Galau Karena Jomblo? No Way!

Oleh: Helmy Fenisia. Di usia yang sudah matang, tak sedikit orang yang galau karena masih jomblo alias belum memiliki pacar.  Rasanya bawaan jealous lihat orang lain jalan berduaan dengan pasangannya. Belum lagi ketemu teman yang bawa gandengan, rasanya ingin menghilang saja dari hadapannya daripada ditanya soal pasangan. Bahkan ada pula yang temannya sudah punya anak, sementara dia masih belum ketemu Mr/Ms Right! Well sobat, Anda tak sendirian merasakan hal ini. Saya juga pernah merasakan hal sama. Bahkan ada teman senasib pernah menolak shopping bawa keponakan takut dikira anaknya, sementara dia masih ingin tebar pesona biar dapat pacar.   

Ada seorang teman cowok mengeluh belum juga mendapat pacar padahal dia sudah didesak keluarga untuk menikah. Bukan karena dia yang terlalu pemilih, tetapi cewek-cewek yang dikenalnya yang terlalu pemilih. Memilih boleh saja, asal jangan jadi salah pilih ya ladies?

Meski jomblo, tapi kita tak perlu khawatir atau galau kelamaan. Karena Tuhan sudah menciptakan manusia berpasang-pasangan. So, cepat atau lambat, jodoh akan datang.  

Kali ini saya ingin berbagi pengalaman. Saya menikah di usia yang boleh dibilang terlalu matang. Karena hampir semua teman SMA saya sudah menikah dan memiliki anak yang beranjak remaja, sedangkan saya baru memulai kehidupan baru berumah tangga. Apakah saya menyesalinya? Kenyataan itu mungkin keinginan saya atau memang rencana Tuhan. Sebab setelah saya putus dengan mantan bertahun-tahun lalu, saya sempat memutuskan untuk menutup diri. Lalu semakin banyak teman dan sahabat yang melangkah ke jenjang perkawinan, baru saya bertanya dalam hati, inikah yang saya inginkan?

Tiba-tiba saya takut untuk hidup tanpa pasangan dan menjadi beban pikiran keluarga. Ketika pikiran itu datang, berdatangan pula lelaki yang entah dari mana yang berusaha mengenal saya. Tetapi karena trauma, saya memutuskan menjadikan mereka sekadar sahabat. Bahkan, saya menjodohkan mereka pada teman-teman yang masih jomblo. Salah seorang cowok yang saya kenal pernah berkata: “Kamu mikirin orang lain tetapi hidupmu sendiri tidak kamu pikirkan. Nanti kamu jodohkan aku ke temanmu, bisa-bisa kamu sendiri enggak dapat jodoh.”

Saat itu saya menjawab: “Aku yakin akan datang yang terbaik bagiku. Tuhan sudah mengaturnya. Jadi tak usah khawatirkan diriku.”

Saya sendiri tak tahu mengapa saya bisa sok yakin seperti itu, mungkin karena sebuah ayat yang saya ingat, “Tidak baik manusia itu seorang diri.”  Artinya Tuhan sudah mengatur seseorang bagi kita, supaya kehidupan kita menjadi lebih baik dengan orang yang sepadan dengan kita dalam menjalankan visi misi ke depannya. Lalu, siapa orang itu?

Jodoh tak jatuh dari langit

Tak ada seorang pun mendapat jodoh begitu saja. Bahkan bagi mereka yang dengan gampang gonta-ganti pacar dan akhirnya menikah. Semua pasti butuh proses. Butuh usaha. Kata orang, jodoh di tangan Tuhan, tetapi kalau kita tak berusaha mengambilnya maka jodoh itu tetap di tangan Tuhan.  

Banyak cara bisa ditempuh untuk mendapatkan pasangan,  yang utama adalah berdoa. Doa akan menuntunmu untuk mendapatkan orang yang tepat. Tuhan tidak akan menyesatkanmu. Bahkan ketika kau dapatkan bahwa orang yang sekarang ini bersamamu, menyakiti dan mengecewakanmu, Ia akan memberikan bagimu yang terbaik.

