Kuala Sipare Kini Tinggal Kenangan

Oleh : T.Alkisah Led. KUALA Sipare adalah salah satu dusun di Desa Medang Kecamatan Medang Deras Batubara, Dahulu Kuala ini  obyek wisata terkenal. Tapi kini tinggal kenangan.

Mengapa demikian? Kepala Desa Medang OK Burhan yang dihubungi baru-baru ini tidak dapat memberi jawaban pasti mengapa obyek wisata  pantai desanya itu dilupakan para wisatawan.

Padahal sekitar 30 tahun lalu, Kuala Sipare ramai dikunjungi wisatawan berbagai daerah menikmati keadaan alam dan pantai pinggir Selat Malaka tersebut.

Dahulu, kondisi serba tradisional. Wisatawan yang datang selain memanfaatkan air laut untuk mandi juga membawa menu makanan dari rumah masing-masing.

Manakan disantap bersama keluarga tanpa tikar dan pondok, hanya di atas pasir. Tapi tetap enak dan menggembirakan. Padahal dari rumah menuju obyek wisata itu hanya menaiki sepeda. Kegembiraan demi kegembiraan benar-benar terasa waktu itu.

Sejak sampai menjelang siang, baru pulang ke rumah masing-masing menjelang malam. Demikianlah kebiasaan yang dilakukan khususnya pada hari libur.

Kini kondisi sudah berubah total. Seperti disebutkan di atas, Kuala Sipare sudah tidak pernah lagi dikunjungi oleh wisatawan. Padahal di Dusun Kuala Sipare tersebut banayak warga bermukim. Lebih 100 kepala keluarga (KK).

Karenanya jelas ada kaitan dengan Infra struktur menuju kawasan itu. Seperti jalan dan jembatan yang dilalui. Selain jembatannya rusak dan miring, kondisi jalan juga jelek.

Sepanjang satu kilometer dari Simpang Jalan Paguarawan banyak terdapat lubang. Awalnya dari tanah biasa. Tapi jalan itu sempat dikeraskan dengan batu padas. Tapi kurang rata karena tanpa lindasan alat berat.

Sebelum miring, jembatan tersebut masih dapat dilalui mobil roda empat. Tapi kini tidak. Yang dapat melaluinya hanya sebatas sepeda motor, sepeda dan pejalan kaki.

Menurut OK Burhan, program perbaikan dan peningkatan kualitas badan jalan dana jembatan menuju Kuala Sipare itu sudah diusulkannya kepada Pemerintah kabupaten (Pemkab) Batubara.

Kini sedang ditunggu realisasinya. Mudah-mudahan pada akhir Tahun 2014 ini perbaikan dan peningkatan tersebut terwujud. Meski tidak lagi sebagai obeyk wisata, warga Kuala Sipare mudah melalui jalan itu, ujar OK Burhan.

Di sisi lain, OK Burhan tidak membantah, salah satu penyebabnya tertinggalnya obyek wisata Kuala Sipare, juga karena munculnya obyek wisata baru yang letaknya tidak jauh, yaitu, Pantai Perjuangan (Jono).

Memang benar berlainan desa. Tapi secara geografis, antara Kuala Sipare-pare dan Pantai Perjuangan di Desa Lalang itu jaraknya hanya ratusan meter.

Obyek Wisata Pantai Perjuangan itulah yang kini ramai dikunjungi wisatawan berbagai daerah. Bukan hanya dari Batubara, tapi juga kawasan sekitarnya.

Fasilitas yang dibutuhkan seperti pondok dan tikar, disediakan sehingga mereka yang berkunjung tidak kesulitan. Dengan demikian program Pemkab Batubara mendapatkan income (pemasukan) dana ke kas daerah, segera terwujud.

Itulah yang kini sedang dirintis. Mudah-mudahan, Bidang Pariwisata pada Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olaahraga (Disbudparpora) jeli memanfaatkan kondisi yang ada.

Apalagi Kepala Dinasnya, Ishak Liza boleh dikata putra asal kawasan tersebut. Tentu lebih tahu dan paham melakukan penataan, sesuai fungsi dan tugasnya. Mudah-mudahan!

()

Baca Juga

Rekomendasi