Trilogi Rajawali;

Novel Cersil Chin Yung yang Telah Difilmkan

Oleh: Rosni Lim. Legenda Pendekar Pemanah Rajawali (Legend of The Condor Heroes), Kembalinya Pendekar Pemanah Rajawali (Return of The Condor Heroes), dan Kisah Pedang Langit dan Golok Pembunuh Naga (Heaven Sword and Dragon Sabre). Adalah cerita silat (cersil) dalam bentuk novel merupakan “Trilogi Rajawali” karya penulis terkenal Tiongkok -Chin Yung- telah diaudiovisualkan ke layar kaca dalam bentuk serial, juga ke layar lebar dalam bentuk film.

Chin Yung/Jin Yong, nama pena dari Cha Liang Yong/Louis Cha, lahir pada tahun 1923. Pada mulanya dia memulai karier sebagai seorang diplomat, tapi kemudian beralih profesi menjadi wartawan yang aktif di dunia jurnalistik. Kariernya sebagai wartawan yang dimulai di Shanghai, berpindah ke Hongkong, suatu negara di mana industri film berkembang  pesat.

Pada mulanya, Chin Yung cuma menulis ulasan tentang perfilman di Hongkong. Kemudian dari sini menjadi dasar dia untuk menulis novel silat. Novel cersil pertamanya berjudul “Books and Swords” tahun 1955 dimuat sebagai cerita bersambung di sebuah harian Hongkong, mendapat sambutan baik dari banyak kalangan. Hal ini semakin memperkokoh dirinya untuk terus menulis novel silat dan semakin pula melambungkan namanya.

Fiksi silat yang ditulisnya dalam Bahasa Mandarin disebut “Wu Xia”, telah menyebar ke seluruh negara asia. Dia diakui sebagai penulis paling berpengaruh dalam novel Wu Xia.

Dalam cerita silat Chin Yung, dia selalu mengedepankan tokoh cerita pendekar yang berbudi luhur, cinta negara, memperjuangkan rakyat, melawan penjajah, dan amat manusiawi. Cerita silat yang ditulisnya juga berlatar belakang historis/sejarah para pendekar yang hidup dan berjuang pada masa pemerintahan dinasti-dinasti di Tiongkok.

Di antaranya dalam novel silat “Legenda Pendekar Pemanah Rajawali”, juga berlatar belakang sejarah saat bangsa Jin ingin menguasai bangsa Han. Dalam serial yang diaudiovisualkan berdasarkan novel silat yang ditulis oleh Chin Yung ini, dikisahkan tentang dua pendekar pada saat bangsa Jin ingin menguasai negara Song.

Kedua pendekar bernama Kwee Siaw Thian dan Yo Tiat Sim, bersahabat baik dan mengangkat saudara. Dalam pelarian mereka yang melawan bangsa Jin, Kwee Siaw Thian tewas di tangan bangsa Jin. Istrinya yang tengah hamil berhasil diselamatkan oleh 7 pendekar aneh dari Kanglam. Kemudian dia bersama anaknya -Kwee Ceng- hidup di tengah-tengah bangsa Mongolia. Pemimpin bangsa Mongol -Jenghis Khan- menjodohkan Kwee Ceng dengan putrinya, Go Chin.

Kwee Ceng semenjak kecil adalah anak yang bodoh dan amat sulit menerima pelajaran. Baik pelajaran silat maupun pelajaran lainnya. Selalu membuat kecewa ibu juga ketujuh gurunya. Sampai ketika dia bertemu dengan seorang pendekar yang ahli memanah dan mengajarinya ilmu memanah, barulah Kwee Ceng dengan mudah menyerap dan sebentar saja sudah berhasil memanah dengan baik. Setiap burung rajawali yang sedang terbang di atas langit selalu berhasil dipanahnya dengan tepat, hingga rajawali itu jatuh ke atas tanah.

Di sisi lain, Yo Tiat Sim yang belum tewas dalam pelarian, berkelana dengan putri angkatnya -Bok Liam Ci- dengan mempertunjukkan silat di atas panggung. Suatu hari, pertunjukan Bok Liam Ci menarik perhatian dari Yo Kang, pangeran kecil dari negara Jin. Yo Kang sendiri, sebenarnya putra kandung dari Yo Tiat Sim. Istrinya tengah hamil saat “diperistri” oleh Wan Yan Hong Lieh, pangeran ke-6 dari negara Jin (orang yang Yo Kang panggil Ayah).

