Oleh: Dr. Agud Priyatno, M.Sn.
POINTILISME (Pointilism) adalah teknik melukis menggunakan titik-titik warna untuk membentuk unsur piktorial. Warna-warna yang digunakan adalah warna murni (primer, skunder, tersier). Disusun sedemikian rupa, jika dilihat dari kejauhan membentuk kesan warna baru yang berbeda. Pointilisme muncul sebagai bagian dari ditemukannya teori warna.
Berdasarkan teori warna, jika warna primer (merah, kuning, biru) dicampur menghasilkan warna skunder (oranye, hijau, ungu). Warna skunder jika dicampur mengasilkan warna tersier (coklat, biru kehijauan, dan oranye keunguan).
Warna-warna itu menghasilkan banyak varian warna, jika dicampurkan lagi. Apalagi kalau ditambahkan dengan unsur hitam dan putih. Lukisan pointilisme yang semula polikromatik, kini juga ada yang akromatik. Berupa titik-titik hitam saja pada permukaan putih.
Akar sejarah seni lukis pointilisme dapat kita lihat sejak perkembangan lukisan impresionisme menjelang akhir abad ke-19 di Eropa. Pelukis Perancis Georges Seurat dan Paul Signac mengembangkan teknik pointilisme pada 1886.
Lukisan pointilisme yang dirintis Seurat, juga dikenal sebagai lukisan Neo-Impresionisme. Bentuk lain pointilisme adalah Divisionisme. Lukisan yang diciptakan dengan menggunakan teknik serupa, namun ukuran titik lebih besar, kadang menyerupai sapuan kuas.
Lukisan pointilisme umumnya representasional, merlukiskan figur orang atau mahluk hidup lainnya. Selain itu juga, berupa lukisan pemandangan, flora dan fauna serta berbagai objek lainnya. Tema-tema lukisan pointilisme tidak berbeda dengan tema-tama lukisan impresionisme. Kebanyakan berupa objek lukisan di luar ruangan (out door).
Lukisan Pointilisme Georges Seurat
Perintis lukisan pointilisme Georges Seurat adalah pelukis Prancis (1859-1891), termasuk pelukis post-imprsionisme. Karya-karyanya antara lain berjudul Gray Weather yang melukiskan pemandangan sungai. Ada beberapa perahu bersandar di tepinya. Pada latar depan tampak pepohonan, latar belakang berupa pemandangan deretan rumah dan pepohonan.
Lukisan lainnya berjudul A Sunday Afternoon on the Island of La Grande Jatte. Berupa lukisan suasana taman dengan orang-orang yang menikmati suasana musim panas di tepi sungai. Banyak orang dari berbagai usia di taman berpemandangan indah. Pohon-pohon rindang, perahu-perahu kecil di tepian sungai dan rerumputan yang terpangkas rapi. Diantara mereka ada yang memegang payung, rebahan di terumputan. Menggandeng anak dan ada beberapa anjing yang berlarian di antara mereka.
Lukisan pointilis lainnya di antaranya berjudul Eifel Tower, melukiskan menara Eifel. The Seine and la Grande Jatte, melukiskan suasana musim panas di tepian sungai Seine, dan The Suburbs melukiskan suasana pemandangan perkotaan,
Lukisan Pointilisme Paul Signac
Perintis senilukis pointilis lainnya, Paul Signac, dilahirkan di Paris Perancis 1863. Di antara lukisan pointilismenya berjudul Chomblat le Chateau le pre.
Melukiskan pemandangan pedesaan, tampak rumah, pepohonan, ladang dan perbukitan. Bagian atas melukiskan langit biru dan awan putih.
Lukisan lainnya berjudul Capo di Noli yang melukiskan keindahan pantai. Ada perahu-perahu dengan layar putih. Bukit karang di tepi pantai, langit biru dan pepohonan. Lukisan lainnya berjudul The Papal Palace, melukiskan istana Papal. Lukisan The Town Beach, melukiskan keindahan kota pantai dengan latar belakang perbukitan.
Selain lukisan tersebut, lukisan pointilisme lainnya berjudul Grand Canal, The Jetti at cassis dan Morning. Lukisan-lukisan pointilisme ini berupa pemandangan pantai dan kanal yang membelah kota dengan perahu-perahu tertambat di pinggirnya.
Perkembangan Lukisan
Pointilisme
Lukisan pointilisme diciptakan pelukis, hingga hari ini muncul berbagai varian dari perkembangan lukisan tersebut. Ada berbagai ukuran titik yang digunakan untuk membentuk unsur piktorial. Dewasa ini lukisan pointilisme juga diciptakan dengan titik-titik hitam pada permukaan putih saja. Pointilisme menghadirkan keindahan dengan cara unik.
Penulis dosen pendidikan senir rupa FBS Unimed dan Pengelola Pusat Dokumentasi Seni Rupa Sumatera Utara