Renungan Seni

Oleh: Dr. Agus Priyatno M.Sn. Sering kita dengar pernyataan: ilmu menjadikan hidup lebih mudah, seni menjadikan hidup lebih indah. Pernyataan tersebut tidak salah. Manusia hidup tidak hanya dengan nalarnya saja, melainkan juga dengan perasaannya. Seni melengkapi hidup manusia, sehingga manusia hidup tidak seperti robot, dingin dan kaku. 

Senirupa merupakan cabang seni yang keberadaannya turut melengkapi kehidupan manusia. Senirupa tidak hanya menjadikan hidup manusia dipenuhi dengan keindahan, juga nilai-nilai hidup yang membuat manusia semakin manusiawi. Dalam kehidupan manusia, keberadaan seni sama pentingnya dengan keberadaan ilmu, yaitu memanusiakan manusia.

Sejak bangsa ini merdeka, senirupa kreasi seniman negeri ini mendapat perhatian besar dari sang proklamator dan sejumlah tokoh lainnya. Para pendiri negara ini menyadari, pentingnya seni sebagai bagian dari pembangunan identitas. Sekaligus membangun kebanggaan sebagai sebuah bangsa. Tidak bisa dipungkiri, keberadaan candi Borobudur mampu membangkitkan perasaan bangga kita sebagai sebuah bangsa.

Candi Borobudur merepresentasikan kecerdasan, ketekunan, sekaligus semangat zaman pendirinya. Candi Borobudur adalah karya senirupa, di dalamnya ada relief, patung, sekaligus karya bangunan (arsitektur). Karya senirupa lainnya adalah lukisan.

Samg proklamator dan tokoh-tokoh bangsa lain menempatkan seni sebagai bagian dari pembangunan sebuah bangsa. Mereka mengoleksi, mendokumentasikan, mendirikan museum senirupa yang dikelola pemerintah maupun pribadi.

Ir. Soekarno memprakarsai diterbitkannya buku senirupa yang sangat berharga. Lukisan-Lukisan Koleksi Presiden RI. Buku dicetak berwarna dan berukuran cukup besar, terdiri dari beberapa jilid. Sang proklamator juga memajang berbagai karya senirupa seperti lukisan dan patung di istana-istana kepresidenan yang terdapat di Jakarta, Bogor, Cipanas, Yogyakarta dan Bali. 

Bangsa-bangsa lain di dunia juga memberi tempat terhormat pada kreasi senirupa. Mereka memiliki museum-museum senirupa megah berisi ribuan karya seni. Keberadaannya menjadi magnet bagi penduduk lokal maupun manca negara untuk mengunjunginya. Kadang orang harus antri untuk dapat memasuki sebuah museum seni. Senirupa bukan sekedar keindahan, penghargaan yang diberikan terhadap senirupa menunjukkan tingkat peradaban suatu bangsa 

Awal tahun 2015, kita merenungkan kembali perjalanan cukup panjang dunia senirupa yang telah kita lalui. Sumatera Utara memiliki potensi senirupa, di sini cukup banyak pelukis maupun pemahat profesional. Karya mereka dibeli penggemar seni tidak hanya di daerahnya sendiri, juga dari pulau-pulau lain di Nusantara. Bahkan sejumlah galeri di Malaysia dan Singapura menjadi pembeli setia lukisan karya mereka. 

Meskipun ada potensi senirupa, pemerintah daerahnya tidak menunjukkan adanya keperdulian terhadap keberadaannya. Tidak ada museum atau galeri seni yang dikelola pemerintah, juga tidak ada pengoleksian lukisan atau karya senirupa lainnya untuk menghiasi gedung-gedung pemerintah seperti kantor gubernur umpamanya. Tidak ada aktivitas pameran, kompetisi, pemberian anugerah seni dan edukasi yang dilakukan pemerintah daerah untuk memajukan senirupa (seni lukis) daerah ini.

Sejak akhir 2007 halaman khusus seni Analisa dibuka, ratusan artikel seni dimuat. Halaman seni ini menjadi ruang pajang karya seni seniman setempat,  menjadi semacam “galeri seni” bagi masyarakat.

Ada sejumlah pelukis Sumatera Utara dimuat di halaman ini. Biografi pelukis dan karya-karya mereka bisa diketahui masyarakat. Selain itu juga dimuat tentang karya-karya seniman dari berbagai daerah di Nusantara dan manca negara. Dari halaman ini masyarakat tahu, tidak hanya seni daerahnya sendiri, juga seni daerah lain di tingkat nasional maupun internasional.

Sejumlah penulis memberi kontribusi tulisan seni di halaman ini. Mereka antara lain Heru Maryono, Triyanto, Amran Eko Prawoto, Wahyu Tri Atmojo, Azmi TZ, Jonson Pasaribu, Franky Pandana dan Daulat Saragih. Saya sendiri  hampir tiap Minggu menulis artikel seni untuk halaman ini. Ada sekitar 200 artikel seni telah dimuat. Daerah ini tidak hanya memiliki pelukis profesional, juga penulis akademis yang menjembatani antara seniman dan publik seni.

Artikel seni dibaca oleh banyak kalangan. Analisa daily memuat secara on line, lebih 1.000 pembaca membuka halaman ini setiap artikel dimuat. Kalau analisa cetak setiap hari Minggu terbit 87.000 eksemplar dan pembaca seni 10% saja, maka ada 8.700 orang pembaca halaman seni ini. Jumlah yang tidak sedikit. Dilihat dari fakta-fakta di atas, sesungguhnya Sumatera Utara memiliki potensi seni yang cukup baik.

Kehidupan terus berlangsung. Kita tidak akan pernah berhenti melangkah. Sepuluh tahun, seratus tahun, atau seribu tahun ke depan. Seniman terus berkreasi menghidupkan seni daerah ini. Ada atau tidak peran pemerintah daerah dalam memajukan senirupa. The show must go on.

Penulis dosen pendidikan seni rupa FBS Unimed dan Pengelola Pusat Dokumentasi Seni Rupa Sumatera Utara

()

Baca Juga

Rekomendasi