Takengon, (Analisa). Perusahaan Listrik Tenaga Air (PLTA) Peusangan 1 dan 2 mengajak Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Balai Aceh Tengah dan Bener Meriah dalam penyebaran informasi publik. Informasi yang tepat dan benar yang disampaikan insan pers dinilai lebih akurat dan lebih dipercaya oleh masyarakat.
Pihak PLTA juga akan koperatif dan siap untuk dikritik jika dalam pelaksanaan pembangunan tidak sesuai dengan mekanisme dan aturan yang ada. Rencananya sejumlah kegiatan, seperti lomba menulis, workshop, pelatihan, olahraga dan kegiatan lainnya akan diagendakan dalam kerja sama tersebut.
Sejumlah wartawan dari PWI diterima Octavianus Duha selaku Project Manajer Peusangan 1 dan 2 di Base Camp Proyek PLTA, Kampung Wih Porak, Kecamatan Silih Nara, Selasa (16/9).
Kemudian wartawan diajak ke lapangan melihat beberapa bangunan vital yang sedang dikerjakan, di antaranya bendungan II (reservolt) di Sanehen dan terowongan bawah tanah (powerhose) setinggi 5 meter dan lebar 4 meter sejauh 1 kilometer di Angkup. Di terowongan di kedalaman lebih kurang 100 meter, itu tampak sejumlah pekerja sedang melakukan aktivitas pengeboran.
Menurut Octavianus, di dalam terowongan ini akan dibangun fasilitas gedung setara 6 tingkat bangunan dan memiliki panjang 60 meter untuk ditempatkan 2 unit mesin PLTA. Sementara penyangga terowongan agar tidak ambruk telah dicor dan diberi tiang besi dibantu paku bumi.
Masih Nyaman Bernapas
Selain terowongan utama, dibuat juga beberapa terowongan penghubung untuk mempercepat pengerjaan. Beberapa pipa besi yang dialiri air dan cerobong udara terlihat di bagian samping dan atas. Walau dalam terowongan terasa agak lembab, tetapi masih nyaman bernapas.
Hampir setengah jam dalam terowongan, Octavianus yang didampingi tenaga teknis lainnya memaparkan kepada wartawan tentang proses penggalian dan pengeboran terowongan. Termasuk kesulitan yang dialami selama pengerjaan karena berpengaruh dengan tekstur tanah dan batu yang ditemui saat penggalian.
Usai meninjau terowongan, dilanjutkan persentasi pembangunan PLTA 1 dan 2 di aula camp. Dalam pemaparannnya, Octavianus dibantu Asisten Manajer Teknis, Nanda. Pembangunan PLTA Peusangan bersumber dari dana pinjaman JICA. Secara keseluruhan pembangunan PLTA Peusangan ini menelan biaya sebesar 217,8 juta Dollar Amerika.
Dengan pembangunan tersebut, maka PLN akan mendapatkan energi listrik sekitar 323 GWh per tahun. Dengan rincian PLTA Peusangan unit 1 memiliki kapasitas 2 x 22,5 MW, sedangkan PLTA Peusangan unit 2 memiliki kapasitas 2 x 21,5 MW, dengan demikian maka total kapasitas sebesar 88 MW.
Dalam pelaksanaannya, proyek PLTA Peusangan ini dibagi dalam beberapa paket pekerjaan (lot), yaitu pekerjaan sipil dengan menggandeng konsorsium Hyundai-PP, pekerjaan metal dengan menggandeng joint operation Wika Amarta, pekerjaan jaringan transmisi 150 kV dan gardu induk menggandeng konsorsium PT Balfour Beatty Sakt dan PT Karunia Berca, serta pekerjaan elektromekanikal. Proyek PLTA Peusangan 1 dan 2 direncanakan selesai tahun 2017. (jd)