Brastagi, (Analisa). Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Karo mengadakan rapat koordinasi pembentukan Tim Public Private Mix (PPM) Untuk Program Tuberkulosis (TB) di Hotel Suite Pakar Brastagi, Senin (23/11).
Pertemuan yang membahas tentang bahaya penyakit Tuberkulosis yang banyak menyerang penduduk Indonesia pada umumnya ini,dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Karo, dr Johannes Sitepu, Kabid P2PL Ari Loviga SKM, Pengelola Program TB Paru Morina Praveta AMK, Sekretaris Dinkes Karo Nikodemus Ginting SKM, Kasi Pengendali Penyakit, Sabam Kemit.
Pembicara Khairina Ulfa SKM, Wasor TB Provinsi Sumut mengatakan, tuberkulosis atau TB masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang menjadi tantangan global.
Indonesia menempati urutan keempat dengan beban TB tertinggi di dunia. Hal ini merupakan tantangan bagi pemerintah untuk segera menanggulangi penyakit itu sebagai salah satu tujuan dalam upaya mempercepat pembangunan manusia dan pemberantasan kemiskinan.
Dikatakannya, pemerintah dalam upaya menjamin pelaksanaan pengobatan TB sesuai standard menerapkan strategi DOTS yang menggunakan layanan kesehatan di tingkat Puskesmas sebagai tulang punggung penerapan strategi DOTS.
Dalam perjalanannya, ditemukan upaya itu masih belum menjamin pelaksanaan standard pengobatan dalam pelayanan pengobatan TB secara menyeluruh.
“Secara internasional, perhatian terhadap hal itu juga menjadi prioritas internasional. Beberapa upaya untuk meningkatkan upaya pelayanan TB yang dapat menjangkau seluruh pasien yang ada menjadi fokus utama. Salah satu upaya yang sekarang sedang dilaksanakan secara internasional, menjamin universal acces dengan pendekatan Public Private Mix (PPM),” ujarnya.
Dikatakan, khusus dalam strategi pendekatan public private mix, Kementerian Kesehatan merumuskan ada enam pilar Public Private Mix Indonesia yakni, pelayanan DOTS dasar di Puskesmas, rumah sakit pemerintah/swasta, pelayanan dokter praktek swasta dan spesialis, diagnosa yang berkualitas, penguatan sistem komunitas, OAT dan penggunaan secara rasional. “Demi melaksanakan rencana aksi nasional, Dinas Kesehatan Karo akan membentuk Tim Public Private Mix yang akan melakukan monitoring, evaluasi dan penggerak pelaksanaan PPMdi Karo,” jelasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kab Karo Dr.Johannes Sitepu mengapresiasi pertemuan itu. Dia mengimbau kepada seluruh masyarakat Karo untuk lebih cermat mengenali penyakit tuberkulosis ini. Bila ada gejala atau tanda-tanda terkena tuberkulosis agar segera memeriksa ke rumah sakit atau puskesmas terdekat. “Obatnya sudah tersedia, gratis tanpa dipungut biaya,” ujarnya. (ps)