas dalam pemilihan besok pagi.
Hadi membayangkan menjadi ketua kelas 'kan berat, menanggung kewajiban yang lebih besar dibandingkan teman-temannya. Ketika sampai di rumah, ia mengutarakan kegundahan itu kepada orangtuanya. Tapi orangtua Hadi, baik Mama maupun Papa, justru mendorong Hadi agar bersedia dicalonkan jadi ketua kelas.
Belajar Memimpin
Menjadi ketua kelas akan menjadi anak nomor satu di kelas itu. Bila seorang pelajar dipilih menjadi ketua kelas, sebaiknya jangan menolak, tapi terimalah dengan hati lapang. Memang terasa berat dan gundah, namun lama-kelamaan akan terbiasa. Melayani teman-teman untuk berbagi sesuatu yang menyangkut ketertiban dan membantu guru demi kelancaran kegiatan belajar-mengajar di kelas, betapa eloknya!
Semua pelajar yang kini menanjak remaja akan semakin bertambah usianya. Dari anak menjadi remaja, dari remaja menjadi dewasa. Suatu ketika kelak bila dewasa setiap orang akan menjadi pemimpin sesuai dengan bidangnya masing-masing. Orang yang dipilih atau ditunjuk menjadi pemimpin memang akan memanggul tanggung jawab yang lebih besar dibandingkan orang-orang lain umumnya. Tapi ketahuilah, menjadi pemimpin, apalagi jujur, merupakan status yang mulia.
Nah, agar kelak tidak berat menjadi pemimpin, mulai sekarang Anda sebagai pelajar dapat berlatih memimpin dengan menjadi ketua kelas. Toh, di samping Anda sebagai ketua, Anda akan dibantu teman yang lain sebagai wakil ketua, ditambah lagi dengan beberapa pengurus lain serta seluruh teman sekelasmu yang lain.
Memang menjadi ketua kelas tak akan mulus-mulus begitu saja. Ada saja hambatan. Mungkin hambatan akan datang dari teman-teman sendiri. Mungkin mereka menyepelekan bahkan menertawakan Anda. Tapi Anda harus tabah menghadapinya. Setiap pemimpin pasti akan menghadapi cobaan dan kesulitan. Tapi bila Anda tabah, mental Anda akan semakin kuat. Akan lebih tangguh menghadapi berbagai kesulitan kelak.
Karena itu menjadi ketua kelas dapat Anda jadikan sarana untuk berlatih menjadi pemimpin. Dalam pelajaran di sekolah hingga kapan pun, tak akan pernah ada pelajaran untuk menjadi pemimpin. Berlatih jadi pemimpin harus langsung praktik. Maka sekali lagi menjadi ketua kelas merupakan cara paling baik saat Anda masih sekolah untuk berlatih memimpin.
Berbagi Tugas
Dengan menjadi ketua kelas, Anda dapat berlatih membagi-bagikan tugas kepada teman-teman lain, baik kegiatan rutin maupun tak rutin dalam kelas. Dengan berbagi tugas juga berbagi tanggung jawab, bukan? Misalnya, mengatur siapa yang dapat giliran menghapus papan tulis, siapa yang membantu guru menyediakan alat-alat tulis, membagi buku-buku pelajaran dan sebagainya. Yang penting kelas harus selalu tertib. Ketertiban kelas menjadi salah satu tanggung jawab ketua kelas.
Tugas tak rutin misalnya mempersiapkan acara untuk mengisi liburan sekolah. Bila mau mengadakan darmawisata ke tempat wisata, ketua kelas dapat membagi tugas sejak dari persiapan hingga pelaksanaan ke tempat wisata, termasuk pengaturan kendaraannya. Tentu saja di bawah asuhan guru terkait.
Tugas tak rutin lain misalnya ada teman sekelas yang diopname di rumah sakit. Ketua kelas dengan bimbingan guru dapat merancang penjengukan teman yang sakit tersebut, termasuk mengatur apa yang perlu dibawa, kendaraan dan sebagainya.
Nah, dari sini dapat dirasakan manfaatnya berbagi tugas dalam kelompok atau organisasi yang bernama kelas ini. Dengan berbagi tugas maka tugas-tugas yang banyak dan beraneka ragam menjadi lebih ringan. Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing, kata pepatah. Teman-teman di kelasmu juga dapat belajar untuk menanggung beban tanggung jawab sesuai porsiya masing-masing. Dengan menjadi ketua kelas dapat mulai berlatih memimpin rapat kecil-kecilan, bermusyawarah.
Hubungan Baik Dengan Guru
Menjadi ketua kelas akan mendorong Anda untuk menjalin hubungan lebih baik dengan guru atau wali kelas. Di sini Anda berlatih untuk tak malu apalagi minder berhadapan dengan guru. Toh, guru itu manusia biasa juga. Dengan kata lain, Anda menjadi perantara antara teman-teman sekelasmu dengan guru atau wali kelas. Bila ada persoalan di kelas, sebagai ketua kelas Anda harus cepat-cepat menghubungi guru (wali kelas) dan mengutarakan dengan terus terang apa yang menjadi persoalan dalam kelasmu. Misalnya ada dua murid yang konflik sampai berkelahi, maka sedapat mungkin sebagai ketua kelas Anda harus dapat segera melerai dan mendamaikan mereka. Bila belum berhasil, barulah Anda lapor ke wali kelas. Masih banyak lagi hal yang menyangkut kepentingan kelas yang perlu Anda laporkan kepada wali kelas.
Bila Anda menjadi ketua kelas yang baik, pasti guru-guru dan kepala sekolah akan memberikan penghargaan yang tinggi kepada Anda, sebagai calon pemimpin di masa mendatang. Nah, tunggu apa lagi?
* Februari 2013