Medan, (Analisa). “Masing-masing kita memiliki kelebihan dalam penyampaian pesan dakwah. Ada yang pandai bicara, tetapi tidak bisa menulis. Ada yang pandai menulis, tapi tidak bisa bicara, tetapi ada yang bisa dua-duanya, namun untuk yang terakhir ini sangat langka.”
Demikian disampaikan H. Ali Murthado, MHum, seorang praktisi media sekaligus Ketua Komisi Informasi, Komunikasi dan Hubungan Luar Negeri Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Medan, pada Pelatihan Kader Da’i yang diselenggarakan oleh MUI Kecamatan Medan Perjuangan, baru-baru ini di Aula Pertemuan Kecamatan Medan Perjuangan. Ia mengharapkan agar para da’i dapat memanfaatkan berbagai media penyampaian pesan agama yang tersedia pada era digital ini, tidak hanya terfokus kepada satu jenis media saja.
Redaktur Harian Analisa ini menambahkan, berdakwah dengan menggunakan media tulisan (dakwah bil-kitabah) akan menjangkau umat yang lebih banyak dan lebih luas termasuk umat yang berada di luar rumah ibadah, sehingga umat Islam yang tidak pernah beribadah ke masjid atau musholla akan mendapatkan pula dakwah Islam.
Untuk itu diperlukan keterampilan menuangkan pesan-pesan agama Islam melalui tulisan. Dalam kesempatan ini, Ali menyampaikan cara-cara untuk dapat terampil dalam menyampaikan pesan melalui kitabah (tulisan).
Narasumber lainnya pada pelatihan ini adalah Ketua Umum MUI Kota Medan, Prof. Dr. H. Mohd Hatta dan Sekretaris Umum MUI Kota Medan, Dr. H. Hasan Matsum, MAg. Kedua narasumber menekankan kepada para da’i peserta pelatihan untuk menyesuaikan materi dakwahnya dengan latarbelakang umat yang menerima dakwah, baik dari segi bahasa yang disampaikan maupun metode penyampaian yang digunakan.
Ketua Panitia Pelaksana Drs. Ahmad Dairobi Butar-butar dalam laporannya menjelaskan bahwa pelatihan kader dai ini berlangsung sejak pagi, pukul 10.00-16.00 WIB. Diikuti 27 dai berasal dari beberapa unsur organisasi keagamaan Islam dan kenaziran masjid di Kecamatan Medan Perjuangan. Dibuka dan ditutup secara resmi oleh Ketua MUI Kecamatan Medan Perjuangan Drs. H. Ramli Mansyur.
Dalam arahannya, Ramli berharap agar kegiatan semacam ini dapat terus menjadi agenda MUI ke depan karena memang saat ini dibutuhkan para kader-kader dakwah yang muda untuk menggantikan posisi para dai-dai yang sudah banyak berusia lanjut.
“Insya Allah kegiatan ini akan melahirkan kader-kader dai yang militan dan siap untuk berdakwah di tengah-tengah umat,”ujarnya. (rel/iqb)