Minta teman dekatmu jadi comblang. Jika kamu sudah lelah untuk tebar pesona dan ternyata tak ada yang nyantol, maka mintalah temanmu untuk mengenalkan teman-teman mereka yang masih jomblo kepadamu. Memilih yang tepat dan ideal boleh saja, tetapi janganlah terlalu pemilih. Wajar-wajarlah dalam mencari teman hidup. Kenyataan wanita menginginkan pasangan hidup yang berkepribadian alias yang memiliki mobil pribadi, rumah pribadi dan segala aset pribadi lainnya demi jaminan masa depan mereka. Tetapi jika Tuhan memberimu seorang yang sederhana namun memiliki pekerjaan tetap dan giat berusaha, ditambah lagi ia mencintai dan menyayangimu sepenuh hati, mengapa tidak mencoba untuk membuka hati?  

Hidup itu bukan seperti dongeng Cinderella yang ketemu pangeran lalu hidup bahagia selamanya di istana. Hidup itu realita, tak semua wanita bisa beruntung mendapatkan pria yang diidamkannya, ganteng, kaya dan mencintainya sepenuh hati. Bila kamu mendapatkan pria begitu, anggaplah itu bonus dari Tuhan. Tetapi jika kamu mendapatkan pria sederhana, maka cintailah dia dalam kesederhanaannya tanpa menuntut apa pun. Sebab dengan hati yang mencintai sepenuhnya, Tuhan pun akan menunjukkan cinta-Nya kepadamu dan memberikan berkat bagi keluargamu.  

Bertemanlah sebanyak mungkin. Keluarlah dan bersenang-senanglah, perbanyak bersosialisasi dengan dunia luar akan membuatmu memiliki banyak teman, kali-kali saja kamu bisa berkenalan dengan calon pasangan hidupmu.  

Maksimalkan media sosial. Media sosial (medsos) saat ini banyak menjamur di dunia maya. Siapa saja bisa menjalin pertemanan dengan sesama pengguna. Bahkan banyak yang menemukan seseorang yang nyambung diajak ngobrol lalu berlanjut ke jenjang yang lebih tinggi yaitu pacaran. Tak sedikit mereka yang menemukan pasangan hidup dari medsos (contohnya saya, hehehe).

Tapi hati-hatilah dengan medsos, sebab tidak semua foto yang muncul di profil benar si pemilik akun. Bahkan banyak foto yang sudah melalui hasil edit. Kenali kepribadian teman dunia mayamu, baik melalui chatting maupun lewat time line dan komen-komen di medsos miliknya. Perhatikan juga foto-foto yang di-upload. Jika hanya foto diri perlu dipertanyakan juga mengapa tak ada foto keluarga. Biasanya jika pemilik foto dan akun orang yang sama, sesekali mereka juga akan meng-upload foto bersama teman atau keluarga mereka. Jumlah foto juga bisa menjadi pertimbangan, karena tak jarang ada pemilik akun palsu yang mencatut foto milik orang lain dan jumlahnya terbatas.

Jangan nekat ketemuan dengan teman dari dunia maya-mu sendirian. Bukan berprasangka buruk, tetapi belajarlah dari kasus pemerkosaan dan pembunuhan yang terjadi setelah pertemuan dengan teman Facebook yang banyak terjadi akhir-akhir ini.  Ingin memiliki pasangan boleh saja, tetapi ingat juga untuk waspada.  

Jika kalian janjian ingin kopdar alias ketemuan, baik cowok maupun cewek sebaiknya tak sendirian. Mintalah teman atau salah satu keluarga menemanimu. Setelah itu minta pendapat  mereka tentang dirinya. Tak jarang insting teman atau keluarga bisa membantumu memberi penilaian.  

Jangan shock bila orang yang kamu jumpa tak seperti foto aslinya. Karena kecanggihan teknologi, foto seseorang bisa terlihat cantik. Jadi jangan kecewa jika wajahnya tidak terlalu cantik. Nilailah kepribadiannya, bukan wajah cantik atau ganteng sebab  kesempurnaan fisik bisa berubah. Tetapi hati yang murni akan bertahan selamanya.

Jujur dan terbuka merupakan langkah awal yang harus diambil apabila kalian berniat melanjutkan ke jenjang yang lebih serius.

Carilah orang yang seiman. Terang dan gelap tak akan bersatu, begitulah kira- kira ungkapan yang tepat bagi mereka yang menjalin hubungan beda agama. Selalu ada hal-hal prinsipil yang akan membuat hubungan kalian berakhir kecewa. Rajinlah menghadiri tempat ibadah sesuai dengan agama yang kamu anut. Tentu saja jangan ada motif tersembunyi, jangan karena kamu ingin mencari jodoh kamu rajin menghadiri kegiatan ibadah, setelah itu kamu alpa. Jangan  juga pindah agama karena calon pacar atau orang yang kamu sukai berbeda agama. Cinta itu buta, tetapi jangan butakan hati dan logikamu.   

