Pimpinan Gereja Serukan Stop Bencana Asap

Medan, (Analisa). Pimpinan gereja di Protestan berasal dari tujuh gereja yang tergabung dalam Per­sekutuan Gereja di tiga Benua (Uni­ted Evangelicial Mission (UEM) di Indonesia menyampaikan sikap pri­hatin atas ke­bakaran hutan yang ber­dampak dengan bencana asap yang melanda sebagian be­sar wilayah Indo­nesia bakan beberapa negara di Asia Tenggara.

Bencana yang terjadi di Indonesia dalam 20 tahun terakhir merupakan ben­cana terburuk yang merugikan rak­yat dan negara. Karena itu kami atas nama seluruh rakyat Indonesia me­nye­­ru­kan stop kebakaran hutan dan bencana asap yang merugikan dan sa­ngat mengganggu kesehatan dan pertumbuhan ekonomi.

Seruan pimpinan gereja itu dituang­kan dalam statment pernyataan sikap yang disepakati dan ditandatangani serta dibacakan langsung oleh tujuh pimpinan gereja protestan di Ruang Justin Sihom­bing, Universitas HKBP Nommensen Me­dan, Jumat (2/10) sore.

Para pimpinan gereja tersebut yakni Pdt,Willem TP Simarmata,MA selaku Ephorus HKBP, Pdt Dr Marthin Ru­manja Purba, Ephorus GKPS, Pdt Adolv Bas­tian Marpaung, M.Min.­MTh, Ephorus GKPA, Pdt Elson Ling­ga,MTh, Bishop GKPPD, Pdt Tuhoni Telaumba­nua, Ph­.D, Ephorus BNKP, Pdt Manjalo Hutab­arat.MTh, Ephorus HKI, Pdt Rosmalia Barus,­MTh,Mo­deramen GBKP, Pdt As­al­ma Beru­tu,STh kepala Diakoni GKPPD,Pdt Ju­suf Tarigan STh, Parpem GBKP/Direk­tur,Pdt Naomi Simar­mata,STh Kepala Diakoni HKI, Pdt Rein Jus­tin,MA, Direktur Pengmas HKBP, Pdt Games Purba,Plt Praeses Humbang HKBP, St Juniamer Pur­ba,Direktur Pel­pem GK­PS dan Pdt Saud Sigaling­ging STh,­Prae­ses GKPA

Dalam pernyataan sikap itu, ketujuh pimpinan gereja tersebut menyerukan, agar semua pihak di Indonesia terma­suk warga gereja bahu membahu ter­libat da­lam penghentian pengru­sakan hu­tan. Kami menyerukan kepada pe­merintah pu­sat dan daerah harus me­ngerahkan ban­­­tuan kesehatan kepada korban asap terutama komu­nitas sekitar hutan, anak-anak dan balita diwilayah terparah misal­nya di Jambi, Sumsel, Riau dan Kaliman­tan Tengah.

Ulah Pemodal

Kami mendesak kepada pemerintah untuk stop pembukaan hutan gambut dan daratan untuk kepentingan perke­bu­nan kelapa sawit,hutan tanaman in­dustri, karena suah cukup negeri ini dirugikan atas ulah pemodal yang tidak bertang­gung jawab dalam menjalankan mandat mengelola sumber daya alam Indonesia.

Oleh karena itu, kata Pdt Willem Si­­marmata, pemerintah harus mene­tap­kan bencana asap sebagai bencana na­sional,sehingga memerlukan pena­nganan nasional dengan waktu tahapan terukur. Kemudian, sebutnya pemerin­tah harus tegakkan hukum kepada para pelaku pembakaran hutan, cabut ijin usaha dan sanksi pemulihan (restorasi) bagi per­u­sa­haan yang terbukti terlibat pembakaran hutan, membangun kerja­sama intensif dalam penanggu­langan kebakaran hutan dan bencana asap d­engan negara-negara tetangga.

“Pemerintah harus hadir bersama rakyat dalam mengelola hutan berbasis ke­arifan tradisonal masyarakat lokal men­jadi pilihan penyelamatan hutan untuk selamatkan planet bumi,” sebut­nya.

Dijelaskan Ephorus HKBP, dari ca­tatan kementerian lingkungan hidup, kebakaran lahan dan hutan di Indonesia telah terbakar di 12 provinsi di anta­ranya Riau 2 juta hektar, 40.000 hektar di Jam­bi, Kalbar 900 hektar,Kalteng 650 hektar hingga Sumatera Utara 146 hektar, dengan kerugian mencapai ratusan triliu­nan rupiah serta hilangnya kehidupan yang tercipta ratusan tahun dalam eko­sistem hutan. Kebakaran hutan telah menghancurkan sumber pangan utama ma­syarakat sekitar hutan .

Untuk itu, mereka menyerukan ke­pada semua pihak untuk terlibat dalam pen­yelamatan hutan tersisa di In­do­nesia ber­sama masyarakat untuk me­nyelamatkan hutan-hutan tersisa sebagai bukti bahwa bangsa kita adalah bangsa yang ber ketuhanan.Bumi ada­lah citra dan wajah Allah,bangsa yang berketuhanan adalah bangsa yang tidak membakar wajah Allah.

Usai membacakab stamen pernyata­an sikap seruan stop kebakaran hutan dan bencana asap, ketujuh pimpinan gereja tersebut menyerahkan statmen tersebut kepada Kementerian Ling­kung­an Hi­dup,yang diterima langsung Asis­ten Staf Khusus Kemen­terian Ling­kungan Hi­d­up, Kusnadi Syah­putra.

Kusnadi dalam kesempatan itu me­nyampaikan sesegera mungkin akan menyampaikan pernyataan sikap ini ke­pada Menteri Lingkungan Hidup un­tuk diteruskan kepada Presiden RI. (rmd)

()

Baca Juga

Rekomendasi