Dubai, (Analisa). Perusahaan perawatan pesawat asal Indonesia, GMF AeroAsia, saat ini fokus dalam mengembangkan kapasitas industri sumber daya manusia dalam industri “maintenance, repair, and overhaul” (MRO) atau perawatan dan perbaikan pesawat.
“Saat ini kami sedang membangun ‘manpower’ (tenaga kerja),” kata Vice President Sales and Marketing GMF AeroAsia Tazar Marta Kurniawan di Dubai, Senin.
Menurut Tazar, biaya untuk melahirkan seorang mekanik pesawat bukanlah jumlah yang kecil karena saat ini diperkirakan mencapai sekitar Rp100 juta untuk membuat seseorang hingga lulus menjadi ahli mekanik.
Dia juga mengemukakan bahwa pengembangan kapasitas SDM juga diperlukan antara lain untuk memenuhi kebutuhan dari SDM GMF AeroAsia yang merupakan anak perusahaan dari maskapai Garuda Indonesia.
Apalagi, ia mengungkapkan bahwa sejumlah perusahaan MRO seperti dari Yunani, Korea Selatan dan juga sejumlah negara di kawasan Timur Tengah juga menawarkan kerja sama dalam hal MRO.
Sebelumnya, CEO GMF AeroAsia Richard Budihadianto mengutarakan harapannya agar pemerintah dapat fokus dalam mengembangkan industri MRO atau perbaikan dan perawatan pesawat karena bakal membawa beragam keuntungan bagi Indonesia.
“Ada lima manfaat atau keuntungan bagi Indonesia bila industri MRO nasional berkembang,” kata CEO GMF AeroAsia Richard Budihadianto.
Menurut Richard, lima keuntungan itu antara lain adalah meningkatkan tingkat “safety” (keamanan) penerbangan, membantu meringankan beban perekonomian maskapai nasional karena perawatan dilakukan di dalam negeri, serta menyelamatkan devisa agar tidak keluar negeri.
Selain itu, ujar dia, manfaat lainnya, adalah menambah lapangan pekerjaan secara berlipat karena industri MRO memiliki banyak industri ikutan, serta bila maskapai asing bertambah masuk untuk merawat pesawatnya di Indonesia, maka devisa negara juga dipastikan bertambah.
Untuk itu, ia mengemukakan bahwa sejumlah tantangan yang dihadapi yang harus diatasi antara lain adalah agar bea masuk suku cadang penerbangan pesawat dapat dinolkan, serta pengembangan sumber daya manusia (SDM) untuk industri MRO juga dapat ditingkatkan.
“Kami telah meminta pemerintah untuk membantu seperti melalui kerja sama beasiswa pendidikan,” kata Richard. (Ant)