Jangan Tindik Sembarangan

Oleh: A Magdalena Simarmata

Tindik atau piercing sangat digemari para kawula muda. Di berbagai negara sudah menjadi tren. Piercing sudah menjadi ajang gaya-gayaan yang digemari. Menindik bagian dari tubuh rentan pendarahan dan bisa infeksi. Apalagi tindik dilakukan dengan jarum yang tak steril, dapat berakibat fatal terkena penyakit HIV/AIDS dan hepatitis.

Seandainya sudah betul-betul tak bisa lagi menolak hasrat hendak menindik bagian tubuh Anda, ada baiknya agar dilakukan di tempat yang betul-betul steril oleh dokter (yang ahli) sehingga sebelum melakukan tindik tersebut tentunya akan diterangkan sekilas tentang risiko yang dihadapi kelak.

Umumnya kawula muda melakukan tindik karena mengikuti tren atau bisa juga mengikuti gaya idola mereka. Bagian tubuh yang ditindik biasanya yang memiliki daging rawan atau bagian tulang lunak, seperti bibir, lidah, alis, bagian pusar, telinga, hidung, dan sebagainya. Di Indonesia sendiri bagian tubuh telinga (cuping) selalu dihiasi kerabu, anting-anting atau giwang. Sudah menjadi tradisi dan itu pun dengan catatan khusus wanitanya saja.

Memang di era modern yang serba memuliakan HAM, bagi siapa saja yang hendak menindik tubuh mereka tidaklah masalah. Namun, perlu dikaji ulang lagi bila menindik bagian tubuh tersebut khususnya yang rentan akan terkena penyakit infeksi kronis, pendarahan yang tiada henti, hepatitis, tetanus, HIV/AIDS, alergi terhadap perhiasan malah bisa membuat bertambah penyakit. Lidah yang berfungsi baik sebagai perasa segala jenis makanan akan terganggu karena adanya pengganjal (tindik), alis atau di atas pelipis tentu mudah sobek bila diberi tindik sehingga akan mengganggu aktivitas dan risikonya bila tak selalu waspada mudah terluka bagian dari wajah Anda.

Masih dua contoh kecil saja yang penulis ceritakan tentang risiko tindik di area yang tak selayaknya. Masih niat menindik bagian tubuh Anda yang berisiko infeksi? Bila hasrat menindik bagian tubuh tertentu selain telinga yang memang dianjurkan untuk wanita ada baiknya memerhatikan berbagai hal berikut.

Hindari penggunaan piercing guns yang belum tentu terjamin baik kesterilannya.

Tak ada tawar-menawar lagi, perhatikan penggunaan jarum yang sekali pakai, bukan yang berkali-kali pakai. Penyedia jasa tindik harus benar-benar ahli. Biasanya yang sudah ahli selalu menggunakan sarung tangan, masker dan lain-lain selalu sekali pakai untuk satu konsumen.

Usahakan bila menindik sebaiknya hanya bagian telinga saja karena daun telinga aman-aman saja bila ditindik. Hal ini sudah dibuktikan karena bagian daun telinga terdiri dari jaringan berlemak dan memiliki persediaan darah yang sehat bila terkena infeksi. Biasanya tren selalu cepat berlalu dan pikir ulang kembali bila hendak menindik bagian tubuh Anda karena risikonya sangat besar.

* November 2013

()

Baca Juga

Rekomendasi