AIR terjun yang jatuh dari ketinggian biasanya akan berwarna putih dengan deburan dan percikan air yang kadang memberi pendar pelangi. Namun, pernahkah Anda melihat air yang jatuh adalah 'api?
The Horsetail Firefall atau Air Terjun Ekor Kuda di Taman Nasional Yosemite, California menjadi satu tontonan menakjubkan. Ini adalah air terjun yang mengalir musiman pada musim dingin dan awal musim semi.
Api seperti yang tampak dalam foto bukan api sungguhan, melainkan pantulan cahaya matahari menjelang terbenam yang bertemu dengan suhu tertentu air yang mengalir.
Pertemuan air dan cahaya matahari senja itu menghasilkan warna menakjubkan seperti kilatan api, sehingga air yang jatuh terlihat seperti lava yang mengalir.
Air tersebut jatuh dari ketinggian sekitar 480 meter di pegunungan batu El Capitan. Perpaduan air yang mengalir dengan warna kuning emas dan pegunungan batu sebagai latar belakangnya menjadi pemandangan yang eksotis dan menakjubkan.
Setiap tahun, ratusan fotografer dan ribuan pengunjung berebut untuk mendapatkan kesempatan menyaksikan keajaiban tersebut. Mereka rela menunggu lama demi pemandangan yang hanya terlihat selama 10 menit setiap tiba musimnya.
Lembah Yosemite ditemukan oleh orang Eropa pada tahun 1851. Tetapi saat itu belum pernah ada penjelasan mengenai air terjun itu.
Fenomena ini pertama kali ditangkap pada tahun 1973 oleh Galen Rowell. Namun pemberitaan mengenai air terjun "api," di California ini baru mencapai puncaknya setelah era internet menguasai dunia.
Proses Terjadinya Air Terjun
Bagaimana proses terjadinya air terjun? Kita pasti pernah melihat dan mengetahui apa itu air terjun, namun dari pengertian air terjun tersebut kadang kita tidak tahu, seperti apakah pembentukan air terjun itu sendiri.
Air terjun menciptakan pemandangan yang cukup indah, seringkali lokasi dimana air terjun tersebut dijadikan sebagai obyek wisata.
Pembentukan air terjun terjadi karena aktivitas erosi dari aliran air, mengalir diatas lapisan batuan bervariasi dari yang memiliki tingkat erosi yang berbeda.
Aliran air yang melintas di atas lapisan batuan lunak akan memiliki tingkat erosi yang lebih tinggi, dibandingkan dengan daerah lain dengan lapisan batuan keras.
Kejadian tersebut menyebakan peningkatan kecepatan. Air sungai yang membentuk arus yang lebih cepat ke arah bawah menuju ke dasar sungai.
Seiring dengan waktu, air sungai tersebut perlahan-lahan membentuk ngarai atau jurang pada hilir sungai. Formasi tersebut mengarahkan pembentukan gua dangkal untuk menampung berbagai materi dan air yang jatuh. Terjadilah pengikisan dasar air terjun oleh abrasi. Akibat proses tersebut, terbentuk cekungan yang dalam atau sering disebut ngarai. (nyt/dm/es)