Binjai, (Analisa). Walikota Binjai, M Idaham meletakkan batu pertama pembangunan Balai Raya Aceh Sepakat Cabang VII Jalan Cut Nyak Dhien Kelurahan Tanah Tinggi Kecamatan Binjai Timur, Senin (18/8) pagi.
Dalam arahannya, walikota mengharapkan dengan terlaksananya pembangunan Meunasah Aceh ini, kearifan lokal dapat tetap terjaga di Kota Binjai. Sesuai salah satu misi Kota Binjai yaitu, nyaman dalam kebersamaan.
Dia mengatakan, masyarakat Kota Binjai adalah heterogen, terdapat banyak bangunan tua yang ada di Kota Binjai. “Sebagai masyarakat Kota Binjai kita dituntut untuk dapat membentengi anak-anak kita agar mereka masih mengetahui kultur budaya leluhurnya, sehingga kearifan lokal dapat terus terjaga. Karena sesungguhnya dasar pembentukan kepribadian anak ada di dalam keluarga,” ungkap Idaham.
Meunasah ini adalah salah satu tempat berkumpul, bertukar fikiran, bermusyawarah dan tempat mendidik anak. Mengingat, pendidikan di sekolah saja belum cukup, karena itu harus bisa diimbangi dengan pendidikan yang di dapat dari keluarga, katanya.
“Dalam mengadapi era globalisasi, harus mampu menguatkan kultur agama dan budaya kita, agar para generasi muda penerus bangsa masih mengetahui kultur agama dan budayanya, dan tentunya kearifan lokal kita tetap terjaga, untuk itu sudah menjadi kewajiban kita menjaga dan melestarikan kultur agama dan budaya untuk diwariskan kepada penerus kita nantinya,” harapnya.
Walikota berharap, kebersamaan dan kenyamanan yang telah terjalin dapat terus dipertahankan, sebagai Bangsa Indonesia bersama-sama menciptakan generasi muda emas yang akan memimpin Indonesia kelak.
Ketua Aceh Sepakat Cabang VII Kota Binjai yang juga Ketua Pembangunan gedung Aceh Sepakat, T Idris mengucapkan terimakasih kepada Walikota Binjai untuk melakukan peletakan batu pertama pembangunan Balai Raya Aceh Sepakat.
Dikatakannya, pembangunan Balai Raya Aceh Sepakat memerlukan dana sebesar Rp 350 juta. Pemko Binjai telah memberikan bantuan dana sebesar Rp 100 juta. Partisispasi masyarakat Aceh Rp 50 juta dan sisanya masih mengharapkan bantuan dari Walikota untuk dapat menyelesaikan Meunasah Aceh ini.
Ketua Dewan Musafat, T Rafik bersyukur karena pembangunan Muenasah Aceh sudah dapat berjalan. Dia mengucapkan terimakasih kepada seluruh masyarakat Aceh yang telah bersedia menyumbangkan dana untuk pembangunan Balai Raya serta kepada Walikota Binjai yang telah bersedia menyumbangkan dana sebesar Rp 100 juta dan dana itu berasal dari APBD Kota Binjai 2014.
“Balai Raya ini nantinya untuk umat. Semua masyarakat bisa memakai gedung ini tidak hanya masyarakat Aceh saja.
Kami sebagai masyarakat Aceh yang tinggal di Kota Binjai berharap Idaham dapat berkenan untuk meneruskan kepemimpinannya kembali untuk memimpin masyarakat Binjai di periode berikutnya,” harap Rafik. (nov)