Banda Aceh, (Analisa). Masyarakat di Gampong (desa) Lambaro Skep Banda Aceh, meminta jalan yang sudah ditaburi kerikil di gampong tersebut segera diaspal. Sebagai bentuk protes, warga menanam pohon pisang di tengah jalan.
“Jalan ini sudah bertahun-tahun rusak dan berlubang. Beberapa bulan lalu sudah ditaburi kerikil, tapi belum juga diaspal sheingga kami sangat terganggu karena banyaknya debu saat kendaraan melintas,” kata seorang penduduk Lambaro Skep, Zaky, Sabtu (14/3).
Lebih dari 100 meter jalan tersebut dipenuhi debu. Sejumlah pemilik rumah makan di sekitar jalan itu merasa terganggu dan harus menyirami jalan setiap saat. “Kami harus menyiram jalan setiap saat agar debu tidak terbawa angin saat kendaraan melintas,” ujar seorang pemilik rumah makan, Rony.
Mereka mengharapkan Pemko Banda Aceh segera mendesak pihak yang mengerjakan proyek pembangunan jalan tersebut untuk segera menyelesaikan pembangunannya. Mereka menilai, kalau terus-menerus tidak diaspal, akan merugikan para pedagang di sekitar jalan tersebut.
“Setiap hari banyak debu. Jadi orang tidak mau mampir di rumah makan kami. Jelas kami sangat dirugikan. Dulu sebelum ditaburi kerikil, memang jalan ini rusak parah, apalagi ketika musim hujan, jalan sudah seperti kubangan," kata Rony.
Warga sengaja menanam dua batang pisang di tengah jalan yang ditaburi kerikil agar pemko dapat melihat kondisi jalan dimaksud. Selain itu, penanaman pohon pisang juga sebagai isyarat agar para pengemudi kendaraan di jalan itu dapat mengurangi kecepatannya.
“Sengaja kami tanam pohon pisang agar pemerintah bisa melihat langsung. Ini jalan raya dan penaburan kerikil ini sudah lama, kok belum diaspal. Kalau belum juga diaspal nanti, kami bawa lagi batang pisang, kami berkebun di tengah jalan,” kata seorang warga lainnya, Andi. (bei)