Medan, (Analisa). Visi dan misi serta kerja keras Direktur RSUP H Adam Malik Yusirwan yang berupaya maksimal meraih predikat rumah sakit yang memberikan pelayanan berkualitas dan diakui secara nasional maupun internasional sepertinya hanya berlaku di atas kertas.
Di poliklinik RSUP H Adam Malik yang merupakan rumah sakit di bawah Kementerian Kesehatan itu, pelayanan yang maksimal seperti diharapkan direksi rumah sakit maupun pasien sangat bertolak belakang dengan kenyataan.
Dari lantai I, II dan III, para pasien rata-rata memenuhi kursi tunggu. Bahkan, ada yang berdiri menunggui para dokter yang dituju untuk melayani mereka.
Berdasarkan pantauan Analisa, di bagian Ilmu Kesehatan Anak lantai II, dokter penanggungjawab pelayanan (DPJP) hanya terlihat satu orang. Selebihnya dipenuhi co ast maupun Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) yang memeriksa pasien.
Demikian juga dengan Poliklinik Urologi. Menurut petugas, dokter DPJP nya belum hadir dikarenakan masih melakukan operasi pasien. “Siang baru masuk setelah oeprasi,” ujar petugas.
Poliklinik kaki diabetes, Poli Bedah Onkologi dokternya juga belum datang. Sementara pasien yang ingin konsul masih setia menunggu di kursi tunggu.
Demikian halnya dengan Divisi Hematologi Onkologi Medik, Divisi Pulmunologi penyakit dalam, Endoktrin (penyakit dalam) pria, Poliklinik Anastesi juga, tidak ada dokter.
Sementara Poliklinik Bedah Digestif dokter yang bertugas dr Asrul terlihat sedang bertugas di ruangannya, begitu juga dengan Poliklinik Penyakit Dalam Wanita, sudah ada dokter yang bertugas di sana.
Menunggu
Menurut salah seorang pasien yang enggan menyebutkan namanya mengatakan ia menunggu dari pukul 08.00 WIB di poli bedah onkologi. Namun sampai pukul 10.10 WIB dokter yang dituju belum juga hadir. “Karena kita perlu, ya menunggulah, paling sampai siang. Pokoknya, lamalah kalau sudah konsul ke sini” cetus wanita separo baya itu.
Idris, salah seorang keluarga pasien yang menemani anaknya konsul ke Poliklinik Bedah Onkologi mengaku bahwa pelayanan di Poliklinik RSUP H Adam Malik memang belum memberikan pelayanan maksimal kepada para pasiennya.
Seperti pengalaman yang dialaminya. Ketika itu, ia dan anaknya tiba RSUP H Adam Malik sekira pukul 9.20 WIB. “Ini pertama kali kami konsul pasca opname anak saya,” jelasnya.
Sampai di rumah sakit, dirinya mendaftarkan anaknya yang mengalami kanker pada ampula antara empedu dan pankreas itu ke loket. Lalu, ia pun antre hingga pukul 11.00 WIB. Selanjutnya, ia dipanggil petugas dan disarankan naik ke poli yang terletak di lantai III itu.
“Tiba di atas, kami diminta petugas menunggu, karena status pasien belum naik dari lantai I ke poli,” jelas Idris yang mengaku menunggu dipanggil petugas untuk diperiksa hingga pukul 14.00 WIB. Menurutnya, pelayanan yang diberikan pihak rumah sakit dinilai kurang sistematis. Pasien terlalu lama menunggu. Selain itu ada juga pasien yang lama datang, namun karena ada oknum petugas yang mengurus, bisa didahulukan. “Saya sempat protes,” cetusnya.
Tidak Datang
Kepala Instalasi Rawat Jalan RSUP H Adam Malik dr Fajrinur Syahrani SpP (K) mengakui bahwa DPJP di beberapa poliklinik memang ada yang tidak datang, dan ada juga datangnya terlambat dikarenakan melakukan operasi terhadap pasien.
“Namun, bagi dokter yang tidak datang ini sudah diberlakukan absen. Ini yang paling berat dikerjakan. Dan kita sudah pula memberi peringatan secara tertulis kepada para DPJP yang tidak hadir itu,” jelasnya.
Direktur Pelayanan Medik dr Mardianto melalui Kabid Pelayanan Medik dr Qadri Fauzi Tanjung SPAn KAKV mengungkapkan bahwa pihak rumah sakit sudah menyampaikan secara tertulis kepada dokter penanggungjawab pelayanan (DPJP) agar melayani para pasien dengan baik.
“Bagi DPJP yang tidak mengindahkan tentu saja ditegur secara lisan. Bahkan ada juga sampai kepada surat teguran. Ini dilakukan demi mendukung visi dan misi direksi untuk mencapai akreditasi nasional maupun internasional yang ditargetkan Juni ini,” tandasnya. (mc)