Medan, (Analisa). Evangelischer Entwicklungsdienst-Brot fur die welt (EED-Bfdw) menyampaikan komitmennya untuk membantu Indonesia melalui bantuan beasiswa kuliah S2 dan S3 di Jerman dan dalam negeri Indonesia juga memberikan pembiayaan infrastruktur bersifat sosial.
Dalam programnya EED-Bfdw yang mendapatkan dukungan dana dari pemerintah Jerman, donatur, dan gereja semata-mata dengan tujuan menolong orang miskin agar memiliki pengharapan masa depan yang lebih baik.
Hal itu dikemukakan Oliver Marthin dan Nadine Ebinghaus sebagai perwakilan EED-Bfdw saat bertemu dengan Rektor Univeritas HKBP Nommensen (UHKBPN) Dr Ir Sabam Malau beberapa waktu lalu.
EED-Bfdw bekerja di 95 negara dengan tujuan yang sama, khususnya memberikan besiswa untuk kuliah ke tingkatan yang lebih tinggi. “EED-Bfdw tidak pernah mempermaslaahkan suku, agama, dan latar belakang (SARA). Ini murni untuk visi dan misi kemanusiaan,” sebut Oliver dan menginginkan agar informasi mengenai program beasiswa dan pembangunan ini diberikan kepada semua masyarakat Sumut.
Rektor UHKBPN didampingi Drs. Charles M Sianturi, MSBA Dekan Fisipol, Drs. Samse Pandiangan, M.Sc, PhD Dekan Fakultas Pertanian, Dra. Rotua Pangaribuan, M.Hum Dekan Fakultas Bahasa dan Sastra, dan Drs. Poltak Simaremare, MA yang merupakan alumni dari negara Jerman terlihat sangat akrab dalam pertemuan itu.
Dr Ir Sabam Malau yang fasih berbahasa Jerman dan Inggris menyambut baik apa yang dilakukan oleh EED-Bfdw sebagai misi sosial yang harus di jadikan peluang bersama demi kemajuan masyarakat Sumatera Utara untuk menjadi lebih baik dan sejahtera.
Mitra Strategis
Menurut Rektor, kemitraan strategis sangat perlu dibangun sebagai upaya UHKBPN goes international. Globalisasi merupakan hal yang tidak akan pernah kita hindarkan. Oleh karena itu, tegas Rektor, kita harus siap dalam segala hal.
Upaya EED–Bfwd untuk membantu pengembangan SDM dengan memberikan beasiswa merupakan hal yang sangat bagus dan positif. “Ini merupakan bukti, betapa UHKBPN masih dipercaya sebagai lembaga yang punya visi dan misi untuk membangun Indonesia dari Sumatera Utara,” sebut Rektor.
Oliver Marthin dan Nadine Ebinghaus memberikan pemaparan mengenai tujuan, visi dan misi EED-Bfdw, dan bagaimana proses memperoleh beasiswa dari EED–Bfdw.
Rektor menilai bahwa apa yang dilakukan oleh EED-Bfdw ini adalah program yang bisa membangun kerjasama yang lebih erat antara pemerintahan Jerman dan negara RI dalam hal pendidikan.
Pendidikan yang bermutu sangat kita butuhkan untuk mendorong bangsa ini ke arah yang lebih baik. Sebab, jelas Rektor kebangkitan dan kebangunan sebuah bangsa sangatlah tergantung sejauh mana bangsa ini membenahi SDM nya. (rmd)