DIKISAHKAN dalam Alqur’an dalam surah Ibrahim ayat 22, ketika ahli neraka sudah dilemparkan kedalamnya, Iblis sudah diadili, naiklah ia ke atas mimbar yang terbuat dari api yang disediakan di dalam neraka. Seluruh penghuni neraka, diam dan mendengarkan pidato ‘pertanggungjawaban’ Iblis dengan serius. Sang laknatullah ini pun pun mulai berpidato dengan gayanya yang masih tetap arogan.
Assamu’alaikuma. Wahai sekalian para kafir dan munafik yang celaka! Sebagaimana saudara-saudara ketahui, bahwa janji Allah adalah benar. Begitu juga tentang kematian, kiamat, padang masyar, perhitungan amal dan tentang vonis hukum serta ganjaran.
Sungguh meleset dugaanmu. Semula kalian mengira dengan mengikutiku kalian akan selamat. Kalian terlalu percaya diri, semua ini tidak akan terjadi. Oleh karena itu, apapun tuntutan kalian, kenyataan telah terjadi atas diri kalian dan diriku sendiri. Kita telah ditempatkan di ruangan yang amat panas ini.
Hari ini aku kemukakan kepada kalian semua atas pertanggungjawabku. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada kekuasaan bagiku atas diri kalian. Dulu aku tidak menjanjikan keselamatan bagi kalian. Aku hanya mengganggu, mengajak dan menyuruh kalian untuk bermaksiat. Karena kalian mengikutiku, maka hari ini kalian merasakan akibatnya. Untuk itu, janganlah mencercaku. Cercalah diri kalian sendiri. Ketika aku menyuruh kalian berbuat maksiat dan kalian menurutiku, aku langsung lepas tangan darimu, karena sesungguhnya aku sendiri takut kepada Allah penguasa alam semesta.
Sungguh tepat cercamu itu untuk dirimu sendiri, karena masing-masing dari kalian bertanggungjawab atas apa yang dikerjakan. Kenapa dulu kalian enggan beribadah kepada Allah? Kenapa kalian mengikutiku ? Padahal kalian mengetahui bahwa, aku sebagai musuhmu yang nyata !
Kini kalian tidak bisa menuntut apa-apa dariku. Aku tidak bisa menyelamatkan kalian. Sebaliknya, kalian tidak mungkin menye-lamatkan diriku. Oleh karena itu detik ini kukatakan secara resmi bahwa, aku tidak bertanggung jawab kepada kalian. Sebab tidak ada seorang pun yang mau menanggung dosa orang lain. Kalian adalah diri kalian dengan segala dosa. Begitu juga aku. Wassaamu’alaikum.
Setelah penduduk neraka mendengarkan pidato pertanggungjawaban Iblis tersebut mereka berteriak-teriak mengutuk Iblis tetapi semuanya sudah terlambat. Maka takkala malaikat Zabaniyah turun, lalu menghajar Iblis. Penghuni neraka pun ikut mengeroyoknya. Iblis diseret dari atas mimbar dan dihajar dengan tombak api, sehingga benar-benar tidak berdaya. Kemudian ia dilemparkan di neraka terbawah untuk selamanya.
Ditengah hiruk pikuk mengutuk Iblis, malaikat Zabaniyah terteriak, “ Hai manusia-manusia bangsat, tiada waktu istirahat untuk kalian, tiada mati, kecuali terus menerus merasakan kesengsaraan dan siksa selama-lamanya!” (dikutip dari buku Kisah-kisah Penuh Hikmah, Ibnu Mahalli Abdullah Umar dan Ahmad Suhaimy).
Kisah ini jelas bukan kisah isapan jempol atau kisah untuk menakut-nakuti kita tetapi kisah yang memang akan terjadi karena Allah Allah telah menegaskan di dalam Alqur’an Surat Ibrahim ayat 22 yang terjemahannya berbunyi , “Dan berkatalah syaitan tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan: "Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku, akan tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamupun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu". Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu mendapat siksaan yang pedih.”
Iblis dalam sejarah pada mulanya merupakan seorang makhluk Allah yang begitu patuh kepada Allah. Namun karena kesombongannya untuk tidak mengakui eksistensi Adam sebagai khalifatullah akhirnya Allah melaknat dirinya.
“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.” (QS Al-Baqarah : 34)
Iblis memahami akan kekuasaan dan azab Allah terhadap orang-orang yang ingkar. Sayangnya memang, nilai ego Syetan yang merasa lebih dari manusia (Adam) membuat ia dilaknat selama-lamanya. Namun ibarat mandi maka Syetan berprinsip harus basah semua, maka ia meminta kepada Allah untuk memberi ‘kekuasaan’ kepadanya untuk mengajak manusia ke jalan yang dimurkai, dan Allah memberikan hal itu,
“Iblis menjawab, "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus. Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (ta`at). Allah berfirman: "Keluarlah kamu dari surga itu sebagai orang terhina lagi terusir. Sesungguhnya barangsiapa di antara mereka mengikuti kamu, benar-benar Aku akan mengisi neraka Jahannam dengan kamu semuanya".” (QS Al- A’raaf: 16-18).
Oleh karena itu, kesenangan dunia bila membawa kepada kesesatan dan kemurkaaan Allah pada dasarnya ada tipu daya Iblis. Setelah kita lupa akhirnya pada suatu saat ia mengingatkan kita bahwa kenapa kita mengikuti jejaknya. Namun kealpaan kita selama ini telah terlambat, maka jadilah kita orang-orang yang terzalimi dihadapan Allah.
“Hai manusia, sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan sekali-kali janganlah syetan yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allah.” (QS Faathir : 5)