Pemko Desain e-Disiplin untuk Sekolah

Banda Aceh, (Analisa). Pemerintah Kota (Pemko) Banda Aceh sedang mempersiapkan satu aplikasi untuk melihat dan mengukur tingkat kedisiplinan para pelajar di ibukota Provinsi Aceh itu. Aplikasi tersebut nantinya terhubung dengan para orangtua.

Walikota Banda Aceh, Hj.Illiza Sa’aduddin Djamal mengungkapkan, pihaknya saat ini sedang mendesain aplikasi e-Disiplin bagi sekolah yang dapat terkoneksi langsung dengan para orangtua atau wali murid. 

“Kami ingin agar bagaimana orangtua benar-benar terlibat dalam pendidikan anaknya,” ujar Walikota Illiza Sa’aduddin Djamal pada peresmian kembali penggunaan SDN 28 Banda Aceh, Rabu (4/11).

Pada kesempatan itu, Illiza juga mengingatkan para guru untuk mendidik siswanya dengan penuh kasih sayang dan tidak dengan paksaan. “Didiklah mereka seperti apa yang Allah SWT mau dan sebagaimana tuntunan Rasulullah Muhammad SAW. Semakin anak senang, semakin mudah pula mereka menyerap ilmu yang diberikan. Bangunlah kebahagiaan dalam diri anak-anak kita. Fungsi pendidikan itu untuk membangun jiwa-raga mereka demi Indonesia Raya,” ujar Illiza.

Sebagi contoh, Illiza mengatakan, anak yang dicium oleh orangtuanya sebelum berangkat ke sekolah, akan lebih bahagia dan lebih mudah menyerap ilmu. Sama halnya dengan sikap istri kepada suami sebelum berangkat kerja, tentu akan lebih berkah rezekinya.

SDN 28 Banda Aceh merupakan sekolah binaan dari Manulife Indonesia. Sekolah yang terletak di Jalan Teladan No.23 Gampong Keuramat ini, dibangun berlantai dua dengan fasilitas modern yang memungkinkan 190 muridnya mendapatkan pengalaman belajar yang lebih baik.

Sekolah ini dibangun ulang secara menyeluruh lengkap dengan perpustakaan, laboratorium komputer, kantin, dan lapangan bermain sesuai standar internasional. Diharapkan dengan makin bagus dan lengkapnya fasilitas, akan melahirkan generasi yang cerdas. 

“Hari ini bangunan sekolahnya sudah rapi dan bagus, semoga semangat para guru dan muridnya juga semakin tinggi,” kata Illiza yang disambut tepuk tangan para guru dan ratusan murid yang hadir.

Sutikno Sjarif, Direktur Manulife Indonesia, dalam sambutannya menekankan begitu pentingnya pendidikan bagi kemajuan suatu negara, dan ia menyebut sekolah dasar sebagai tulang punggung pembangunan bangsa.

Dulu, lanjut Sutikno, suatu bangsa butuh waktu paling tidak 100 tahun untuk maju dari negara berkembang menjadi negara maju. Namun di era digital sekarang, waktu itu bisa dipangkas menjadi 25-30 tahun saja. “Saya percaya, kunci bagi anak-anak kita untuk mewujudkan mimpinya adalah pendidikan,” sebutnya.

Di akhir acara, dipandu Kepala SDN 28 Banda Aceh Pocut Maiyati S.Pd, Illiza bersama Sutikno Sjarif dan Novita J Rumngangun Chief Marketing Officer Manulife Indonesia serta rombongan meninjau kondisi sejumlah ruangan di sekolah itu. (irn)

()

Baca Juga

Rekomendasi