Orang yang dekat dengan Tuhan cara berpikirnya pasti beda. Cara menghadapi setiap persoalan yang kalian hadapi juga tak akan sama karena lebih bersandar kepada Yang Di Atas.

Bersakit-sakit Dahulu

Bersenang-Senang Kemudian  

Tak semua orang dengan mulus bisa menemukan jodohnya. Banyak yang bercucur air mata, terluka dan disakiti sebelum dia menemukan Mr/Ms RIGHT.

Saya pribadi sebelumnya pernah dikecewakan oleh mantan. Setelah menjalin hubungan cukup lama dan membicarakan tentang rencana pernikahan, akhirnya toh harus melewati hancur hati akibat pengkhianatan.  Marah dan kecewa pada Tuhan, pernah saya alami. Sebab saya sempat yakin bahwa si mantan-lah yang bakal menjadi pendamping hidup saya.

Rancangan-Ku bukanlah rancanganmu. Mungkin itulah yang ingin Tuhan sampaikan ke saya waktu itu. Meski sempat yakin bahwa dialah Mr Right yang Tuhan kirim, nyatanya dia bukan orang yang Tuhan inginkan untuk mendampingi sisa hidup saya.  

Tuhan memberikan sedikit rasa sakit untuk saya agar saya mengerti kehendak-Nya. Tuhan ingin saya belajar, Tuhan ingin saya lebih bersabar dan Tuhan ingin saya lebih mengenal rencana-Nya.  

Seperti yang saya katakan sebelumnya, saya sempat menutup hati setelah putus dengan mantan. Tetapi akhirnya Tuhan menyadarkan saya bahwa saya diciptakan bukan untuk hidup sendirian. Saya butuh seorang teman hidup di mana saya dan dia bisa saling menjaga, mengasihi dan berjalan dalam rencana Tuhan.

Setelah berkutat dengan rasa sakit dari masa lalu bertahun-tahun, akhirnya Tuhan pertemukan saya dengan seseorang nan jauh di sana, lewat dunia maya. Awal perkenalan itu hanya sekadar iseng karena saya senang berteman dengan siapa saja. Hubungan itu berlanjut dari percakapan singkat hingga akhirnya menjadi percakapan panjang tentang back ground masing- masing. Setelah yakin akan satu sama lain, akhirnya kami berdoa agar Tuhan memuluskan jalan bagi kami berdua untuk bertemu secara langsung dan memulai perencanaan ke jenjang yang lebih serius.  

Tuhan memberikan kado spesial untuk saya melalui orang itu. Ya, pasangan hidup yang sederhana namun penuh cinta. Hal yang tak pernah terpikir sama sekali sebelumnya.

Percayalah bahwa Tuhan tak akan membiarkanmu berlama-lama menangis. Tuhan hanya  memrosesmu untuk menjadi kuat. Memaafkan masa lalu dan melupakannya adalah hal terbaik agar Tuhan lebih cepat mengirimkan seseorang kepadamu.  

Tuhan ingin kamu belajar dari masa lalu, instropeksi diri dan menjadi lebih sabar. Ya, hal ini sudah terbukti pada saya. Saya banyak belajar dari masa lalu, kenapa saya diselingkuhi, bagaimana sikap saya sebelumnya pada si mantan dan bagaimana seharusnya sikap saya pada pasangan hidup saat ini.  

Jangan membawa masa lalu ke masa sekarang apalagi ke masa depan. Jangan membanding-bandingkan mantan dengan orang yang mendekatimu.   

Nobody perfect! Ingatlah, seperti halnya dirimu yang tak sempurna, jangan mengharapkan orang lain sempurna. Tetapi kamu bisa menciptakan satu hubungan sempurna jika kamu saling melengkapi, mengerti dan memahami pasanganmu.

So, tetaplah berdoa dan berusaha. Akan datang waktunya malaikat mengirimkan seseorang untukmu. Karena Tuhan tak pernah terlambat, Ia hanya menunggu waktu yang tepat untukmu. Jadi, jangan galau lagi ya?

* Agustus 2015

()

Baca Juga

Rekomendasi