Perjuangan Tina Toon mendapatkan penampilannya yang sekarang ini tidak mudah. Ia sempat mengidap bulimia, penyakit sejenis episode makan berlebihan tidak terkontrol, yang biasanya diikuti pembersihan (muntah disengaja) atau olahraga berlebihan untuk mengendalikan berat badan.
Tidak hanya sekadar mengidap sakit tersebut, Tina sempat bertahun-tahun hidup dengan penyakit tersebut. Pemilik nama asli Agustina Hermanto itu pun sempat merasakan ketakutan teramat sangat akan penyakit yang diidapnya itu.
"Parah akut itu dari umur 17-20 tahun. Aku sudah mulai takut dan aku harus stop atau nggak, live or die," ujarnya, saat ditemui usai peluncuran buku "TINA: Metamorfosis yang Menakjubkan Seorang Tina Toon", di Toko Buku Kinokuniya, Plaza Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (27/8) malam.
Tidak hanya itu, mantan penyanyi cilik tersebut sempat enggan untuk ikut hadir dalam sebuah pesta. Pasalnya, ia akan merasa tidak nyaman apabila tidak ada toilet di dekatnya. "Sempat 1,5 tahun nggak pernah mau ke pesta. Itu karena mau makan atau nggak, kalau makan harus ada toilet," tuturnya.
Sebelumnya, Tina Toon berusaha keras untuk menanggalkan imejnya sebagai artis cilik. Selain mengubah penampilannya secara drastis, Tina juga mengganti namanya.
Tina mengaku hanya iseng-iseng saja mengganti nama yang sudah membuatnya populer di industri hiburan tanah air.
"Iya nama Tina Toon itu kan identiknya kecil. Tina itu nama kecil aku. Ditambahin wanita, jadi Toonita, iseng saja," sambung Tina.
Diakui artis yang sempat menghebohkan dengan pose-pose syurnya di sebuah majalah pria dewasa ini, ia juga mendapat beberapa masukan untuk nama barunya tersebut.
Tina Toon terkenal lewat lagu Bolo-Bolo. Ia salah satu artis cilik yang menjulang namanya saat itu. Goyangan kepala dan tubuhnya yang gemuk, membuat Tina memiliki fans tersendiri. Ia tampak menggemaskan.
Namun, tubuh gemuknya itu membawa masalah bagi Tina saat ia sekolah, dan beranjak remaja. Tina menjadi korban bully teman-temannya. Penyanti berwajah oriental ini, menjadi bahan olok-olok karena tubuh suburnya.
Tina berusaha memendam masalah itu sendiri. Namun, akhirnya terserang stres berat. "Remaja pasti ada stresnya. Pelampiasannya beda-beda, ada di YouTube, sosmed, ada yang langsung gila. Remaja memang kelihatan indah, tapi banyak masalah," sambungnya.
Beruntung, dia bisa keluar dari permasalahan tersebut. Tina mulai membenahi hidupnya pelan-pelan. Ia isi dengan kegiatan positif. Dan semakin mendekatkan diri dengan keluarga.
"Keluarga selalu bikin up. Mami sama Oma nomor satu. Dulu lagi gendut-gendutnya, mau live di TV, Mami fotoin, katanya kurus. Mereka bukan bohongin, tapi coba nguatin," tutup Tina. (vn)