Cerita pun berkembang. Yo Kang yang sangat licik dan mempunyai banyak guru silat dari aliran jahat, walaupun menyayangi ibunya, tapi tidak mau mengakui dirinya bangsa Han. Suatu hari diberitahu. ayah kandung sebenarnya adalah Yo Tiat Sim, seorang pejuang bangsa Han. Yo Kang tetap menganggap Wan Yan Hong Lieh, pangeran Jin yang membesarkannya sejak kecil sebagai ayah sebenarnya. Dia malu mengakui diri sebagai bangsa Han.

Setelah kedua ortu kandungnya tewas, Yo Kang semakin merajalela dan jahat, termasuk menindas banga sendiri (bangsa Han) dan memihak bangsa Jin. Dengan berbagai daya upaya dan akal bulus, Yo Kang berhasil memperistri Bok Liam Ci yang telah ditaksirnya sejak pertama kali bertemu.

Di sisi lain, Kwee Ceng yang berkelana di dunia persilatan, bertemu dengan Oey Yong yang amat cerdas, putri tunggal dari Oey Yak Su -Si Sesat dari Timur- satu dari 5 datuk dunia persilatan yang ilmunya tidak tertandingi. Karena jodoh, Kwee Ceng dan Oey Yong bertemu dengan Ang Cit Kong, ketua partai Kay Pang (partai Pengemis), yang mendapat julukan  Pengemis dari Utara, satu dari 5 datuk persilatan juga.

Kwee Ceng kemudian diajari jurus 18 Tapak Menaklukkan Naga yang maha hebat oleh Ang Cit Kong terluka ketika bertanding dengan Aw Yang Hong, satu dari 5 datuk persilatan bergelar Racun Barat. Oey Yong juga diajari jurus Tongkat Pemukul Anjing (jurus warisan dari partai Kay Pang). Setelahnya, Oey Yong diangkat Ang Cit Kong sebagai ketua partai Kay Pang, menggantikan gurunya.  

 Dalam cerita silat ini, jelas adanya tokoh-tokoh protagonis dan antagonis yang saling bertempur. Tokoh protagonis seperti Kwee Ceng dan Oey Yong, berjuang membela rakyat/bangsa Han, sedangkan tokoh antagonis seperti Yo Kang dan Wan Yan Hong Lieh menindas rakyat/bangsa Han. Di samping itu adanya banyak konflik di antara para tokohnya, baik konflik fisik maupun  batin. Alur cerita yang dibuat Chin Yung juga menarik, banyak tokoh silat yang berbeda-beda watak, kepandaian ilmu silat yang beragam, sampai kepada adegan-adegan silatnya.

Pada akhirnya, Yo Kang tewas dan putranya -Yo Ko (Memperbaiki Kesalahan)- diserahkan kepada Kwee Ceng dan Oey Yong. Di hari kemudian, kedua pendekar ini terus berjuang membela rakyat. Mereka bertempur melawan bangsa Mongol/Jenghis Khan yang ingin memperluas kekuasaan dan menguasai tanah air mereka.

Kelak, 18 jurus Tapak Menaklukkan Naga Kwee Ceng, ditulis dan disimpan Oey Yong di dalam Pedang Langit. Kitab perang “Wu Mu” ditulis Jenderal Gak Hui/Yue Fei, disimpan Oey Yong di dalam Golok Pembunuh Naga. Kwee Ceng dan Oey Yong berharap, suatu hari nanti bakal ada pendekar hebat yang berhasil menemukan Rahasia 9 Ilmu Yin, 18 jurus Tapak Menaklukkan Naga, dan Siasat Perang Yue Fei di dalam kedua senjata yang diracik khusus itu. Mempergunakannya untuk melawan/mengusir penjajah dari tanah air Song.

Yo Ko, anaknya Yo Kang, muncul di trilogi kedua “Kembalinya Pendekar Pemanah Rajawali”. Dia merupakan tokoh yang lurus, tidak seperti ayahnya, dan berjuang melawan penjajah juga seperti Kwee Ceng dan Oey Yong.

Dalam trilogi ketiga “Kisah Pedang Langit dan Golok Pembunuh Naga”, adalah tentang petualangan seorang pemuda/pendekar bernama Tio Bu Ki. Cucu murid dari Tio Sam Hong (teman Kwee Ceng) dari partai lurus, Bu Tong Pay. Tio Bu Ki terdampar di dunia persilatan dalam kaitannya dengan pencarian Pedang Langit dan Golok Pembunuh Naga yang hilang dan diperebutkan/dicari-cari di dunia persilatan.

Setelah membaca tulisan singkat ini, tentunya kita mendapat sedikit gambaran tentang sosok penulis terkenal Tiongkok -Chin Yung- berikut Trilogi Rajawali miliknya yang maha hebat yang telah difilmkan, digemari di mana-mana, dan melegenda sepanjang masa.

Medan, Januari 2015

()

Baca Juga

Rekomendasi