TNI AL Perkenalkan Potensi Cagar Budaya Simeulue

Banda Aceh, (Analisa). Tentara Nasional Indonesia Ang­katan Laut (TNI-AL) dari Pangkalan AL (Lanal) Simeulue memperkenalkan se­jumlah poten­si cagar budaya yang ada di kepulauan itu, ke­pada masya­ra­kat dan keluarga besar Lanal Si­meulue, Ju­mat (23/1).

Sejumlah tempat yang dikunjungi dan di­perkenalkan, yakni Benteng Pe­ninggalan Je­pang pada Perang Dunia II yang terletak di tepian pantai Desa Nai­bos, Teupah Barat.

Selanjutnya, melakukan ziarah ke lokasi wisata spiritual, ma­kam Tengku Diu­jung di Desa Latak Aya, Simeulue Tengah, dan sejumlah tempat berseja­rah lainnya.

Kegiatan tersebut juga sebagai rangkai­an tugas Komandan Lanal (Danlanal) Simeu­lue, Letkol Laut (P) Bayu Alisyah­bana, yang akan berakhir masa tugasnya di pulau itu. Bayu Alisyah­bana akan ditu­gaskan di Surabaya, Jawa Timur.

 Sebelum ke tempat dinas yang baru, Bayu memperkenalkan sejumlah po­ten­si budaya  yang layak dilestarikan di  Simeu­lue. Selain memperkenalkan ca­gar budaya, Bayu juga berpamitan kepada seluruh masyarakat Simeulue.

Dalam siaran pers yang diterima, Sabtu (24/1), Bayu, menya­takan ke­ingi­nannya untuk selalu menetap di Si­meulue, karena masih banyak yang be­lum dilakukan untuk membangun pu­lau itu. Namun sebagai abdi Negara, dia tidak menolak perintah pim­pinan­nya bertugas di tempat lain.

“Keinginan untuk tinggal lebih lama di pu­lau ini hanyalah keinginan semata, namun se­bagai abdi Negara, saya tak kuasa menolak pe­rintah pimpinan untuk bertugas  di  tem­pat  lain. Ra­sa­nya  masih  banyak  yang  be­lum  dilakukan  untuk  ikut mem­ba­ngun pu­lau ini,” ujarnya.

Terkesan

Dikatakannya, meskipun hanya hitungan bulan menetap di Simeulue, Bayu, mengaku ter­kesan dengan kein­da­han pulau Simeulue dan adat istia­dat­nya yang khas, sehingga telah ter­jalin persaudaraan dan silaturahmi yang erat dengan penduduk pulau ter­sebut.

“Menetap selama  hitungan  bulan  di  Kota  Simeulue, Saya mengenal  adat  istia­dat  serta  kebiasaan masya­rakat setempat yang khas, terjalin tali persaudaraan sehing­ga menjadi sebuah keluarga  dalam  ikatan  sila­turah­mi  yang  erat,” ungkap Bayu.

Dalam kesempatan itu, Danlanal juga mengucapkan pamit kepada seluruh masya­ra­kat Simeulue, warga Desa Lugu sebagai tem­pat Lanal Simeulue, dan kepada prajurit Lanal Simeulue.

Lanal Simeulue diingatkan terus me­lan­jutkan tugas meng­amankan wilayah laut Pu­lau Simeulue, membina masyarakat nelayan dan membangun pertahanan maritim di pu­lau paling barat Indonesia itu.

“Sedikit yang menjadikan agak lega adalah bahwa di Sina­bang ada Lanal  yang  ma­sih  akan  terus  melanjutkan  tugas  me­nga­mankan  wilayah  laut  Pulau Simeulue, mem­bina ma­sya­rakat nelayan serta memba­ngun pertahanan maritim di Si­meulue,” ujarnya.

Danlanal juga berpesan untuk selalu men­jaga tali silaturahmi serta menjalin ko­munikasi walaupun tidak lagi berdinas di Si­meulue. Namun, tidak menutup ke­mung­ki­nan akan berjumpa kembali di lain kesem­patan.

Bayu menyampaikan kepada selu­ruh personel TNI-AL, bahwa tidak ada pemim­pin yang hebat bila tidak didu­kung ang­gota dan prajuritnya. ”Tidak ada pemimpin yang he­bat tanpa du­ku­ngan dari anak buah,” je­lasnya. (bei)

()

Baca Juga

Rekomendasi