Para pembuat kebijakan IMF diekspektasikan menambahkan mata uang Tiongkok dalam special drawing rights (SDR) akhir bulan ini, usai kampanye Beijing untuk yuan, yang akan membuatnya masuk dalam mata uang utama seperti dolar, euro, pound sterling dan yen.
Bertambahnya yuan dalam keranjang SDR akan menandai perubahan terbesar sejak tahun 1980, ketika jumlah mata uang SDR berkurang dari 16.
Dua orang yang mengetahui perembukan IMF mengemukakan, para pembuat kebijakan sedang mempertimbangkan langkah mengubah cara pembobotan mata uang dalam keranjang dikalkulasi untuk membuat volume ekspor menjadi kurang penting dan aliran keuangan lebih penting.
Tiongkok, eksportir terbesar di dunia, masih kalah dari negara lainnya dalam hal transaksi keuangan, dan perubahan tersebut akan membuat yuan atau juga dikenal sebagai renminbi, pangsa rendah dalam SDR dibandingkan formulanya saat ini.
Inklusi yuan umumnya dipandang sebagai pengakuan politik dan ekonomi terhadap Negeri Tembok Raksasa dan sebagai pengaturan persetujuan dalam reformasi ekonominya.
Staf IMF mengkalkulasi pada Juli yuan bisa memiliki bobot sekitar 14 sampai 16 persen dan HSBC memperkirakan mata uang itu akan memiliki bobot sekitar 14 persen berdasarkan formula saat ini.
Orang pertama yang memberikan penjelasan singkat tentang diskusi IMF mengatakan estimasi tersebut “terlalu tinggi” dan orang kedua, seorang pejabat dari negara utama Asia yang melihat laporan dari staf IMF ke dewan eksekutif, menduga pembobotan mungkin lebih dekat ke 10 persen. Ini hampir dua level digit, hanya minimum, kata pejabat itu.
Dewan eksekutif IMF, yang mewakili 188 anggota IMF, akan memutuskan komposisi keranjang SDR pada 30 November tetapi tampaknya akan kembali memperoleh dukungan dari staff IMF dan Direktur IMF Christine Lagarde. Dewan juga akan membahas perubahan pada bobot.
“Kami harus menemukan cara untuk mencerminkan transaksi keuangan independen dari perdagangan barang dan jasa. Kami akan membahas beberapa hal kemungkinan,” kata orang pertama. Sementara itu, IMF menolak berkomentar.
Formula Cacat
Keranjang SDR menentukan campuran mata uang yang negara-negara seperti Yunani dapat terima sebagai pembayaran IMF dan para ekonom mengharapkan inklusi akan meningkatkan permintaan untuk yuan.
Pengaturan pada 2010 silam, komposisi SDR saat ini adalah 41,9 persen dolar, 37,4 persen euro, 11,3 persen sterling dan 9,4 persen yen. Staf IMF mengatakan pada Juli lalu ada “cacat yang signifikan” dalam metodologi SDR saat ini, termasuk salah satunya metodologi tersebut tidak mengalami peningkatan besar dalam arus keuangan ke dalam laporan.
Para ekonom ING mengerjakan ulang formula guna mencakup penilaian atas arus keuangan pada Juli dan menghasilkan pangsa yuan 9,2 persen, mencatat bahwa pangsa yang lebih kecil akan menyebabkan gangguan pasar lebih sedikit.
“Ini adalah win-win solution, yang membuat yuan masuk dalam keranjang SDR tapi pada laju yang lebih terukur,” ujar analis valuta asing ING Viraj Patel. Perhitungan ING menempatkan yuan berada di posisi setelah sterling 7,9 persen dan yen 7,0 persen. Pangsa euro akan jatuh ke 32,0 persen berdasarkan formula revisi dan dolar akan naik menjadi 43,9 persen.
Ekonom Capital Economics Andrew Kenningham mengatakan perubahan metodologi akan sangat berdampak pada yuan, sementara negara-negara lain akan mempertahankan rasio yang sama. "Renminbi ini benar-benar berbeda karena meskipun dimasukkan dalam SDR, ia tidak benar-benar tidak sepenuhnya dikonversi dan pasarnya sangat tipis, likuiditasnya jauh lebih sedikit,” katanya. (Rtr/dyt)