Medan, (Analisa). Siba Island Resort satu-satunya objek wisata bahari bernuansa pulau terletak di bagian Utara Kota Medan mendapat perhatian khusus oleh DPR RI khususnya oleh Komisi III lembaga perwakilan rakyat di pusat itu.
Kunjungan anggota Komisi III DPR RI H. Ali Umri didampingi Wakil Gubsu Tengku Ery Nuradi beserta rombongan, Minggu (22/2) disambut pemilik Siba Island Resort, H. Syarifuddin Siba SH. M.Hum bersama sejumlah tokoh Melayu Sumatera Utara antara lain Taufiqurfahman Sekjen PB GAMI, Datuk Aras Kabu Drs Subandi, OK Azhari dari AMMI, Emil Budian Siba dan H Syaf Lubis Ketua AMPI Sumatera Utara yang juga adalah Ketua Golkar Medan.
Setelah mengelilingi resort yang mulai dikenal masyarakat Medan khususnya dan Sumatera Utara pada umumnya dengan kepal ferry Siba Island 11, Ali Umri dan rombongan melihat semua fasilitas resort baik kamar Cottage, Sultan Convention, lokasi pantai kolam renang dan Waterboom sampai melihat pembangunan Museum Bahari yang sedang dikerjakan.
Dalam kunjungan tersebut komisi III DPR RI H Ali Umri menyampaikan terima kasihnya kepada H Syarifuddin Siba SH M.Hum yang telah memprakarsai pembangunan objek wisata bahari Siba Island serta pembangunan museum bahari. Pembangunan resort dan museum ini menurutnya suatu terobosan baru untuk membuka cakrawala berfikir masyarakat pantai katanya.
Khusus kehadiran Museum Bahari di Sumatera Utara memang sangat diperlukan karena Sumatera Utara mempunyai laut dan pantai sangat panjang serta luas terutama pesisir Pantai Timur. Ali Umri menambahkan wilayah pesisir pantai jangan terus menerus menjadi kantong duafa karena pembangunan selama ini selalu diarahkan ke daerah hulu, sehingga daerah hilir jadi terabaikan. Bahkan menjadi terisolir yang menyebabkan kebodohan dan kemiskinan.
Dalam kunjungan resesnya tersebut sebagai anggota DPR RI Ali Umri berjanji akan turut memperjuangkan serta dukungan terhadap pengembangan objek wisata pantai dan museum bahari tersebut agar dapat menjadi tujuan yang sempurna bagi touris baik lokal maupun internasional
Pada kesempatan kunjungan tersebut Wakil Gubsu T Erry Nuradi mengatakan pembangunan Museum Bahari perlu mendapat dukungan baik pemerintah maupun masyarakat, karena dari museum ini nanti dapat digali kembali pengetahuan kemajuan masyarakat pantai masa lalu yang pernah tercatat sangat makmur dan memainkan peran utama sebagai bandar perdagangan serta pusat peradaban.
Fungsi Museum Bahari
Diingatkan bahwa fungsi Museum Bahari jangan dipandang sebagai tempat menyimpan barang purbakala saja melainkan sebagai sumber pengetahuan dengan menampilkan tehnologi kemaritiman dari zaman ke zaman, maupun potensi kelautan lainnya yang bisa mendorong kemajuan masa kini sebagaimana keiinginan pemerintah memajukan poros maritim.
Penjelasan tentang pembangunan Museum Bahari tersebut disampaikan oleh Syarifuddin siba sebagai penggagas yaitu tujuan pembangunan museum bahari agar anak anak nelayan dapat belajar banyak tentang ilmu kebaharian. Baik terhadap perkembangan teknologi maritim pada masa lalu maupun tekhnologi yang sudah maju, sehingga menjadi motivasi meningkatkan kehidupan tidak saja menjadi nelayan melainkan lebih luas seperti mempelajari tekhnologi maritim dari mulai pembuatan kapal kapal sebagai alat transportasi maupun alat tangkap ikan dan juga menggali potensi laut seperti pertambangan, budi daya dan lain lain.
Syarifuddin Siba menyampaikan terima kasihnya kepada Gubernur Sumatera Utara Gator Pujo Nugroho yang telah memberikan bantuan dan dukungannya terhadap pembangunan Museum bahari tersebut, di mana museum ini berbentuk sebuah kapal berlantai tiga ,diambil dari legenda Dinasti Yuan pada abad X yang berdagang ke kerajaan Aru yang terpusat disungai Arung Dalu Kota Rentang dengan jarak 10 Km dari Siba Island Resort .
Sedang kota Rentang itu kini sudah diteliti keaslian sejarahnya oleh team dari Amerika, Jepang bekerjasama dengan Pusat sejarah Unimed Medan sehingga nanti akan mewujudkan Hamparan Perak menjadi daerah Tujuan Wisata baru di Sumatera Utara dengan tiga pilar wisatanya yaitu wisata sejarah, wisata buah, wisata sungai dan wisata pulau.
Direncanakan peresmian pemakaian gedung Museum Bahari tersebut pada pertengahan Mei 2015 yang akan datang di mana pembangunannya dimulai pada 26 Desember 2014 yang lalu.
Luas bangunan museum 22, 5M X 10 M, terdiri dari tiga lantai, direncanakan pada lantai satu akan diisi aquarium yang menggambarkan berbagai jenis ikan, kepiting dan hayati laut lainnya secara hidup, sedang pada lantai dua akan diisi dengan benda-benda sejarah kelautan Sumatera Utara maupun jenis hayati laut yang diawetkan, serta pada lantai tiga akan diisi dengan berbagai alat tangkap dan berburu tempo dulu dan sekarang
Setelah mendapatkan penjelasan tersebut baik komisi III DPR RI Ali Umri maupun Wagubsu T Erry Nuradi menyatakan dukungannya bagi pengembangan objek wisata bahari Siba Island Resort agar menjadi daerah tujuan wisata baru yang dapat membanggakan masyarakat sumatera utara. (rel/hers)