Keluarga Abnormal “Kita”

KELUARGA Salah Gaul merupakan novel karya Vivie Hardika dengan genre komedi remaja. Penulis yang berasal dari Asahan ini membungkus isi novelnya dengan menarik disertai pemilihan diksi yang kocak dan menggelitik. Mengisahkan tentang Kita. Kita adalah Nikita, siswa SMP yang menjadi tokoh utama dalam novel ini. Mempunyai adik bernama Dudung. Ia diberi nama Dudung sudah pasti karena tingkah lakunya yang sejak kecil sudah kelihatan anak yang nakal alias badung. Tapi, jangan salah, walaupun Dudung anak yang nakal, namun ia anak yang lebih ‘waras’ dari pada kakak­nya. Tetapi tetap saja si Dudung suka menjahili kakaknya. Apalagi Mimi (ibu)nya yang kelewat gaul. Pipi (ayah)nya katrok dan tidak mengenal internet. Jadi satu keluarga hampir dikatakan tidak ‘beres’ semua.

Keseharian Kita yang lucu dan telmi atau telat mikir, menjadi cerita yang menarik untuk dibaca. Tidak ha­nya di rumah tetapi di mana ada Kita pasti semua gemes karena ke­lambatannya dalam berfikir.

Di sekolah Kita mempunyai sahabat yang bernama Mili, Rena dan Karin yang mempunyai karakter berbeda-beda. Bu Laila adalah guru Bahasa Indonesia mereka yang selalu memberi tugas salah satunya tugas menulis keseharian anggota keluarga mereka masing-masing yang membuat Kita bingung sebanyak apa yang akan Ia tulis jika satu persatu kegiatan kelurganya akan ditulisnya dibuku, dan Kita masih saja gak ngerti dengan tugas yang diberikan Bu Laila akhirnya Mili memberi tahu bahwa mereka disuruh mengarang kegiatan sehari-hari tentang keluarga masing-masing dan harus mengikuti setiap anggota kelurga mereka. De­ngan polos Kita mengikutin setiap ge­rak gerik kelurganya.

Mimi marah sama Pipi karena ulah kepolosan Kita yang ngadu sama Mimi bahwa Pipi dapat 'surat cinta' dari Bu Laila, Kita salah penafsiran dalam hal ini, tidak mungkin kalau memang Bu Laila mau mengirim surat sama Pipi lewat Kita tapi yang pasti Bu Laila bukan memberi surat cinta untuk Pipi ya. Dengan kepolosan kita yang sudah kelewatan Mimi dan Pipi sampai berinisiatif untuk mendatangkan guru privat kepada Kita dan hasilnya adalah guru privat Kita tidak sanggup dengan banyaknya pertanyaan aneh Kita yang membuat guru privatnya menyerah untuk tidak lagi mengajari Kita.

Belum lagi kisah kegiatan hemat versi keluarga Kita yang bikin uang jajan Kita dan Dudung dipotong oleh Mimi dan yang lebih parahnya lagi Kita dan Mimi sakingkan hematnya sampai tidak mandi dan tidak keramas be­berapa hari dan hanya cuci muka saja. Pipi yang beribu alasan untuk me­numpang mandi di kamar mandi te­tangga. Lain lagi dengan Dudung yang mempunyai seribu cara agar tetap makan enak dan banyak dengan tidak mengeluarkan uang jajannya.

Baru membaca satu bab saja sudah ketahuan komedianya karena novel ini memang dibumbui oleh cerita-ce­rita lucu dan menarik dengan unsur ko­medi yang membuat pembaca tidak ada hentinya tertawa dan tidak akan bo­san untuk membacanya.

 Bahasa yang digunakan penulis dalam novel ini juga mudah untuk dimengerti, selain itu novel ini memberikan karakteristik tokoh pemeran utamanya yang dapat dikatakan abnormal sehingga pembaca dapat membayangkan seperti apa wujud asli tokoh si pemeran utama di novel ini. Penulis memberikan gambar-gambar percakapan yang membuat pembaca tertarik dan ingin selalu menuntaskan ceritanya. Co­vernya juga unik untuk membuat pemba­ca tertarik untuk membacanya.

Novel ini hampir tidak mempunyai ke­kurangan, Namun setiap karya ma­nusia pasti memiliki kesalahan seperti pemilihan kata-kata di novel ini menggunakan bahasa dan serapan remaja sa­at ini seperti gue, elu dll. Yang mem­buat novel ini terkesan seperti di khu­suskan untuk kalangan remaja saja. Na­mun, secara umum novel ini wajib dikonsumsi bagi penggila komedi.

Peresensi: Zakiyah Wardah Sihombing

()

Baca Juga

Rekomendasi