Soal Terompet Sampul Alquran di Jateng, Polisi: Tidak Ada Unsur Kesengajaan

detikNews - Semarang, Kepolisian menegaskan tidak ada unsur kesengajaan dalam produksi maupun penjualan terompet berbahan sampul Alquran. Penjual dan produsen juga sudah meminta maaf terkait peristiwa itu.

"Tidak ada unsur kesengajaan, itu diakui yang bersangkutan," kata Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Liliek Darmanto kepada detikcom, Selasa (29/12/2015).

Sejak hari Minggu (27/12), setelah  seorang warga yang juga merupakan tokoh Agama di Kebondalem, Kabupaten Kendal menemukan terompet tersebut di minimarket, kepolisian langsung menindak lanjuti dan menarik terompet dari seluruh  minimarket yang menjualnya di Kendal. Barang serupa juga ditemukan di Kota Pekalongan.

"Polda Jateng melakukan tindakan cepat, menarik semua yang di lapangan. Polda mengamankan agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan," tandas Liliek.

Pihak minimarket yang menjual dan produsen terompet sudah meminta maaf atas kelalaian mereka. Oleh sebab itu Liliek menegaskan tidak ada unsur kesengajaan.

"Kami mendalami yang menjual dan membuat. Sudah tidak ada masalah karena sudah ditarik semua. Mereka sudah minta maaf juga kepada masyarakat. Yang diperiksa lebih dari 2 - 3 orang di masing-masing polres," pungkas Liliek.

Sementara itu polisi juga sudah memintai keterangan warga Semanggi, Klaten bernama Sunardi yang merupakan penjual bahan mentah berupa kertas-kertas termasuk sampul Alquran.

Dari keterangan Sunardi, ia sudah berbisnis kertas bekas itu sejak tahun 1997 dan terakhir ia membeli dari perusahaan penerbit tanggal 3 November 2015 sebanyak 7.157 kg. Jumlah tersebut tidak semuanya sampul Alquran. Di rumah Sunardi polisi mengamankan dua lebar sampul Alquran dan dua dan enam lembar sampul Surat Yasin dan Tahlil.

"Yang jelas kita ingin perkara ini jangan berlarut-larut," tegas Liliek. (alg)

()

Baca Juga

Rekomendasi