Meraih Cita-cita

CITA-cita suatu tujuan manusia yang mempunyai makna luar biasa yang ingin dicapai dalam impian setiap manusia, maka jika dunia menjadi tujuan hidup banyak pasti manakalah insan terbuai dengan kelezatan dan kenikmatan duniawi saja. Beberapa banyak diantara kita yang ingin menjadi kaya raya, hidup mewah yang dikejar hanyalah duniawi semata, matanya buta ditutup oleh uang yang dipikirkannya hanya lah kemegahan hiasan permata, tidak peduli dengan urusan agama lupa, lalai dengan perintah- perintah Allah dan berbuat apa saja yang larang oleh agama. “Hidup didunia ini hanyalah sementara ketika mati hanya lah membawa kain kafan putih saja “.

Dalam mengapai cita-cita perlu ada kesungguhan dalam mengejar impian. Benarlah kata Sholahuddin As-Supadi “ Al-jaddu bil jiddi walhirmanu bil kasali fanshab tushib ‘an qaribin ghayatal amal. Kesuksesan akan didapat dengan kesungguhan dan kegagalan akan terjadi akibat kemalasan bersungguh-sungguhlah maka kamu akan mendapatkan segera apa yang kamu cita-citakan. Dengan kesungguhanlah kita meraih kunci kesuksesan. Setiap orang dalam ini pasti mempunyai berbagai keinginan, keinginan itu bisa berbentuk mimpi, angan-anagan, atau cita-cita yang dia bangun melalui pikiran. Banyak diantara kita pastinya bercita-cita untuk menjadi orang sukses. Sukses adalah ketika orang mampu mewujudkan yang ia inginkan, seseorang yang bercita-cita ingin pengusaha besar misalnya, disebut sukses ketika ia mampu mewujudkan keinginannya itu menjadi pengusaha yang besar kalau didalam KBBI maka sukses adalah berhasil atau beruntung.

“Fokus pada kekuatan jangan sibuk dengan kelemahan” adalah buah pena brili agung dan didorustandi yang mengingatkan kita atas keseriusan dan fokus dengan anergic power yang ada pada dirikita masing-masing, tuliskan dalam lembaran kertas target dan cita-cita mu.

Apabila dalam diri kita wahai pemuda pemudi bangsa masih menyimpan kemalasan dan sibuk dengan kelemahan. Yakinlah sahabatku sekalian pasti kita akan mendapatkan penyesalan. Dan cita-cita itu seperti diibaratkan punduk merindukan bulan.

Buku yang di terbitkan Qultum Media ini memaparkan tentang bagaimana kita fokus pada kekuatan jangan sibuk dengan kelemahan dan membantu kita mengenal siapa diri kita sebenarnya dengan cara memberikan metode-metode STIFIN (Sensing, Thinking, Intuinting, Feeling, atau Insting.) ini adalah lima mesin kecerdasan otak manusia dengan cara berbeda pola pikirannya.

Cover berwarna merah dengan gambar berbeda-beda manusia, meski buku ini diulas dengan gaya bahasa yang gaul, gokil dan mudah di pahami dari kalangan kaum remaja. Tetapi cukup menarik dan bagus di minati kalangan Mahasiswa. Tambahkan kisah-kisah inspiratif tentang gambaran pola pikiran anak remaja pada saat ini sebagai antusias bagi kalangan pembaca buku ini.

Dengan melakukan banyak mengikuti kegiatan sehingga kita bingung untuk

mencapai cita-cita impian kita. “ mencoba-coba kesana kemari, istilahnya mereka harus bayar ongkos mahal untuk coba-coba, bukan mahal di harganya, tapi waktu yang habis untuk coba-coba. (Hal.37-38).

Buku ini dapat menjadikan teman karib kita, seperti pepatah mengatakan “Sebaik-baik teman duduk mu adalah buku “. Memberikan pengetahuan yang kita sama sekali belum tau siapa diri kita bagaiman pola pikran kita ??? Menjadi teman dikalah kita GEGANA (Gelisah, Galau, Merana ) dan membantu ngatasi masalah, problem baik diperkulihan, rumah maupun masalah pribadi.

Dengan buku ini kita mudah mendapatkan kunci kesuksesan dan keberhasilan impian cita-cita mulia kita.”Gapailah cita-cita mu setinggi bintang di langit dan rendahkan lah hati mu seperti mutiara di dasaran laut”.

Peresensi: Hilal Isma, Mahasiswa Ushuluddin Jurusan AF Semester I Anak LPM Magang Dinamika UIN SU

()

Baca Juga

Rekomendasi