Medan, (Analisa). Ratusan umat Trinity Tamil Methodist (PP) di Medan hadir dalam Perayaan Natal Tamil 'Yesus Juru Selamat Dunia', Minggu (13/12) di Adventist Convention Center Jalan Kartini Medan. Pada perayaan Natal tersebut, sekitar seribuan masyarakat Tamil Kristen turut hikmad dalam momentum keagamaan yang juga memadukan kekayaan budaya yang ada di Indonesia.
Menurut Pendeta, Anjena Dewi BTh, yang juga Guru Injil Gereja Methodist Wesly, momentum Natal ini bukan sekadar meningkatkan keimanan seseorang."Iman rasanya tidak baik bila tak berbudaya. Begitu pula orang tidak berbudaya bila tak menanamkan iman di hatinya. Dua hal tersebut tidak bisa dipisahkan karenanya kami ingin menyampaikan pesan itu, khususnya para Perayaan Natal," ucapnya di sela acara.
Dijelaskannya, setiap momentum keagamaan, umat juga tidak pernah melupakan unsur kebudayaan yang menjadi keberagaman di Indonesia. "Ini dilakukan agar umat Kristen khususnya Tamil mengerti perbedaan itu ada meskipun sebenarnya kita tetap satu. Masyarakat Tamil pun juga tidak seluruhnya beragama Kristen, ada juga dari agama lain. Selain itu, kami ingin mengembangkan budaya itu sendiri yaitu ciri khas India. Walaupun beragama Kristen, ternyata kita tetap orang yang berbudaya. Jadi tidak bisa ditinggalkan dan sebagai umat beragama tentu kita harus memegang budaya-budaya yang kita miliki," sebutnya.
Menurutnya, konsep perayaan Natal kali ini sama seperti yang sering dilakukan. "Agama dan budaya itu sama-sama penting. Kalau orang beragama pasti berbudaya dan manusia tidak bisa dipisahkan dari budaya. Makanya, konsep perayaan Natal kali ini, setiap event, kita selalu memikirkan unsur budaya. Sebab, kita menceritakan kebaikan-kebaikan dan kemurahan Tuhan lewat budaya. Kebudayaan juga kan isinya keindahan, seperti tari-tarian. Jadi, saya percaya, tidak ada budaya yang tidak indah namun bagaimana upaya kita memperlihatkan persembahan keindahan itu. Pada Natal kali ini, kami berharap, apa pun agama dan budaya, umat harus memelihara ke duanya, tanpa meninggalkan iman kita kepada Tuhan," jelasnya.
Pastor Moses Alegesan. MA menyebutkan, di kehidupan bermasyarakat, sumbangsih masyarakat India di Medan Sumatera Utara sudah ada lebih dari 200 tahun yang lalu. "Sumbangsih berupa pendidikan, olahraga, agama, kesehatan, kesenian dan lainnya. Buktinya, ada Kuil Shri Mariaman (sekitar 200 tahun) yang malah sudah jadi ikon. Kristiani Tamil juga punya Griya Annai Velangkanni, yang Islam punya tiga masjid yakni Masjid India (Jalan Gajah), Masjid Gaudia Jalan Zainul Aririn, dan masjid di Jalan Kebun Bunga. Vihara juga ada. Karena itulah, kami sangat dekat dengan agama," tuturnya.
Pada konsep perayaan Natal tahun ini, ditambahkannya, secara kebangsaan, masyarakat India di Kota Medan adalah masyarakat yang masih terikat dengan kebudayaan. "Kami tetap bangsa Indonesia dengan kekayaan budaya dari india masih dipegang erat. Yang pasti bukan kebudayaan yang melanggar nilai-nilai dan iman Kristiani. Misalnya, tarian-tarian India, pakaian, makanan, alat musik, itu semua adalah kekayaan budaya. Jadi ada garis yang kami ambil, sesuatu yang tidak menyentuh lini-lini kepercayaan maka itu kami terima," sebutnya.
Perayaan Natal tersebut dikonsep dengan tema Kelahiran Yesus Kristus atau malam Christhu Jayanti yang berarti kelahiran Yesus Kristus. "Acara ini dikemas dengan konsep berbeda dari umumnya, dengan mengangkat budayanya sebab kami juga bangsa Indonesia. Makanya, sempat juga bawa budaya Melayu, Minang, pada perayaan natal. Khusus kali ini, kami mempertunjukkan budaya Jawa yakni permainan angklung yang dimainkan anak-anak gereja yang merupakan orang India. Juga tarian Bharata Natyam yang sudah dipanggungkan sejak 5000 tahun lalu," paparnya.
Selain menyampaikan injil, pihaknya juga telah melangsukan berbagi kasih. "Melakukan kegiatan sosial, bahkan kebajikan-kebajikan lain seperti operasi mata, pengobatan gigi dan pengobatan lainnya yang kita lakukan menjelang Natal ini. Kali ini kami lakukan di tiga wilayah, yakni Medan Baru Jalan Sei Babalan, Tanjung Morawa, dan Kampung Durian. Dua dari kegiatan itu kami lakukan dengan komunitas di luar masyarakat India. Banyak manusia di masa kini hanya melakukan suatu keburukan bagi dirinya dan sekitarnya. Karena itu, umat perlu diingatkan kembali tentang nilai suci dari kehadiran Yesus Juru Selamat Dunia dalam momentum Perayaan Natal," tambahnya. (st)