20 Tahun Vakum, Vihara Setia Buddha Kembali Difungsikan

Medan, (Analisa). Selama 20 tahun lebih tak berfungsi dengan baik, Vihara Setia Buddha, Jalan Tirtosari No 73 D-E Kecamatan Medan Tembung kembali difungsikan. Vihara itu diharapkan menjadi tempat sembahyang sekaligus berbagai kegiatan keagamaan umat Buddha di Medan dan sekitarnya.

"Vihara Setia Buddha diresmikan pada 11 September 1986 oleh Kakanwil Departemen Agama Provinsi Sumut yang diwakili Drs H Anwar Noor Siregar. Ketika itu pun didirikan oleh saya beserta pengurus lainnya," kata Pendiri Vihara Setia Buddha, Berry CWT kepada Analisa, Senin (22/9).

Dia menjelaskan, setelah diresmikan, vihara diserahkan atau dikelola oleh Yang Mulia Bikkhu Bun Shiong. Namun, beberapa tahun, vihara tak berjalan sebagaimana mestinya. Hingga beliau wafat dan diserahkan kepada beberapa pengurus dan biksu, tetap juga tak berjalan dengan baik.

Dahulu, umat Buddha ramai mendatangi vihara ini untuk sembahyang. Bahkan, masih ada beberapa bikkhu yang hadir setiap minggu sekitar tahun 1998 sebelum terjadinya kerusuhan.

Tak hanya itu, hampir 25 tahun lebih vihara tak berfungsi dan hanya dijaga oleh satu orang Kepala Keluarga (KK). Kini, diserahkan kembali pada dirinya dengan kondisi yang sangat memprihatinkan.

"Bahkan, sarana dan prasarana vihara banyak yang telah rusak. Jika hujan, lokasi vihara banjir. Yang lebih menyedihkan lagi, di samping kanan dan kiri telah dibangun gudang dan bengkel dengan timbunan yang tinggi sehingga air mengalir ke area vihara," jelasnya.

Dia mengungkapkan, dengan kondisi seperti itu, dirinya sebagai pendiri sekaligus pengurus berharap agar Pemko Medan memperhatikan lokasi tersebut. Khususnya saluran air di Jalan Tirtosari Medan agar lingkungan terhindar dari genangan banjir. Saat ini, vihara sedang dipugar besar-besaran dan masih dalam tahap renovasi.

Dia pun berharap, umat Buddha maupun umat yang terdahulu yang pernah ke vihara ini dapat melakukan sembahyang. Pihaknya telah mengumumkan, bahwa vihara ini sudah kembali diaktifkan dan semoga setelah direnovasi, umat Buddha dapat melaksanakan kegiatan keagamaan dengan baik.

"Vihara ini sudah memiliki sejarah sendiri dan pernah dikunjungi oleh Y M Ashin Jinarakkhita dan rombongan pada 1986. Beberapa waktu lalu juga dikunjungi oleh Bhikkhu Jinadhammo Mahatera. Kami berharap, dengan direnovasinya vihara ini, umat dapat melaksanakan kegiatan keagamaan dengan baik," ujarnya. (ik)

()

Baca Juga

Rekomendasi