Oleh: Dr. Ing. Andy Wahab Sitepu. Bagi sebagian besar masyarakat Asia, buah jeruk telah menjadi buah yang sangat populer. Tak terkecuali masyarakat di Indonesia, yang juga gemar mengkonsumsi buah yang memiliki kandungan Vitamin C cukup tinggi ini.
Buah jeruk merupakan sumber vitamin, terutama A dan C, serta sumber mineral yang dibutuhkan manusia setiap hari. Kandungan vitamin, mineral, serat dan enzim serta antioksidan yang banyak terdapat di dalamnya, sehingga buah jeruk dapat membantu mengurangi peningkatan kolestrol dalam darah dan mengurangi peningkatan gula darah. Selain itu juga dapat membantu pencegahan dan pengobatan penyakit kanker.
Jenis buah jeruk yang banyak dibudidayakan oleh para petani di Indonesia, terutama sekali di Kabupaten Karo dan kabupaten-kabupaten sekitarnya, umumnya jeruk manis dan jeruk madu. Buah dengan rasa manis bercampur rasa asam ini dapat dijumpai hampir di seluruh wilayah Indonesia, baik di pasar-pasar, kios dan toko buah, maupun supermarket. Ketersediaan buah jeruk bagaikan tak habis-habis dan jumlahnya tergantung pada musim panennya. Pada saat panen raya buah jeruk selalu berkelimpahan, sehingga harganya pun sangat murah di tingkat petani. Sebaliknya di luar panen raya harga jeruk melonjak tinggi.
Harga jeruk juga bisa dipengaruhi keadaan alam, seperti bencana alam berupa erupsi Gunung Sinabung di Tanah Karo, di mana para pekebun jeruk segera memanen buah jeruknya, agar tidak sampai rusak atau gugur akibat debu erupsi gunung. Sebenarnya panen begini merupakan panen paksa. Buah-buah jeruk yang dikotori debu inilah yang akan membanjiri baik pasar tradisional, maupun modern. Tidak jarang buah tersebut dibersihkan dengan cara melap, padahal cairan kulit buah telah diserap oleh debu erupsi yang sangat kering. Meskipun telah dibersihkan, penampilan buahnya telah kehilangan kwalitas, karena berkurangnya kilauan cahaya dari kulit buah pasti berpengaruh buruk terhadap daya tarik perhatian konsumen. Tentu ini dapat menjatuhkan nilai jual buah jeruk tersebut. Jumlah panen berikut setelah panen paksa ini biasanya menjadi berkurang. Pada saat ini lah harga buah jeruk akan melonjak
Biasanya buah jeruk yang dijual di pasaran dijuluki dengan nama daerah penghasil jeruk tersebut, meskipun jenis jeruk tersebut sama. misalnya Jeruk Bali, Jeruk Garut, Jeruk Madura. Jeruk Medan, Jeruk Pontianak dan lainnya. Para petani masing-masing daerah biasanya mengunggulkan kwalitas buah jeruk asal daerah mereka. Melalui promosi-promosi demikian tentu konsumen memiliki pilihan untuk memilih buah jeruk yang banyak beredar di pasaran.
Menurut pendapat petani dan pengumpul jeruk di Sumatera Utara, persaingan harga di pasaran sangat ditentukan oleh kwalitas buah jeruk yang dihasilkan. Ada petani jeruk yang memiliki pendapat, bahwa buah jeruk yang diterima oleh supermarket memiliki kwalitas yang unggul, dengan alasan supermarket memberlakukan seleksi yang ketat terhadap buah-buahan yang diambil dari petani. Sebenarnya kwalitas buah jeruk lebih ditentukan oleh daya tahan kesegaran buah selama pengiriman buah jeruk hingga tempat tujuan pengiriman dan daya tahan simpannya.
