Lhokseumawe, (Analisa). Personel Koramil 16/Banda Sakti, Kota Lhokseumawe berziarahi, berdoa dan membaca surat Yasin di kompleks makam pejuang/ulama Aceh, Tgk Di Lhokseumawe, di Gampong (desa) Banda Masen, Kecamatan Banda Sakti, Lhokseumawe, Selasa (10/11).
Selain itu, para personel TNI juga melaksanakan bakti sosial berupa pembersihan dan pengecatan kompleks makam pejuang ulama Aceh itu dengan melibatkan anggota Pramuka, duta wisata Aceh dan masyarakat.
Dandim 0103/ Aceh Utara, Letkol Inf Eka Oktavian Wahyu Cahyono melalui Danramil 16/ Banda Sakti, Kaptem Arm Gunawan Supriyanto SIP, mengungkapkan, ziarah dan bakti sosial itu dilaksanakan untuk memperingati Hari Pahlawan 10 November 2015.
Hal dimaksudkan untuk menghormati jasa pahlawan/ulama Tgk Di Lhokseumawe yang karena jasa-jasanya namanya diabadikan menjadi Kota Lhokseumawe. Selain itu, untuk menjaga dan melestarikan situs sejarah yang sudah terbengkalai.
Selain itu, untuk mengingatkan kembali kepada seluruh masyarakat Lhokseumawe tentang jasa dan pengorbanan para pahlawan bahwa mereka memiliki figur yang telah berjuang dan berkorban jiwa raga bagi masyarakat Lhokseumawe.
Menurut informasi di tugu dalam kompleks, makam tersebut dibangun pada Oktober 2014 oleh Dishubbudpar Kota Lhokseumawe. Di situ tertulis Teungku Di Lhokseumawe yang diperkirakan hidup dan menjadi syuhada dalam perang kaum muslimin pada abad ke 14.
Tgk Di Lhokseumawe juga dianggap sebagai ulama yang membangun pusat Kota Lhokseumawe kuno sepanjang sungai Cunda (Banda Masen). Kawasan ini juga dijadikan sebagai kota pelabuhan dan pelayaran para mualim Kerajaan Samudera Pasai abad ke 13 dan 14. Nama Teungku Di Lhokseumawe saat ini ditabalkan sebagai nama Kota Lhokseumawe.
Tokoh masyarakat setempat, Muhammadi Razali, mengungkapkan, selain makam Tgk Di Lhokseumawe yang telah dipugar, juga ada tujuh makam lainnya yang belum dipugar. Pihaknya berencana memugarnya dalam waktu dekat ini agar situs sejarah tersebut terpelihara. (kdn)