Lukisan Basoeki Abdullah;

Keindahan Wanita Berbusana Tradisional

Oleh: Dr. Agus Priyatno, M. Sn. Pelukis Basoeki Abdullah terkenal mahir melukis wanita cantik. Mereka yang menjadi model lukisannya biasanya selebritis atau ratu kecantikan. Model lukisan  yang sudah cantik, jika dilukis olehnya  tampak lebih cantik lagi. Lukisannya tampak lebih indah dari aslinya.  Dia pelukis ahli dalam memberikan sentuhan keindahan yang melebihi realitas sebenarnya.

Kemahirannya ini membawa dia dalam pergaualan luas di kalangan elit. Dia berada dalam lingkaran orang-orang terkemuka seperti selebritis,  ratu kecantikan, para bangsawan, tokoh terkemuka, hingga raja-raja dari penjuru dunia.

Pelukis yang mewariskan kekayaannya untuk negara ini selalu berbusana rapi. Penampilannya wangi dan trendi. Salah satu wanita yang dinikahinya adalah seorang model lukisannya, wanita cantik dari Thailand.

Wanita-wanita cantik yang menjadi model lukisannya di antaranya dari Indonesia, Tiongkok, Jepang, Thailand, Burma, Philipina dan Arab. Kebanyakan mereka yang dilukis mengenakan busana tradisional daerahnya. Model berbusana old fashion yang unik tampak indah dipandang. Busana tradisional menunjukkan cita rasa estetik masyarakat pemakainya.

Busana tradisional dalan  lukisan karya pelukis kelahiran Surakarta (1915) ini,  merupakan produk budaya yang  dibuat oleh masyarakat penggunanya sendiri. Mereka secara kreatif mengolah sumber daya alam yang ada di sekitarnya.  Busana tradisional menunjukkan kemampuan budaya sekaligus kemandirian dalam produksi busana suatu kelompok masyarakat.

Busana tradisional yang terepresentasikan pada lukisannya menunjukkan adanya perbedaan budaya setiap suku bangsa. Setiap busana tradisional  berbeda tampilannya. Bentuk dan warnanya tergantung pada kondisi alam, keyakinan, iklim, ideologi,  serta geografisnya. Keanekaragaman busana tradisional yang dilukiskan oleh seniman yang pernah menjadi pelukis istana ini menunjukkan multikulturalisme. Suatu bentuk kekayaan budaya yang ada di berbagai wilayah di dunia.

Busana tradisional wanita Indonesia berbeda dengan wanita Tiongkok, Jepang, Thailand serta negeri-negeri lainnya. Gaya, bahan tenunan, motif, warna, maupun pernik-pernik hiasannya berbeda. Meskipun busana setiap suku bangsa berbeda, semua bermuara pada  satu hal, yaitu  keindahan.

Lukisan-lukisan wanita berbusana tradisional karyanya ditampilkan dengan memadukan unsur-unsur lain, sehingga lebih menarik.  Suasana lokal dibangun dengan menambahkan pemandangan seperti suasana pedesaan, payung tradisional, tikar pandan, dinding rumah dari bambu, tumpukan jerami,  lingkungan alam yang asri dan sebagainya.

Gadis Indonesia berbusana kebaya disinari cahaya pagi mengesankan suasana cerah.  Lukisan lainnya, wanita berkebaya di bawah sinar bulan purnama dengan latar belakang pepohonan rindang. Lukisan ini mengesankan suasana syahdu. Adapun lukisan gadis berbusana tradisional Sunda dilukiskan sedang duduk di atas tikar pandan, latar belakangnya dinding yang terbuat dari anyaman bambu. Lukisan ini menampakkan suasana tradisional dan lokalitas yang sangat kuat.

Lukisan lain, gadis Burma sedang memegang payung. Corak payung yang dipegang gadis tersebut bermotif tradisional, sehingga menambah kuat nuansa lokalnya.  Demikian juga dengan lukisan wanita Thailand mengenakan caping di kepalanya, dilukis dengan posisi duduk bersandar pada tumpukan jerami. Lukisan ini juga memberi kesan kuat tentang suasana pedesaan di negeri tersebut. Demikian juga dengan lukisan-lukisan lainnya, seperti lukisan wanita Tiongkok, Jepang dan Arab. Semua dilukiskan dengan memberikan sentuhan suasana lokal, sehingga memperkuat identitas model yang dilukis.

Penulis dosen pendidikan seni rupa FBS Unimed dan Pengelola Pusat Dokumentasi Seni Rupa Sumatera Utara.

()

Baca Juga

Rekomendasi