Oleh: Muhammad Arifin.
“LANGKAH tegap maju Jalan. Henti gerak”. Aba-aba tersebut sering kita dengar saat Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) menjalankan tugasnya mengibarkan bendera merah putih pada tujuhbelasan atau hari-hari kebesaran lain.
Paskibra memang sudah dikenal. Hampir seluruh sekolah memiliki satuan Paskibra. SMP hingga SMA/sederajat. Di SD juga sudah dilatih keterampilan baris berbaris dan tata cara upacara bendera.
Baris berbaris menurut defenisi merupakan suatu wujud latihan fisik guna menanamkan disiplin, patriotisme, tanggung jawab serta membentuk sikap lahir dan bathin yang diarahkan pada terbentuknya suatu perwatakan tertentu.
Dari baris berbaris ini diperoleh sikap lahir dan bathin mulai dari ketegaran, ketangkasan, kelincahan, kerapian, ketertiban, kekompakan, keseragaman, kesigapan, keindahan. Sedangkan sikap bathin ada ketenanan, ketaatan, keikhlasan, kesetiakawanan, kebersamaan, keberanian, kekuatan, konsentrasi, kebiasaan dan berani berkorban.
Tidak hanya baris berbaris, dalam latihan paskibra juga diajarkan tata cara pengibaran bendera. Lomba yang sering digelar bertajuk “Formasi Pengibaran Bendera”. Dalam tata cara upacara, dilatih juga cara melipat dan membentangkan bendera, mengibarkan dan menurunkan bendera.
Agar keterampilan Paskibra ini selalu update. Antarsatuan sering mengadakan pertemuan dan menggelar perlombaan. Baru-baru ini di SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan digelar Kompetisi Inspirasi Paskibra Satuan (KIPAS).
Ajang kreativitas ini peserta setiap tahun mengalami peningkatan. Kegiatan ini sebagai upaya menciptakan generasi muda yang handal, memiliki ketahanan fisik, mental dan spritual dan bertanggungjawab. Bahkan, menjadi tolok ukur bagi satuan-satuan Paskibra sekolah untuk terus meningkatkan kualitas.
Di Medan, ada Paskibra Kota Medan (PKM). Komunitas remaja yang tergabung dalam paskibra sering berkumpul dan bertukar pikiran terhadap ilmu-ilmu baru dalam paskibra.
Bagi pelajar Deli Serdang, memang belum terbentuk komunitas antarsatuan Paskibra. Tetapi, mereka selalu mendalami ilmu dengan berbagi melalui media sosial.
Dilatih Mental
Beragam perolehan sikap ini ternyata membawa perubahan yang besar bagi setiap remaja yang masuk dalam anggota Paskibra.
Tiara Ermelia dan Dina Puspita Arisjan siswi kelas X Survey Pemetaan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan misalnya kini tidak lagi manja. Keduanya bahkan memiliki kekuatan fisik dan berani karena ditempah selama latihan menjadi anggota Paskibra.
Anggota Purna Paskibra Sumut, Eko Rusadi yang pernah menjadi anggota Paskibra tingkat Sumut perwakilan dari Deli Serdang menceritakan bagaimana dirinya memiliki banyak pengalaman selama menjadi anggota Paskibra tingkat Sumut.
Mulai dari lolos seleksi di tingkat kabupaten Deli Serdang. “Saya itu tidak muluk-muluk. Lolos di tingkat kabupaten saja sudah syukur. Eeeh, ternyata lolos ke Sumut. Mungkin mereka melihat saya giat dan niat yang besar, walau terkadang sempat ‘dimahari’ orangtua karena pergi pagi pulang sore. Ternyata, berbuah hasil dan nomor saya dipanggil mewakili Deli Serdang dan orangtua menjadi bangga,” katanya.
Eko Rusadi mengaku sempat terharu dan senang. Ternyata menjadi anggota Paskibra merupakan satu kebanggaan karena saat tampil mengibarkan dan menurunkan bendera pada tujuhbelasan tahun 2015 ditonton banyak orang. Timnya tampil dengan sempurna.
Dia menceritakan, ternyata seorang Pakibra itu tidak hanya dituntut kuat dalam fisik, mental, memiliki kecerdasan tetapi juga harus kreatif dan multi talenta. Jika latihan harus mandiri dan tidak harus disuruh-suruh. “Kalau latihan jangan disuruh dulu baru latihan. Jika tidur harus tahu waktu bangun,”ucapnya.
Dia mengaku, dari latihan menjadi anggota Paskibra ternyata semua materi yang diberikan sangat berkesan. Meskipun dalam tim berbeda-beda agama, suku tetapi tetap bersatu dalam satu tim. “Bhinekka Tunggal Ika. Itulah yang saya rasakan,”katanya Eko Rusadi siswi jurusan Akomodasi Perhotelan SMK Negeri 1 Beringin.
Sementara Komandan Paskibra SMK Negeri 1 Beringin (Paskabri)-Deli Serdang, Bagus Prayoga Gunawan mengatakan di Paskibra ditempat mental agar jangan grogi ketika dilihat banyak orang.
Sekolah Sangat Berperan
Kepala SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan, Kasni, MPd dan Kepala SMK Negeri 1 Beringin, Ilyas, MPd memiliki cerita sendiri bagaimana mengembangkan paskibra di sekolah.
Kasni mengaku, siswa SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan sangat menyukai kegiatan Paskibra ini. Melihat remaja yang kreatif, sekolah berpikir memiliki ide menggelar kegiatan bertajuk KIPAS. “Melihat antusias yang sangat luar biasa. KIPAS yang rencananya digelar dua kali setahun pun diubah. Anak-anak minta setiap tahun. Ya, kita buat jadinya setahun sekali. Banyak sekolah yang ikut bukti sekolah sangat berperan. Apalagi untuk membuat satuan Paskibra dibutuhkan dana yang besar, mulai dari seragam dan kebutuhan lain,” aku Kasni.
Sementara Ilyas, mengaku, sekolah sangat berperan mengembangkan Paskibra. Di sekolah, anak-anak yang tergabung Paskibra mendapat perhatian seperti pengadaan seragam dan asupan gizi. “Anak-anak tinggal latihan, mereka tidak usah memilikirkan seragam karena sekolah yang menyediakan,” ucapnya.