Pasca Erupsi Sinabung, Danau Kecil di Mardingding Terlantar

Tiganderket, (Analisa). Danau kecil di kaki Gunung Sinabung yang berada di Desa Mardingding, Kabupaten Ka­ro kini tidak terawat lagi dan ditelantarkan.

Sebelum erupsi Gunung Sinabung, danau kecil di Desa Mardingding, salah satu daya tarik tersendiri bagi para wisa­tawan asing dan lokal untuk mengunjunginya.

Keberadaan danau kecil ini, mem­buat keindahan Desa Mar­dingding yang begitu hi­dup sebagai salah satu desa Daerah Tujuan Wisata (DTW) bagi yang ingin berkunjung. Danau ini mempunyai luas sekitar 8000 M2, dihiasi pe­pohonan hijau, menjadikan suasana iklim yang sejuk dan indah.

Selain sebagai daerah tu­juan wisata, danau kecil ini banyak menyimpan manfaat bagi warga dari hasil ikan mas, nila, lele, udang dan lainnya.

Sejak erupsi Sinabung pada 2013 lalu, danau kecil di Desa Mardingding sudah tidak men­dapat perawatan lagi dan terlantar. Ikan yang ada di da­lam danau kecil ini habis mati akibat debu vulkanik Sina­bung. Keadaannya sudah memperihatinkan, danau kecil di desa ini dipenuhi debu vul­kanik yang cukup tebal, airnya juga sudah surut warga tidak bisa berbuat apa-apa dalam membenahinya.

Ketua BPD Desa Marding­ding, Jefri Sangap Singarim­bun, Minggu (22/2) menga­takan, danau kecil yang ada di Mardingding sudah tidak ter­awat lagi faktor erupsi Gu­nung Sinabung. Sebab itu, pendapatan desa juga menjadi kurang karena ikan yang ada di dalam danau mati semua­nya.

“Kalau sebelum erupsi Si­nabung, ikan­nya cukup ba­nyak dan dapat dinik­mati warga Mardingding. Namun seka­rang untuk mendapatkan ikan seperti ikan mas, nila, lele sudah payah dan war­ga harus membeli ke pasar,” ujarnya.

Jepri, penduduk setempat mengha­rapkan agar peme­rintah dapat mem­bantu untuk melakukan pengkorekan di danau yang ada di Mar­ding­ding agar tidak terlantar. Kemudian membe­rikan benih ikan untuk ditabur demi ke­butuhan dan membantu warga Desa Mardingding dalam situasi seperti saat ini.

“Warga Desa Mardingding kini dalam ekonomi yang ser­ba sulit, penghasilan dari bertani kopi, alpukat, kakao tidak berbuah lagi. Hal ini penting dipikirkan Pemerin­tah Kabu­paten Karo melalui instansi terkait dengan itu,” tuturnya. (ps)

()

Baca Juga

Rekomendasi