Fahmi, Pengidap Kanker Getah Bening

Rindukan Sekolah

Oleh: Mahjijah Chair. KANKER limfoma, atau yang dikenal dengan kanker kelenjar getah bening sering menyerang bagian leher, ketiak, maupun lipatan paha. Adalah Faisal Pratama remaja berusia 16 tahun mengidap penyakit tersebut di bagian leher kirinya.  Faisal sering mengeluh pegal di leher bagian belakang. Namun, semangatnya untuk sehat begitu besar. 

Karena sakitnya itu pula tubuhnya berangsur mengurus. Bila tak mengidap penyakit tersebut tentunya tubuh Faisal kelahiran 7 Desember 1998 yang rutin kemoterapi di Rumah Sakit Putri Hijau tegap selayaknya remaja seusianya.

“Saya sudah lama pisah dari Agus Salim (45) Ayahnya Faisal. Selama ini Faisal bersama neneknya di Sidempuan. Sedangkan saya bekerja sebagai Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Malaysia untuk membiayai anak-anakku. Sudah setahun lebih Faisal sakit. 

Saya putuskan pulang untuk menjaga Faisal,” jelas Ratnawati (40), Ibunya Faisal saat ditemui di Rumah Anak Sehat di Jalan HM Joni, Komplek Puri Teladan Blok Catellia No 8 Medan.

Diakui ibu dua anak ini, ia tak tau apa penyebab hingga Faisal mengidap kanker limfoma. 

Perkembangan Faisal ia peroleh melalui seluler. “Awalnya saya dikabari nenek Faisal bahwa ada benjolan di leher kirinya. Karena tak tahu pasti leher Faisal hanya diborehin (diolesi) balsem atau obat tradisonal untuk mengempeskan benjolan,” kisahnya.

Dokter Spesialis

Karena tak kunjung kempes, Faisal dibawa ke dokter spesialis. Tiba di sana, dokter mevmonis Faisal mengidap kelenjar getah bening atau kanker limfoma. Sekitar setahun ia membiayai pengobatan sang anak, mulai alternatif hingga umum. Bahkan berpindah rumah sakit mulai dari RS Malahayati, RS Vina Estetika, RS Haji Adam Malik dan RS Murni Teguh tak ada perubahan berarti.

“Keempat rumah sakit itu mengutarakan jawaban berbeda-beda. Tak ada dokter yang berani memberi obat. Akhirnya saya bertemu dr Parlindungan Nasution dan menyarankan agar membawanya ke Rumah Sakit Putri Hijau.

Lalu disarankan pula untuk kemoterapi sebelum operasi. Sejak Agustus 2014, Faisal ditanganinya, Alhamdulillah ada perubahan,” paparnya seraya menyebutkan anaknya berobat menggunakan BPJS Kesehatan.

Enggan Pulang

Selama menjalani rawat jalan, Faisal enggan pulang ke rumah ibunya di Jalan Diski Km 15, Dusun 4 Gang Mesjid. Faisal lebih nyaman di Rumah Singgah Rumah Anak Sehat. 

“Saya juga ya tidak pulang-pulang. Dia nyaman di sini aja sementara. Katanya, di sini banyak teman yang juga sakit sepertinya, dia merasa tak sendiri. Apalagi kami juga dalam pengawasan dokter yang rutin menghubungi kami untuk mengingatkan jadwal kemo,” ungkapnya.

Ratnawati terus berdoa demi kesembuhan sang anak. Faisal pun tak pernah menyerah untuk meraih kesehatannya kembali. Itu semua karena kerinduannya untuk mengecap bangku sekolah. Pasalnya, baru sekira 2 minggu masuk SMU, Faisal didera sakit. 

“Kalo sembuh nanti saya mau sekolah,” cetus Faisal.

Herru pengurus Rumah Anak Sehat menuturkan rumah singgah ini masih baru. Saat ini diketuai oleh Jenny yang pernah bergabung dalam pendirian Yayasan Onkologi Anak Medan (YOAM).

“Kami di sini selain mendampingi adik-adik penderita kanker, juga mendampingi adik penderita lupus, thalasemia, hemofilia, adik-adik dengan gangguan imunologi dan sakit non infeksi lainnya. Bagi mereka yang dari luar kota menderita sakit non infeksi butuh tempat tinggal transit untuk berobat, meraka bisa di Rumah Anak Sehat ini,” tandasnya.

()

Baca Juga

Rekomendasi