Pembobol Brankas Rp1 T Dibekuk

Padangsidimpuan, (Analisa). Satreskrim Polres Padangsi­dimpuan membekuk MT (24) ter­­sangka pembobol brankas baja milik keluarga almarhum Rito­nga Coy yang berisi sertifikat bernilai Rp1 triliun lebih.

Informasi dihimpun Analisa Selasa (20/1), MT dibekuk sesaat keluar dari ruang sidang Pe­ngadilan Agama (PA) Medan. Saat ini, MT bersama re­kannya S (25) yang ditangkap sete­lahnya di Kota P. Sidimpuan mende­kap disel Polres setempat.

Kasat Reskrim Polres Kota P.Si­dim­puan Ajun Komisaris Polisi (AKP) Diriono membe­narkan pe­na­ng­­­kapan tersebut. "Penangkapan itu berda­sarkan laporan Muhammad Ab­du Elif Ri­to­nga, dengan no­mor, STPL/19/1/2015/SU/PSP," terangnya, Selasa (20/1).

Terpisah, Muhammad Abdu Elif Ritonga mengungkapkan, kerugian yang terjadi akibat peristiwa itu mencapai Rp1,3 triliun, karena lebih dari 100 lembar sertifikat tanah bangunan dan BPKB mobil lenyap.

“Jika dihitung-hitung, jumlah kerugian akibat pembobolan brankas itu mencapai Rp1,3 triliun,”katanya.

Diungkapkannya, peristiwa itu terungkap pada 27 Desember 2014, saat lemari besi seberat 7 ton milik almarhum orangtuanya dikantor PT ARB rusak dan isi didalamnya raib.

"Melihat itu saya kemudian meng­hubungi tersangka MT yang sebe­lumnya menguasai kantor di Jalan Diponegoro Kota P. Sidimpuan terse­but, " katanya.

Setelah didesak katanya, MT malah ngotot tidak mau me­ngem­balikan ratusan sertifikat tanah dan BPKB isi brankas tersebut.

"Katanya sertifikat itu sudah dia bawa ke Medan dan disimpan disalah satu bank swasta," ka­tanya sembari menyebut sebe­lum melapor ke polisi, ia me­minta MT untuk mengem­balikan selu­ruh isi brankas yang diam­bil­nya meski ditolak.

Ditambahkan, awalnya, ia ber­niat membagi-bagikan harta warisan almar­hum orangtua mereka kepada seluruh ahli waris, karena berdasarkan kese­pa­katan, seluruh harta warisan di­bagikan selambat-lambatnya pada 31 Desember.

”Karena akan ada pembagian harta warisan, makanya saya memeriksa brankas tersebut, tapi ternyata isi brankas tersebut su­dah banyak yang hilang,” tu­turnya.

Ditambahkan, selain MT dan S masih ada sejumlah oknum yang diduga terlibat dalam kasus ini. "Kami juga sudah mela­porkan ke polisi sejumlah oknum yang terlibat dalam kasus pem­bobolan brangkas ini," ung­kap­nya. (hih)

()

Baca Juga

Rekomendasi