Analisadaily (Pangururan)-Kepiawaian suku Batak dalam bernyanyi dan olah vokal sudah tidak bisa diragukan lagi. Namun, akhir akhir ini, kepiawaian itu seolah luntur dan mulai punah karena ditelan oleh masuknya dan menjamurnya budaya-budaya diluar Batak.
Hal ini disampaikan, pencipta lagu-lagu Batak yang legendaris Dakka Hutagalung dalam sebuah pertemuan di Kota Pangururan, Rabu (2/12).
"Saya sudah tidak melihat lagi lagu lagu Batak dinyanyikan oleh penyanyi penyanyi besar yang ada di Indonesia. Padahal dulunya, penyanyi yang bukan orang batak selalu mahir dalam menyanyikan lagu-lagu Batak dan sangat terampil dengan semua liriknya," katanya.
Pria yang sudah berusian 69 tahun ini melihat suku batak yang masih muda malahan lebih senang menyanyikan lagu lagu yang bukan asli lagu batak dan lebih memilih lagu lagu dari budaya yang lain. Oleh karena itu, jika tidak disikapi, para penyanyi asli batak akan semakin punah dan semakin tertinggal.
Diakuinya, di era 70an hingga 90an, dirinya bisa menciptakan lagu dan dinyanyikan artis Indonesia sekaliber Bimbo, Emelia Contesa, Nia Daniati, Dedy Dores hingga dinyanyikan oleh para pejabat tinggi di negara Indonesia.
Tidak itu saja, lagu-lagu yang diciptakannya pun selalu hits dan selalu dikenal, bahkan selalu dinyanyikan oleh para artis Batak hingga non suku Batak. Oleh karenanya, pria yang dikaruniai anak enam ini menegaskan, di usia senja ini, Ia bertekad menggali dan mengaransemen lagu-lagu Batak supaya bisa hits kembali serta bisa dinyanyikan semua kalangan.
"Keinginan mengembalikan marwah lagu-lagu Batak itu pasti ada, akan tetapi perlu dukungan dan perlu peran semua pihak," tambahnya.
Saat disinggung mengenai jumlah lagu yang sudah diciptakannya, Dakka mengakui, sejak Tahun 1969 hingga saat ini tercatat 600 lagu sudah diciptakannya. Dirinya menciptakah lagu karena memang sudah menjadi talenta dirinya untuk menjadi penyanyi.
Hal ini disampaikan, pencipta lagu-lagu Batak yang legendaris Dakka Hutagalung dalam sebuah pertemuan di Kota Pangururan, Rabu (2/12).
"Saya sudah tidak melihat lagi lagu lagu Batak dinyanyikan oleh penyanyi penyanyi besar yang ada di Indonesia. Padahal dulunya, penyanyi yang bukan orang batak selalu mahir dalam menyanyikan lagu-lagu Batak dan sangat terampil dengan semua liriknya," katanya.
Pria yang sudah berusian 69 tahun ini melihat suku batak yang masih muda malahan lebih senang menyanyikan lagu lagu yang bukan asli lagu batak dan lebih memilih lagu lagu dari budaya yang lain. Oleh karena itu, jika tidak disikapi, para penyanyi asli batak akan semakin punah dan semakin tertinggal.
Diakuinya, di era 70an hingga 90an, dirinya bisa menciptakan lagu dan dinyanyikan artis Indonesia sekaliber Bimbo, Emelia Contesa, Nia Daniati, Dedy Dores hingga dinyanyikan oleh para pejabat tinggi di negara Indonesia.
Tidak itu saja, lagu-lagu yang diciptakannya pun selalu hits dan selalu dikenal, bahkan selalu dinyanyikan oleh para artis Batak hingga non suku Batak. Oleh karenanya, pria yang dikaruniai anak enam ini menegaskan, di usia senja ini, Ia bertekad menggali dan mengaransemen lagu-lagu Batak supaya bisa hits kembali serta bisa dinyanyikan semua kalangan.
"Keinginan mengembalikan marwah lagu-lagu Batak itu pasti ada, akan tetapi perlu dukungan dan perlu peran semua pihak," tambahnya.
Saat disinggung mengenai jumlah lagu yang sudah diciptakannya, Dakka mengakui, sejak Tahun 1969 hingga saat ini tercatat 600 lagu sudah diciptakannya. Dirinya menciptakah lagu karena memang sudah menjadi talenta dirinya untuk menjadi penyanyi.
(FRA)