Mengejar Hikmat dan Didikan

Oleh: Jekson Pardomuan

Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan. Amsal 1 – 7.

Tak ada orangtua yang menginginkan anaknya bodoh dan tertindas oleh ilmu pengetahuan. Orangtua sekarang, terutama yang tinggal di perkotaan berlomba-lomba untuk menyekolahkan anaknya di sekolah terbaik. Ada yang rela membayar uang sekolah sampau jutaan rupiah demi untuk menyekolahkan anaknya di sekolah yang katanya bertaraf internasional.

Dunia kita sekarang ini bergerak dalam satu keadaan di mana ilmu pengetahuan berkuasa. Semua dapat dicapai dengan ilmu pengetahuan. Semua orang merindukan pengetahuan. Orang tua ingin supaya anak-anaknya memperoleh pengetahuan. Manusia sekarang berpendapat bahwa tanpa pengetahuan masa depan suram.

Dalam ayat Alkitab Amsal 6 : 23 – 24 “Karena perintah itu pelita, dan ajaran itu cahaya, dan teguran yang mendidik itu jalan kehidupan, yang melindungi engkau terhadap perempuan jahat, terhadap kelicikan lidah perempuan asing.”

Kemudian 2 Timotius 3 : 16 menuliskan “Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.”

Karena pentingnya pendidikan, banyak orang yang berlomba-lomba untuk mendapatkannya. Ada yang sampai berburu beasiswa ke luar negeri dan di dalam negeri demi untuk mendapatkan pendidikan terbaik. Karena perkembangan ilmu dan pengetahuan, manusia menyibukkan dirinya dengan berbagai macam pekerjaan yang bisa mereka kerjakan, demi mencapai tujuan ataupun mimpi mereka masing-masing.

Ada yang ingin meraih kesuksesan, kekayaan, status, karir, kenyamanan, taraf hidup yang lebih baik dan masih banyak lagi cita-cita yang ingin diraih. Hasil yang akan diperoleh sangat ditentukan oleh usaha dan kerja keras yang dilakukan. Semakin giat dan tekun melakukan suatu pekerjaan atau usaha, maka semakin dekat kesuksesan atau cita-cita yang diimpikan. Dan Tuhan tidak akan pernah berhutang bagi setiap umatNya yang benar-benar tekun melakukan pekerjaan mereka.

Tetapi satu hal yang tidak boleh dilupakan adalah hal rohani. Kegiatan jasmani dan rohani harus kita kerjakan secara seimbang. Ketika kita cenderung lebih berat ke salah satunya, maka keseimbangan hidup kita akan mulai terganggu.

Semangat untuk mencari harta kekayaan maupun kesuksesan di dunia ini juga harus kita gunakan untuk mencari harta terpendam yang jauh lebih berharga nilainya dibanding dengan harta duniawi. Kalau kita bisa sukses mendapatkan harta yang tersedia di dunia ini, maka sudah seharusnyalah kita juga sukses di dalam mencari harta rohani yang sangat berharga, yaitu mengejar hikmat dan didikan dari Tuhan.

“Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.” 2 Korintus 4:18

Membahas tentang harta rohani, pengertiannya adalah tentang takut akan Tuhan dan hikmat dari Tuhan untuk mengenal Allah lebih intim lagi, termasuk di dalamnya sukacita, kelepasan, kemenangan, damai sejahtera, kekuatan, penghiburan dan kasih yang berlimpah-limpah. Dan ketika kita memilikinya, maka kita mempunyai pegangan hidup yang kuat, yang akan menuntun kita menjalani setiap langkah kehidupan kita hari demi hari, meraih kemenangan dalam setiap langkah hidup kita.

Untuk memperoleh hikmat dan didikan dari Tuhan, kita harus benar-benar disiplin dan tekun dalam doa. Kedisiplinan sangat mutlak dibutuhkan bagi kesuksesan pekerjaan, karir, usaha, maupun bagi segala kegiatan yang kita lakukan. Orang-orang yang tidak disiplin atau lalai dalam melakukan pekerjaannya tidak akan mendapatkan hasil yang maksimal.

Tekun dan Disiplin

Orang-orang yang disiplin dalam mencari Tuhan akan mendapatkan berkat yang jauh lebih besar dibandingkan mereka yang lalai melakukannya. Bangun kedisiplinan dalam mencari wajah Tuhan. Tetapkan suatu waktu dalam satu hari dimana kita bisa mencari wajah-Nya tanpa terganggu kegiatan lain.

Kemudian, tekun. Dalam hal ketekunan dan semangat yang berapi-api sangat bagus dalam suatu pekerjaan. Tetapi jika semangat itu hanya dilakukan pada awalnya saja, maka hal itu akan menjadi sia-sia. Ketekunan jauh lebih penting untuk mencapai suatu kesuksesan. Harta kekayaan dan kesuksesan tidak akan dapat diperoleh hanya dalam waktu singkat. Semuanya butuh waktu dan perjuangan. Inilah alasannya mengapa ketekunan itu sangat dibutuhkan.

Banyak orang yang berhenti di tengah jalan ketika mereka tidak mendapatkan apa yang mereka cari. Mereka berpikir dengan melayani pekerjaan Tuhan di gereja akan segera mengubah hidup mereka. Atau ada juga yang berpikir bahwa ketika mulai rajin baca Firman Tuhan maka berkat Tuhan akan segera mengalir.

Tuhan kita bukanlah Tuhan yang instan. Tuhan akan memproses setiap hidup kita sehingga hidup kita menjadi sempurna adanya. Dan waktu Tuhan adalah waktu yang paling indah bagi kita.

Titus 2 : 12 – 14 menuliskan “Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus, yang telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, kepunyaan-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik.”

Sehebat apa pun pendidikan kita dan sepintar apa pun kita, yang terutama adalah bagaimana kita mengejar hikmat dan didikan yang dari Tuhan agar kita benar-benar hidup di jalan Tuhan dan selalu mengucap syukur atas berkat dan kebaikan Tuhan bagi kehidupan kita setiap hari. Amin.

()

Baca Juga

Rekomendasi