Buah Jeruk yang Baik dan Segar
Dari segi fisiknya buah jeruk yang baik dan segar memiliki kulit yang bersih dan tidak keriput serta tidak terlalu kenyal. Jika terkena cahaya matahari atau cahaya lampu, kulit jeruk terlihat mengkilap/berkilau yang menandakan buah jeruk tersebut masih dalam keadaan segar dan tidak mudah busuk.
Pada permukaan kulit jeruk terdapat banyak pori-pori. Di bagian pori-pori ini mudah dilekati kotoran-kotoran berupa debu ataupun hama yang selanjutnya dapat menyebabkan kerusakan kulit buah. Buah jeruk berkulit mulus dan memiliki bintik pori-pori yang terlihat jelas, serta tidak tertutup oleh benda lain. Buah jeruk ini merupakan jeruk berkwalitas baik.
Biasanya pada kulit buah jeruk sering terlihat adanya kerusakan yang disebabkan serangan hama tanaman, misalnya, jamur dan kutu-kutu yang hinggap di kulit dapat merusak kulit bahkan hingga menembus ke daging buah. Selain itu ada juga serangan lalat buah yang dapat mengakibatkan munculnya lubang dan pembusukan pada kulit jeruk serta menimbulkan ulat belatung kecil di dalam buah, yang diakhiri dengan gugurnya buah jeruk.
Apabila enzim yang terkandung dalam buah jeruk bercukupan, maka dengan sendirinya telur yang dimasukkan lalat buah ke dalam buah tidak akan menetas, karena terurai enzim. Asupan enzim ini dapat diperoleh tanaman jeruk dari enzim yang terkandung dalam Fitofit. Selain itu kerusakan akibat serangan hama tersebut pun dapat diperbaiki oleh enzim tersebut dan kulit buah pun akan menguning seragam serta berkilauan, jika kena cahaya. Selain itu buah yang selamat dari erangan ama lalat buah pun bisa bertambah besar dan padat, sehingga bobot buah pun bertambah.
Dengan demikian buah jeruk yang terserang lalat buah tidak lagi membusuk dan gugur.
Mengupas atau membuka kulit jeruk dapat dilakukan dengan membelah buah jeruk menjadi dua bagian sama besar, lalu melepaskan keseluruhan kulit masing-masing belahannya. Buah jeruk yang berkwalitas yang baik dan segar mudah dibelah dan memiliki kulit renyah yang bisa dirasakan oleh tangan saat membukanya. Kulit jeruk yang renyah saat dibelah atau dikupas, akan menyemprotkan cairan halus bagaikan kabut yang beraroma khas jeruk. Kadang-kadang juga mengeluarkan bunyi layaknya bunyi sesuatu yang renyah.
Kulit buah jeruk yang alot atau lemas ketika dikupas menandakan buah sudah layu dan bahkan bisa sudah busuk.
Varietas pada jeruk relatif berbeda-beda. Ada yang berkulit tipis, ada juga yang berkulit tebal. Karena serangan hama lalat buah yang dewasa ini semakin mengganas, orang cenderung memilih yang berkulit tebal. Selain itu buah jeruk berkulit tebal lebih tahan disimpan dan selama pengiriman.
Untuk jeruk yang memiliki kulit tebal, pilihlah warna kuning yang tidak benar-benar kuning (bebas dari pewarna buatan) serta berpenampilan mulus tak bernoda. Bagian kulit jeruk yang terasa lembut, jika ditekankan dengan ujung kuku mengartikan jeruk masih segar. Jeruk ini juga tidak boleh lembek saat digenggam. Sedangkan jeruk yang memiliki kulit tipis (jeruk hijau untuk dijadikan juice) sebaiknya yang mantap digenggam (tidak lembek). Jeruk berkulit tipis ini juga harus memiliki kulit yang berkilauan jika kena cahaya. Jeruk jenis ini yang berukuran terlalu besar biasanya memiliki rasa asam yang lebih dominan. ***
Penulis adalah pakar Enzim di bidang Teknologi Katalisator (Nanoteknologi & Reaktor Proses Kimia, Universitas Erlangen Nuernberg, Bayer Jerman