Labu Lemak Karo Laku di Malaysia

Brastagi, (Analisa). Pengusaha ekspor dan impor tandatangani nota kesepahaman dengan Malaysia sebagai terobosan memasarkan produk pertanian masyarakat Karo ke pasar internasional.

Mastertrade Venture persekutuan impor produk pertanian Malaysia berkantor di Taman Puncak Jalil Bandar Putra Permai Selangor, Malaysia sepakat menampung hasil pertanian dari Kabupaten Karo dengan harga bersaing.

Produk pertanian yang di pesan dari petani Karo melalui CV Bintang Anugerah saat ini labu lemak, pisang, ubi jalar dan tomat, ungkap Kordinator Menegemen Mastertrade Venture, Muhammad Khairi Mustafa Rosli pada Analisa di Medan, Sabtu (7/2)

“Impor produk pertanian ke Malaysia sesuai MoU (kerjasama) di Hotel Pardede Medan, untuk awal kerjasama, kita minta labu lemak sebanyak 10 ton sebelum Imlek dan sudah dikirim ke Malaysia. Setelah impor ini bermutu, kita akan minta pengusaha ekspor Karo mengirim dalam seminggu 10 ton produk pertanian jenis variasi pisang kepok, pisang tanduk, pisang nangka,” katanya.

Pengusaha muda pemrakarsa ekspor produk pertanian ke Malaysia sekaligus pemilik CV Bintang Anugerah, Edi Sofyan Sinaga di temui Analisa di Brastagi mengatakan, MoU Mastertrade Venture dan CV Bintang Anugerah dilakukan seminggu lalu, merupakan terobosan kami untuk mengangkat martabat dan tingkatkan kesejahteraan petani Karo.

“Tanaman petani rentan mati terkena debu vulkanik Sinabung, kita cari solusi yang mengharuskan petani tanam jenis tanaman kebal debu vulkanik dan salah satunya, tanaman labu lemak. Pascapanen hasil akan dipasarkan dan MoU ini merupakan salah satu jalan memasarkan hasil pertanian masyarakat Karo yang terimbas erupsi Sinabung ke pasar internasional,” ujarnya.

Hal ini sebagai solusi bisa membantu petani Karo tingkatkan kesejahteraan, pihaknya tidak banyak berharap akan keuntungan yang diraih namun cukup senang Malaysia bisa terima produk pertanian Karo, kata Sofyan.

“Kita ambil produk pertanian masyarakat Karo dan bukan dari petani Thailand, karena kita merasa masyarakat Indonesia satu rumpun dengan kami punya negara. Wajar jika kerjasama ini dijalankan asal ke dua belah pihak dapatkan komisi (keuntungan), ujarnya.

“Jika Presiden Jokowi melakukan MoU dengan kerajaan Malaysia 7 Februari 2015 bidang peningkatan kesejahteraan masyarakat, kenapa kami pengusaha notabenenya masyarakat tidak bisa melakukannya. Ini jalan yang di-berikan Tuhan kepada kita agar bisa hidup bertetangga saling menguntungkan satu sama lain,” katanya.

Kerjasama ekspor produk pertanian Kabupaten Karo ke Malaysia tidak ada kendala, dan komitmen dalam melakukan bisnis ini bidang pembelian hasil pertanian Karo, melalui transpor laut melalui pelabuhan Tanjung Balai dalam sesuai ketentuan pasal MoU, harap Hisham Ismail Menegemen Marketing Mastertrade Venture.

Kerjasama yang dilakukan ini, merupakan langkah pengusaha Karo melakukan terobosan mengangkat pertanian Karo.

“Saya bisa buktikan ada petani yang sebelumnya hanya mampu menjual produknya di bawah harga standar itupun kadang naik, kadang turun bisa kita stabilkan dengan harga lebih tinggi,” kata Sofyan. (dik)

()

Baca Juga

Rekomendasi